C. Kerangka Pengembangan Ekonomi Biru
Dalam mengembangkan ekonomi biru diperlukan kerangka yang jelas dan terstruktur. Langkah-langkah yang dapat dilakukan sebuah negara untuk mengimplementasikan ekonomi biru antara lain:
Negara-negara harus secara akurat menilai kontribusi modal kelautan terhadap kesejahteraan, untuk membuat keputusan kebijakan yang tepat, termasuk yang berkaitan dengan pertukaran di antara berbagai sektor ekonomi biru.
Investasi dalam penggunaan ilmu pengetahuan, data, dan teknologi terbaik yang tersedia sangat penting untuk mendukung reformasi tata kelola dan membentuk keputusan manajemen untuk memberlakukan perubahan jangka panjang.
setiap negara harus mempertimbangkan kepentingan relatif dari setiap sektor ekonomi biru dan memutuskan, berdasarkan prioritas dan keadaannya sendiri, mana yang harus diprioritaskan.
 mewujudkan potensi besar dari ekonomi biru yang membutuhkan inklusi dan partisipasi aktif semua kelompok masyarakat, terutama perempuan, kaum muda, komunitas lokal, masyarakat adat, dan kelompok yang terpinggirkan atau kurang terwakili secara efektif.
Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO) mengeluarkan "The Blue Growth Initiative" untuk membantu negara-negara dalam mengembangkan dan menerapkan ekonomi biru dan agenda pertumbuhan dengan:
Menghilangkan praktik penangkapan dari sumber daya ikan yang berbahaya dan penangkapan dari sumber daya ikan yang berlebihan dan sebaliknya memberi insentif pada pendekatan yang mendorong pertumbuhan, meningkatkan konservasi, membangun perikanan yang memiliki nilai berkelanjutan, dan mengakhiri penangkapan ikan secara melawan hukum, tidak ada laporan, dan tidak memiliki aturan yang mengikat
Memastikan langkah-langkah dibuat khusus yang mendorong kerja sama antar negara
Bertindak sebagai katalis untuk pengembangan kebijakan, investasi, dan adanya pembaharuan dalam program yang melakukan pendukungan terhadap ketahanan pangan, meminimalisir jumlah orang miskin, dan pengelolaan sumber daya perairan yang memiliki nilai berkelanjutan.
Program-program ini kemudian menjadi agenda dan kebijakan di tingkat internasional untuk mengimplementasikan skema ekonomi biru. Dengan menerapkan kerangka pengembangan Ekonomi Biru, Indonesia dapat menciptakan model pengembangan yang lebih inklusif dan berkelanjutan, serta mengatasi tantangan perekonomian yang ada.