Ketiga, dari aspek agama, mudik mengembalikan keakraban, harmoni , persatuan dan kesatuan antar warga, dari semua umur tanpa membedakan stratifikasi sosial di dalam masyarakat yaitu antara yang kaya, miskin dan kelas menengah. Semuanya menyatu kembali ke kampung asal.
Keempat, dari aspek budaya, mudik telah membangun budaya baru khas Indonesia yang merupakan kombinasi dari aspek agama, sosial dan kultural.
Salam Tiga Jari
Ir. H. Joko Widodo dan Muhammad Jusuf Kalla, ketika menyampaikan pidato kemenangan sebagai Presiden Terpilih dan Wakil Presiden Terpilih di atas kapal phinisi di Sunda Kelapa Jakarta menyampaikan ucapan “Salam Tiga Jari”.
Ucapan itu disampaikan untuk mengajak seluruh bangsa Indonesia yang terbelah menjadi dua selama pemilihan Presiden RI, yaitu yang memihak dan memilih nomor urut 1 Prabowo-Hatta, dan yang memihak dan memilih nomor urut 2 Jokowi-JK.
Jokowi mengajak seluruh bangsa Indonesia untuk melupakan nomor urut 1 dan 2, dan memilih nomor urut 3 yaitu Indonesia Raya.
Dalam suasana merayakan hari raya Iedul Fitri dan mudik di kampung halaman masing-masing, salam tiga jari relevan dikemukakan untuk menyegarkan kembali ingatan kita supaya menggunakan momentum lebaran Iedul Fitri 1435 H merajut persatuan Indonesia melalui medium silaturrahim.
Lupakan perselisihan, perbedaan dan pilihan selama pemilihan Presiden RI. Mari bersatu, bersama, dan bekerjasama membangun Indonesia Raya yang maju, sejahtera, berdaulat dan berdikari.
Wallahu 'alam bisshawab
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H