Mohon tunggu...
Musni Umar
Musni Umar Mohon Tunggu... -

Sociologist and Researcher, Ph.D in Sociology, National University of Malaysia (UKM)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Iedul Fitri, Mudik dan Salam Tiga Jari

27 Juli 2014   12:43 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:03 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Ketiga, dari aspek agama, mudik mengembalikan keakraban, harmoni , persatuan dan kesatuan antar warga, dari semua umur tanpa membedakan stratifikasi sosial di dalam masyarakat yaitu antara yang kaya, miskin dan kelas menengah. Semuanya menyatu kembali ke kampung asal.


Keempat, dari aspek budaya, mudik telah membangun budaya baru khas Indonesia yang merupakan kombinasi dari aspek agama, sosial dan kultural.


Salam Tiga Jari


Ir. H. Joko Widodo dan Muhammad Jusuf Kalla, ketika menyampaikan pidato kemenangan sebagai Presiden Terpilih dan Wakil Presiden Terpilih di atas kapal phinisi di Sunda Kelapa Jakarta menyampaikan ucapan “Salam Tiga Jari”.


Ucapan itu disampaikan untuk mengajak seluruh bangsa Indonesia yang terbelah menjadi dua selama pemilihan Presiden RI, yaitu yang memihak dan memilih nomor urut 1 Prabowo-Hatta, dan yang memihak dan memilih nomor urut 2 Jokowi-JK.


Jokowi mengajak seluruh bangsa Indonesia untuk melupakan nomor urut 1 dan 2, dan memilih nomor urut 3 yaitu Indonesia Raya.


Dalam suasana merayakan hari raya Iedul Fitri dan mudik di kampung halaman masing-masing, salam tiga jari relevan dikemukakan untuk menyegarkan kembali ingatan kita supaya menggunakan momentum lebaran Iedul Fitri 1435 H merajut persatuan Indonesia melalui medium silaturrahim.


Lupakan perselisihan, perbedaan dan pilihan selama pemilihan Presiden RI. Mari bersatu, bersama, dan bekerjasama membangun Indonesia Raya yang maju, sejahtera, berdaulat dan berdikari.


Wallahu 'alam bisshawab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun