Pembangunan Toll Laut
Dalam tanya jawab antara capres Prabowo dengan capres Jokowi, diluar dugaan publik kelas menengah, Jokowi mampu menjawab dengan sangat baik dan meyakinkan, ketika capres Prabowo menanyakan tentang pembangunan infra struktur kepada capres Jokowi yang dalam pemaparan visi misinya tidak mengelaborasi, Jokowi menjelaskan akan membangun toll laut untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi di seluruh kawasan Indonesia.
Dengan dibangunnya toll laut yang menghubungkan Papua, Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan Sumatera, maka harga barang dari kawasan timur Indonesia cepat sampai di Jawa dan hasil produksi industri dari Jawa bisa cepat sampai di Papua, Aceh dan berbagai daerah di Indonesia, sehingga harga murah dan bisa bersaing harganya dengan barang-barang impor.
Menurut Jokowi, pembangunan infra struktur toll laut akan memberi dampak positif dalam mewujudkan keadilan di Indonesia. Ini juga sebagai wujud komitmen bahwa Indonesia adalah negara maritim yang harus dibangun dalam rangka mewujudkan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan hasil-hasil pembangunan di seluruh Indonesia.
Sementara Prabowo menekankan dana Rp 1.000 triliun seperti disebutkan diatas, bisa membangun infra struktur jalan, pengairan, dan kesehatan masyarakat. Pada hal dana yang disebutkan belum jelas mau diambil dan dihemat dari mana?
Kalau sumber dana dari hasil menekan korupsi sumber daya alam melalui nasionalisasi, maka harus didukung, tetapi apakah didukung penuh parlemen dan seluruh bangsa? karena semua itu berkaitan erat dengan perjanjian antara pihak swasta asing dengan pemerintah Indonesia yang dilegitimasi oleh UU Penanaman Modal Asing (PMA) dan UU Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
Pemerintah wajib melindungi kepentingan bangsa Indonesia, tetapi harus sesuai konstitusi dan UU. Kalau ada UU yang dibentuk pemerintah dan parlemen yang bertentangan dengan UUD 1945, maka harus dibatalkan dan dibuat UU baru yang menguntungkan bagi bangsa Indonesia.
Akhirnya, saya menyimpulkan bahwa debat capres Jokowi melawan capres Prabowo bidang ekonomi dan kesejahteraan sosial, sesi pertama penyampaian visi misi, dimenangkan Prabowo.
Akan tetapi, sesi selanjutnya dimenangkan Jokowi karena lebih aplikatif dan soulitif bagi bangsa Indonesia, sehingga debat ini dimenangkan Jokowi.