Mohon tunggu...
Musni Umar
Musni Umar Mohon Tunggu... -

Sociologist and Researcher, Ph.D in Sociology, National University of Malaysia (UKM)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Universitas Ibnu Chaldun (UIC) 60 Tahun

11 Juni 2016   05:44 Diperbarui: 13 Juli 2016   21:54 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini, 11 Juni 2016, Universitas Ibnu Chaldun yang beralamat di jalan Pemuda 1 Kav. 97 Rawamangun Jakarta Timur, genap usia 60 tahun.

Dalam rangka menyambut 60 tahun Universitas Ibnu Chaldun, saya telah menulis buku yang diberi judul “UIC 60 Tahun Tantangan Bangsa dan Optimisme Indonesia” sebanyak 300 halaman yang terlambat diterbitkan karena ingin yang menerbitkan adalah UIC Press.  

Untuk menyemarakkan milad atau hari ulang tahun UIC yang diperingati secara sederhana dengan buka bersama tokoh masyarakat dan yatim piatu yang disertai pemberian santunan,  saya menurunkan tulisan ini yang saya beri judul “Universitas Ibnu Chaldun(UIC)60 Tahun”.

Maksud dan tujuannya, pertama,  untuk mengajak dan mendorong  seluruh sivitas akademika Universitas Ibnu Chaldun bersyukur sembari melakukan introspeksi dan retrospeksi yang saya sebut muhasabah, untuk mengatasi kendala yang dihadapi Universitas Ibnu Chaldun yang mengalami pasang sulut selama 60 tahun perjalanannya, sehingga bisa memperbaiki diri dan bangkit mengejar ketertinggalan. 

Kedua, untuk membangkitkan kembali spirit dan api kemajuan kepada seluruh sivitas akademika Universitas Ibnu Chaldun bahwa “harapan itu masih ada”, jika mau mendayagunakan  strength dan opportunity yang dimiliki, sehingga menjadi kekuatan pendorong untuk bangkit dan maju.  Selain itu, harus berhenti mengeluh, mau bekerja keras, dan fokus mengatasi masalah yang dihadapi yang saya sebut 3 M, yaitu Man, Management and Money.  

Ketiga, untuk memberi apresiasi yang tinggi kepada masyarakat Indonesia terutama para alumni Universitas Ibnu Chaldun yang terus memberi dukungan, sehingga UIC bisa mencapai usia 60 tahun.  

Keempat, untuk mendorong reformasi internal yang cepat, supaya bisa mewujudkan visi besar  Universitas Ibnu Chaldun “Menjadi Universitas Islam terkemuka di Indonesia dan dikenal di dunia internasional”. 

Kelima, untuk memberi keyakinan dan optimisme kepada publik dan seluruh sivitas akademika Universitas Ibnu Chaldun bahwa tidak ada alasan UIC tidak bangkit dan tidak maju,  karena mempunyai  kekuatan (strength) seperti kampus yang terletak di lokasi yang premium, Jalan Pemuda - Rawamangun, Jakarta Timur, mempunyai  puluhan ribu alumni, ribuan mahasiswa, dosen dan karyawan yang dedikatif. 

Kunci kemajuan di manapun terletak pada pemimpin.  Maka berapa lama seorang pemimpin memegang kekuasaan, yang menentukan adalah kinerjanya.   Jika tidak bisa membawa perubahan dan kemajuan secara signikan, maka paling lama 2 tahun harus berhenti atau diberhentikan dari jabatannya.  Tidak boleh satu orang menyandera sebuah institusi, tidak berprestasi tetapi tetap dipertahankan karena belum berakhir masa jabatannya.   Ini kalau UIC mau bangkit dan maju.

 Masalah Harus Diatasi Cepat

Universitas Ibnu Chaldun, masih menghadapi banyak masalah.  Masalah paling berat yang nyaris mengubur UIC, ketika pemerintah melalui Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, sekarang Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI  menonaktifkan Universitas Ibnu Chaldun selama dua kali. Pertama, tahun 2009-2014, dan kedua, tahun 2015.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun