Pertama, momentum lelang jabatan Kepala BKKBN yang sedang dilaksanakan Kementerian Kesehatan RI dapat menjadi pintu masuk untuk membenahi BKKBN. Oleh karena itu, calon Kepala BKKBN sebaiknya dipilih dari luar BKKBN dan non ASN/PNS. Selain itu, yang dipilih menjadi calon BKKBN untuk dipilih Presiden Jokowi adalah tokoh yang sudah dikenal publik karena kepakarannya, kredibiltasnya dan akseptabilitasnya dalam bidang sosial kemasyarakatan.
Kedua, calon Kepala BKKBN adalah aktivis penggerak masyarakat yang diyakini bisa mengembalikan kepercayaan publik terhadap BKKBN yang sedang terpuruk akibat korupsi.
Ketiga, calon Kepala BKKBN memiliki jaringan luas di masyarakat, ormas, pemerintah pusat dan daerah serta seluruh partai politik yang menjadi penguasa di parlemen nasional.
Keempat, calon Kepala BKKBN memiliki kepemimpinan dan kemampuan untuk melakukan reformasi di tubuh BKKBN dan mewujudkan WTP (Wajar Tanpa Syarat) dalam keuangan sebagai prasyarat untuk memberi keyakinan kepada publik Indonesia bahwa ada perbaikan signifikan di BKKBN supaya tumbuh kembali kepercayaan terhadap BKKBN.
Kelima, calon Kepala BKKBN diyakini memiliki kemampuan untuk mewujudkan visi misi dan program aksi Jokowi-JK di bidang kependudukan dan keluarga berencana karena memiliki reputasi dan nama yang baik di publik Indonesia.
Allahu a’lam bisshawab
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H