[Quran 33:21] Sesungguhnya telah ada pada Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Tapi kalau kita ingin mempelajari suri tauladan (uswatun hasanah) dari Rusul Allah, kita bisa membacanya langsung dari Al-Quran (tidak perlu kitab-kitab lainnya). Kerena di Al-Quran diceritakan tentang suri tauladan dari Rasul-rasul Allah seperti Nabi Muhammad SAW, Nabi Isa, Nabi Musa, Nabi Ibrahim, dll. Ingat Rasul Allah itu tidak hanya nabi Muhammad, tapi ada nabi-nabi yang lainnya juga merupakan Rasul Allah. Kalau argumen bahwa satu-satunya cara mempelajari suri tauladan Rasul Allah adalah kitab-kitab hadis (yang diasumsikan dari Nabi Muhammad SAW), lalu bagaimana dengan mengikuti suri tauladan dari nabi-nabi lainnya yang juga merupakan Rasul Allah? Apakah kita juga perlu kitab-kitab hadis dari Nabi Isa AS, hadis Nabi Musa AS, dll?Â
Tentu didalam kisah-kisah rasul - rasul Allah yang sudah tertulis di Al-Quran dan dapat menjadi suri tauladan bagi kita semua (tidak perlu kitab-kitab buatan manusia lainnya). Al-Quran adalah satu-satunya kitab yang tidak perlu kita ragukan kebenarannya, sementara kitab-kitab lainnya adalah buatan manusia yang banyak kesalahan yang perlu kita ragukan kebenaran mutlaknya (apalagi kitab2 tersebut yang ditulis lebih dari 200 tahun setelah kejadiaannya dengan tidak ada saksi langsung yang masih hidup).
Sebagian besar umat Islam juga melakukan kesalahan yaitu mengkultuskan nabi Muhammad SAW terlalu berlebih, sehingga menyatakan bahwa nabi Muhammad SAW membuat aturan-aturan tambahan selain dari yang diturunkan Allah (Al-Quran) melalui kitab-kitab hadis. Padahal dalam satu riwayat, Nabi Muhammad melarang pengikutnya menuliskan apapun dari dia selain Al-Quran. Tapi sekali lagi sebagian besar manusia sombong dan merasa lebih pintar dari Tuhannya dan Nabinya sendiri, dibuatlah aturan-aturan tambahan yang lebih diikuti dari pada Al-Quran, bahkan Al-Quran semakin ditinggalkan.Â
Sering kali ayat-ayat Al-Quran digunakan untuk menjelaskan satu hadis (sangat aneh). Seharusnya kita hanya menggunakan Al-Quran saja, karena kita harus percaya bahwa Al-Quran sudah lengkap dan jelas (itu kalau kita percaya Al-Quran dan kekuasaan Allah SWT yang mampu menurunkan aturanNya secara lengkap). Gunakan ayat-ayat Al-Quran untuk menjelaskan/memahami ayat-ayat Al-Quran yang lainnya, sehingga kita mengikutinya secara seseluruhan (kaffah). cobalah dulu -- you'll find a pure Islam.
Maaf apabila ada kata-kata saya yang terlalu menggebu-gebu yang mungkin dapat menyinggung perasaan, tapi tujuan penulis adalah supaya ini bisa dijadikan bahan perenungan dan kajian agama Islam. Saya rasa akan banyak yang berbeda pendapat, tapi kita harus menghargai perbedaan pendapat secara baik.
Wassalam,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H