Mohon tunggu...
Musni Umar
Musni Umar Mohon Tunggu... -

Sociologist and Researcher, Ph.D in Sociology, National University of Malaysia (UKM)

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Musni Umar: Premanisme Tidak Pernah Habis

13 Februari 2015   15:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:16 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1423793611342027937

Ketiga, diperlukan penindakan dan edukasi serta pemberdayaan sosial ekonomi para preman agar bisa kembali ke jalan yang benar setelah ditahan.

Keempat, pembinaan mental spiritual dan sosial ekonomi secara berkelanjutan, agar para preman tidak kembali ke profesi semula, karena desakan perut.

Kesimpulan

Manusia pada dasarnya baik. Lingkungan dan faktor harta, tahta, dan wanita yang bisa menjerumuskan. Premanisme lebih disebabkan oleh faktor harta. Mereka tidak mempunyai kepakaran (keahlian) kerja dan bisnis serta pendidikan yang memadai untuk keluar dari lingkaran premanisme.

Pemerintah daerah suka tidak suka harus bekerja sama dengan masyarakat dan polisi untuk mengakhiri premanisme yang merajalela. Kunci penyelesaian premanisme ialah pembinaan mental spiritual yang berkelanjutan serta pemberdayaan sosial ekonomi.

Semoga tulisan singkat ini memberikan dorongan kepada pemerintah daerah, polisi, ilmuan, para tokoh agama dan tokoh untuk bersama-sama memecahkan persoalan premanisme.

Allahu a'lam bisshawab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun