Keempat, masyarakat bawah yang menempati kawasan padat, kumuh dan miskin, harus dibantu dalam mendidik anak-anak mereka sejak dini, dengan menyediakan tempat seperti RPTRA, pendidik dan biaya yang cukup untuk membiayai kegiatan PAUD sebagai upaya yang sistimatis dan terprogram untuk mencegah dan mengakhiri kawasan tempat mereka tinggal yang telah menjadi hot spot konflik atau tawuran pelajar dan warga.
Kelima, RPTRA sebaiknya menjadi pusat pembinaan dan pendidikan bagi anak-anak usia dini, selain sebagai tempat bermain dan tempat berkumpul warga.
Oleh karena itu, saya mendukung dan memberi apresiasi atas gagasan dan usulan Ibu Mery, mantan anggota LMK Jatinegara yang mengotot supaya di RPTRA Kelurahan Jatinegara ada PAUD. Bahkan dia mengancam, lebih baik tidak usah ada RPTRA di Rusun Pulo Jahe jika tidak dibolehkan di dalam RPTRA ada PAUD.
Dalam dialog beberapa kali, saya memberitahu bahwa usulan ibu Mery sangat baik, tetapi perlu waktu untuk memberi keyakinan kepada pengambil kebijakan bahwa dalam RPTRA penting ada PAUD.
Saya yakin setiap usul yang baik dan berguna bagi masyarakat, bangsa dan negara, cepat atau lambat akan diakomodir.
Oleh karena itu, kita harus terus berjuang untuk mewujudkan adanya PAUD dalam RPTRA supaya aspirasi warga Rusun Pulo Jahe yang diusulkan ibu Mery segera menjadi kenyataan.
Allahu a’lam bisshawab
