Saya terus menerus tertawa ngakak sambil tidak habis mengerti dan geleng kepala.
Di otak sang pengancam sudah tidak rasional lagi.
Dunia sudah berubah. Tidak ada lagi komunisme yang bisa kita perdebatkan lagi. China sudah menjadi pasar terbuka, Sovyet sudah terbuka, Kuba sudah ekspor dan menjadi negara kapitalis kecil.
Apakah bacaan komunisme itu cuma sekedar melihat tontotan G 30 S/PKI atau cuma diajarkan di berbagai literatur sempit. Komunisme cuma jadi mimpi di otak kaum peninggalan orde baru.
Dunia sudah terbuka. Komunisme sudah gagal dan ketinggalan dari issu global.
Issu ini sengaja dikemas agar “status quo” diperlukan di alam pemikiran yang terus menerus dikembangkan.
Argumentum ad ignorantica.
Argumentasi ini dibangun karena “ketidaktahuan” dari lawan argumentasi. Selain itu juga bertujuan untuk melindungi argumentasi yang telah disampaikan
Masih ingat ketika tuduhan serius terhadap penggunaan atribut yang dikenakan yang dikaitkan dengna kejahatan kemanusiaan terbesar abad XXI dalam perang dunia kedua.
Semula masih perdebatan yang sepele. Sang Artis malah menuduh para aktris sebagai iri dengna kemapanan. Namun pelan dengna pasti, malah dikatakan sebagai fashion dan dianggap sebagai ide orisinal.
Penulis semula masih menganggap bahwa argumentasi yang dikeluarkan semata-mata “karena tidak mengetahui” atau memang “ahistoris”. Namun ketika desakan terus menerus di berbagai kalangan, eh, argumentasi yang disampaikan malah berpotensi “melindungi' kejahatan sesungguhnya.