Mohon tunggu...
Abi Taqi
Abi Taqi Mohon Tunggu... -

Pegawai swasta disebuah perusahaan multinasional. Latar pendidikan dibidang teknik, IT, agama/bahasa Arab. Yang sangat suka membaca, menulis dan berdiskusi di bidang politik, ekonomi, teknologi dan agama.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rahasia untuk Persatuan dan Kebangkitan Umat Islam

14 Oktober 2017   16:38 Diperbarui: 14 Oktober 2017   17:42 930
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Sangat disayangkan umat Islam saat ini terbelakang dan terpecah-pecah dalam beberapa sekte-sekte dan mazhab-mazhab seperti Sunni, Syiah, Ahmadi, Hanafi, Maliki, Hambali, Syafi'i, Sufi, Salafi, Wahabbi, dll. Kenapa hal ini bisa terjadi? 

Al-Furqan ayat 30: Dan Rasul berkata "Ya Tuhanku, sesungguhnya umatku telah menjadikan Al Qur'an ini sebagai sesuatu yang ditinggalkan"

Menurut saya ayat Al-Quran diatas memberikan petunjuk kenapa umat Islam menjadi umat yang terbelakang dan terpecah saat ini, karena umat Islam telah meninggalkan Al-Quran. Umat Islam percaya bahwa Allah SWT akan memberikan kemajuan dan kemenangan apabila umat muslim bersatu dan menjalankan agamanya secara benar.

Agama Islam yang murni adalah agama yang dilandasi Tauhid yang murni langsung kepada satu Tuhan dengan satu hukum agama yang diturunkan olehNya, Al-Quran semata. Itulah Tauhid seutuhnya (semua dari satu sumber).

Sebagian besar umat Islam saat ini  jauh dari Al-Quran. Sebagian besar hanya membunyikan saja, tanpa berusaha memahami apa yang ada didalam Al-Quran dan apalagi mengamalkannya. Al-Quran hanya merupakan ritual saja bagi sebagian besar umat Islam saat ini, dimana kita hanya berusaha mendapatkan hitungan amal dari setiap huruf yang kita bunyikan. Padahal tujuan utama Al-Quran adalah sebagai petunjuk bagi orang yang bertaqwa.

[Quran 2:2] Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, 

Sebagian besar umat Islam tidak menggunakan Al-Quran sebagai satu-satunya petunjuk untuk agamanya, karena adanya kesalahpahaman dari sebagian besar umat Islam, yang percaya bahwa Al-Quran tidak dapat diikuti dan dipahami tanpa kitab-kitab hadis lainnya (seperti kitab-kitab yang dibuat oleh Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa'I, Ibn majah, Abu daud, dll) Pertanyaan penulis, apakah Nabi Muhammad SAW pernah membaca, meniliti dan memberikan persetujuan terhadap kitab-kitab hadis tersebut? Kitab-kitab hadis dibuat 200 tahun setelah Nabi SAW tiada. Lalu atas dasar apa kitab-kitab tersebut menjadi kitab panduan umat Islam? Siapa yang memberi otoritas?

Nabi Muhammad hanya meminta umat Islam untuk menghapalkan dan menuliskan Al-Quran sebagai satu-satu petunjuk umat Islam. Nabi juga selalu dan hanya meneliti hapalan Quran para pengikutnya, agar hapalannya benar dan sempurna. Agar kitab Al-Quran sampai kepada kita, secara murni tanpa ada perubahan sama sekali. Inilah kesuksesan terbesar nabi terakhir, Muhammad SAW, menyampaikan kitab terakhir dari Allah SWT, secara murni tanpa perubahan sama sekali sampai saat ini. 

Apabila Nabi Muhammad tidak berhasil menyampaikan kitab Allah secara murni, maka Allah SWT akan mengirimkan Rasul Allah dengan kitab Allah yang baru untuk menjaga pesan dan hukum Allah SWT. Dengan tidak adanya Rasul Allah dan Kitab Allah yang lebih baru daripada Nabi Muhammad SAW dan Al-Quran, menunjukan kemurnian Al-Quran masih terjaga.

Namun sayangnya Setan sangat-sangat pintar, mungkin dia tidak dapat mengubah pesan-pesan dan hukum-hukum Allah SWT di Al-Quran, tapi dengan tipu muslihatnya dia mampu membuat manusia mengotori pesan-pesan dan hukum-hukum Allah SWT dengan menambahkan hukum-hukum yang dibuat manusia melalui kitab-kitab hadis yang dibuat 200 tahun setelah Nabi SAW tiada. Sebagian besar umat Islam saat ini percaya bahwa Al-Quran dari Allah SWT yang Maha Agung dan Suci tidak cukup detil dan tidak lengkap (Astaghfirullah). Allah SWT sangat Maha Kuasa, dia mampu menuliskan kitab yang detil dan terperinci dengan penjelasannya. Apabila Allah SWT berkehendak, Dia dapat menurunkan Al-Quran yang 1000 kali atau trilliunan kali lebih tebal dari kitab Bukhari dan Muslim dengan sangat mudah. Allah SWT dengan sifatNya yang Maha Pengasih, Penyayang dan Bijaksana hanya menurunkan Al-Quran sebanyak 114 surat. Bagi Allah, Al-Quran sebanyak dan setebal itu sudah cukup buat manusia. Tapi sebagian besar dari kita sombong, mereka merasa kitab Allah tidak cukup detil dan tidak lengkap untuk urusan agamanya. 

Dan Al-Quran sendiri telah menyatakan bahwa Al-Quran sudah memberikan penjelasan yang detail dan lengkap sebagai petunjuk umat Islam tanpa perlu kitab-kitab lainnya untuk urusan agama.

[Quran 7:52] Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al Quran) kepada mereka yang Kami telah perinciatas dasar pengetahuan; menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.

[Quran 10:37] Tidaklah mungkin Al Quran ini dibuat oleh selain Allah; akan tetapi (Al Quran itu) membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan penjelasan yang detail dari kitab tersebut, tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta alam.

[Quran 6:38] Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tidaklah Kami meninggalkan apapun dari Al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan. (kesimpulan Al-Quran sudah sangat lengkap sebagai petunjuk agama)

[Quran 6:114] Maka patutkah aku mencari hakim selain daripada Allah, padahal Dialah yang telah menurunkan kitab (Al Quran) kepadamu dengan terperinci?Orang-orang yang telah Kami datangkan kitab kepada mereka, mereka mengetahui bahwa Al Quran itu diturunkan dari Tuhanmu dengan sebenarnya. Maka janganlah kamu sekali-kali termasuk orang yang ragu-ragu.

Kenapa sebagian besar umat Islam tidak mau atau ragu menggunakan Al-Quran sebagai satu-satu petunjuk agamanya? Dengan menggunakan Al-Quran sebagai satu-satunya petunjuk atau sumber hukum agama, maka umat Islam akan menjadi satu umat yang terbebas dari sekte-sekte atau mazhab-mazhab yang ada saat ini.

Didalam Al-Quran, tidak pernah sama sekali disebutkan kitab-kitab lainnya selain Al-Quran sebagai petunjuk orang yang beriman dan bertaqwa.

Dan janganlah kita menjadi termasuk golongan seperti dibawah ini karena berhukum agama dengan apa yang tidak diturunkan oleh Allah SWT (Nauzu billahi min zalik), 

[Quran 5:44]...Barangsiapa yang tidak berhukum dengan apa yang diturunkan oleh Allah maka mereka itulah orang-orang yang kafir.

Pertanyaan penulis, apakah yang diturunkan oleh Allah SWT? Jawabannya adalah: Al-Quran. Kenapa dalam berhukum agama kita menggunakan kitab-kitab lainnya yang tidak diturunkan oleh Allah SWT?

Banyak alasan yang dicari-cari untuk mengunakan kitab-kitab hadis yang dibuat manusia, salah satunya adalah untuk mengukuti suri tauladan Rasulullah sesuai perintah Al-Quran. 

[Quran 33:21] Sesungguhnya telah ada pada Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

Tapi kalau kita ingin mempelajari suri tauladan (uswatun hasanah) dari Rusul Allah, kita bisa membacanya langsung dari Al-Quran (tidak perlu kitab-kitab lainnya). Kerena di Al-Quran diceritakan tentang suri tauladan dari Rasul-rasul Allah seperti Nabi Muhammad SAW, Nabi Isa, Nabi Musa, Nabi Ibrahim, dll. Ingat Rasul Allah itu tidak hanya nabi Muhammad, tapi ada nabi-nabi yang lainnya juga merupakan Rasul Allah. Kalau argumen bahwa satu-satunya cara mempelajari suri tauladan Rasul Allah adalah kitab-kitab hadis (yang diasumsikan dari Nabi Muhammad SAW), lalu bagaimana dengan mengikuti suri tauladan dari nabi-nabi lainnya yang juga merupakan Rasul Allah? Apakah kita juga perlu kitab-kitab hadis dari Nabi Isa AS, hadis Nabi Musa AS, dll? 

Tentu didalam kisah-kisah rasul - rasul Allah yang sudah tertulis di Al-Quran dan dapat menjadi suri tauladan bagi kita semua (tidak perlu kitab-kitab buatan manusia lainnya). Al-Quran adalah satu-satunya kitab yang tidak perlu kita ragukan kebenarannya, sementara kitab-kitab lainnya adalah buatan manusia yang banyak kesalahan yang perlu kita ragukan kebenaran mutlaknya (apalagi kitab2 tersebut yang ditulis lebih dari 200 tahun setelah kejadiaannya dengan tidak ada saksi langsung yang masih hidup).

Sebagian besar umat Islam juga melakukan kesalahan yaitu mengkultuskan nabi Muhammad SAW terlalu berlebih, sehingga menyatakan bahwa nabi Muhammad SAW membuat aturan-aturan tambahan selain dari yang diturunkan Allah (Al-Quran) melalui kitab-kitab hadis. Padahal dalam satu riwayat, Nabi Muhammad melarang pengikutnya menuliskan apapun dari dia selain Al-Quran. Tapi sekali lagi sebagian besar manusia sombong dan merasa lebih pintar dari Tuhannya dan Nabinya sendiri, dibuatlah aturan-aturan tambahan yang lebih diikuti dari pada Al-Quran, bahkan Al-Quran semakin ditinggalkan. 

Sering kali ayat-ayat Al-Quran digunakan untuk menjelaskan satu hadis (sangat aneh). Seharusnya kita hanya menggunakan Al-Quran saja, karena kita harus percaya bahwa Al-Quran sudah lengkap dan jelas (itu kalau kita percaya Al-Quran dan kekuasaan Allah SWT yang mampu menurunkan aturanNya secara lengkap). Gunakan ayat-ayat Al-Quran untuk menjelaskan/memahami ayat-ayat Al-Quran yang lainnya, sehingga kita mengikutinya secara seseluruhan (kaffah). cobalah dulu -- you'll find a pure Islam.

Maaf apabila ada kata-kata saya yang terlalu menggebu-gebu yang mungkin dapat menyinggung perasaan, tapi tujuan penulis adalah supaya ini bisa dijadikan bahan perenungan dan kajian agama Islam. Saya rasa akan banyak yang berbeda pendapat, tapi kita harus menghargai perbedaan pendapat secara baik.

Wassalam,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun