Mohon tunggu...
Musri Nauli
Musri Nauli Mohon Tunggu... Administrasi - Media Ekspresi untuk melihat problema hukum, gejala-gejala sosial dan alam kosmologi Rakyat Indonesia

Saya mencatat peristiwa disekitar saya yang sering diperlakukan tidak adil. Dari kegelisahan saya, saya bisa bersuara. Saya yakin, apa yang bisa saya sampaikan, akan bermakna suatu hari nanti.\r\nLihat kegelisahan saya www.musri-nauli.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Simulasi Pengangkatan Kapolri

31 Januari 2015   07:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:03 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Akhir-akhir Jokowi sedang “dipusingkan' dengan persoalan pengangkatan Kapolri. Setelah diusulkan Komjen Budi Gunawan (BG) sebagai Calon Kapolri ke DPR, kemudian ditetapkannya BG sebagai tersangka oleh KPK, dan disetujui oleh DPR, bola panas kembali ke Jokowi. Jokowi dihadapkan pilihan sulit apakah melantik atau tidak BG calon kapolri.

Berbagai skenario telah disusun. Mengharapkan rekomendasi dari Kompolnas, Jokowi sudah “terjebak” ketika Kompolnos meluluskannya namun kemudian bermasalah oleh KPK. Sementara Watimpres “malah” mendesak dilantik. Suara sama juga diusulkan PDI-P.

Jokowi kemudian mengundang tokoh-tokoh masyarakat yang kemudian dikenal Tim Independent. Mereka telah meminta Jokowi agar tidak melantik BG sebagai Kapolri. Suara yang kuat diluar istana yang menghendaki agar Jokowi tunduk kepada konstitusi dan kepentingan rakyat. Suara yang sama disampaikan oleh Prabowo dan BJ. Habibie.

Sekarang Jokowi mulai berhitung. Sembari Jokowi berhitung, saya akan mencoba mengukur pilihan Jokowi sebelum mengambil keputusan (simulasi). Simulasi dilakukan dengna memperhitungkan kekuatan partai pendukung, partai di parlemen, Polri, KPK dan masyarakat luas. Dan kekuatan yang mempengaruhi seperti Kompolnas, Tim Independent dan Wantimpres.

Jokowo Melantik BG sebagai Kapolri

Apabila Jokowi melantik BG sebagai Kapolri maka Jokowi “berhasil” membalas jasa kepada PDIP yang ngotot meminta Jokowi untuk melantik. Sikap ini juga akan menyelamatkan Jokowi dari rongrongan anggota parlemen yang menganggap Jokowi tidak menghargai konstitusi ketika anggota parlemen telah memilih Jokowi berdasarkan usulan dari Jokowi sendiri. Jokowi juga dianggap “mendengarkan suara” Wantimpres sehingga Wantimpres mulai berperan dalam persoalan pemerintahan.

Dari anggota parlemen, Jokowi akan mendapatkan dukungan. Sehingga Jokowi aman dari ancaman “impeachment”.

Dari posisi ini, Jokowi aman dari partai pendukung, anggota DPR dan wantimpres.

Namun Jokowi akan kesulitan mendapatkan dukungan publik.

Suara-suara yang selama ini kritis tentang agenda pemberantasan korupsi akan berpihak kepada KPK. Jokowi akan berhadapan dengan suara-suara yang semula mendukung Jokowi dalam pilpres.

Jokowi berhadapan dengan suara rakyat yang tetap “keukeuh” menolak calon Kapolri seorang tersangka kasus korupsi. Apa kata dunia. Suara Jokowi akan turun dan Jokowi akan dikecam dunia setelah Jokowi menolak usulan grasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun