Ketiga, diperlukan penindakan dan edukasi serta pemberdayaan sosial ekonomi para preman agar bisa kembali ke jalan yang benar setelah ditahan.
Keempat, pembinaan mental spiritual dan sosial ekonomi secara berkelanjutan, agar para preman tidak kembali ke profesi semula, karena desakan perut.
Kesimpulan
Manusia pada dasarnya baik. Lingkungan dan faktor harta, tahta, dan wanita yang bisa menjerumuskan. Premanisme lebih disebabkan oleh faktor harta. Mereka tidak mempunyai kepakaran (keahlian) kerja dan bisnis serta pendidikan yang memadai untuk keluar dari lingkaran premanisme.
Pemerintah daerah suka tidak suka harus bekerja sama dengan masyarakat dan polisi untuk mengakhiri premanisme yang merajalela. Kunci penyelesaian premanisme ialah pembinaan mental spiritual yang berkelanjutan serta pemberdayaan sosial ekonomi.
Semoga tulisan singkat ini memberikan dorongan kepada pemerintah daerah, polisi, ilmuan, para tokoh agama dan tokoh untuk bersama-sama memecahkan persoalan premanisme.
Allahu a'lam bisshawab
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H