K.H SOLEH DARAT (biografi, pemikiran pendidkan, pendidikannya, guru-gurunya, murid-muridnya, dan kariya-kariyanya)
oleh: muslimatus saadah S.Pd.
Kyai Soleh Darat lahir dan dibesarkan dalam lingkungan yang kental dengan nilai-nilai agama Islam. Sejak muda, ia telah menunjukkan minat yang besar terhadap ilmu agama dan belajar di bawah bimbingan para ulama terkemuka pada zamannya. Pendidikan formalnya dimulai di pondok pesantren lokal di daerah tempat tinggalnya.
- BIOGRAFI KYAI SOLEH DARAT
Nama lengkapnya adalah KH. Muhammad Sholeh bin Umar al-Samarani, yang dikenal luas dengan sebutan KH. Sholeh Darat. Beliau adalah seorang ulama terkemuka pada masa peralihan abad ke-20. KH. Sholeh Darat bukan hanya merupakan tokoh ulama yang dihormati, tetapi juga menjadi guru bagi banyak ulama Jawa terkemuka pada generasi berikutnya.
Tidak hanya sebagai seorang ulama, KH. Sholeh Darat juga dikenal sebagai seorang penulis yang produktif dalam menulis kitab-kitab keagamaan menggunakan aksara Arab dalam Bahasa Jawa. Karya-karyanya tersebar luas dan memberikan kontribusi besar dalam pengembangan keilmuan agama di Indonesia.Â
KH. Sholeh Darat adalah putra dari seorang ulama terkemuka, KyaiUmar, serta cucu dari KyaiMaja. KH. Sholeh Darat lahir di desa Kedung Jumbleng, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara, pada tahun 1820 Masehi atau 1235 Hijriah. Kelahirannya pada tahun yang sama dengan beberapa ulama karismatik lain yang memiliki reputasi yang luhur dan dihormati, serta dikenal karena berbagai mukjizat yang mereka miliki.Â
Mereka menjadi sosok guru yang sangat dihormati oleh banyak Kyaidi Pulau Jawa bahkan di Madura, di antaranya adalah Syekh Kholil Bangkalan. Ayahnya Kyai'Umar, bukan hanya seorang pejuang kemerdekaan yang gigih, tetapi juga merupakan salah satu sosok yang dipercaya oleh Pangeran Diponegoro selama masa perlawanan melawan penjajah Belanda di wilayah pesisir utara Pulau Jawa.
Dalam berkeluarga KH. Sholeh Darat mempunyai 3 istri yang pertama terjadi ketika beliau sedang menimba ilmu di Makkah al-Mukarramah. Namun, identitas istri pertamanya tidak diketahui pasti oleh siapa pun. Dari pernikahan ini, lahirlah seorang anak yang diberi nama Ibrahim. Untuk mengenang anak pertamanya, Ibrahim, KH. Sholeh Darat memasukkan nama "Abu Ibrahim" di halaman sampul kitab tafsirnya yang berjudul "Faid al-Rahman".Â
Pernikahan keduanya terjadi dengan seorang wanita bernama Shofiyah, yang merupakan putri dari KyaiMurtadho, seorang sahabat dekat ayahnya ketika dia tinggal di Semarang. Dari pernikahan ini, lahirlah dua putra yang diberi nama "Yahya dan Khalil". Sedangkan pernikahan ketiganya adalah dengan seorang putri dari Bupati Bulus, Purworejo, yang juga merupakan seorang syarifah (keturunan Nabi Muhammad SAW), Raden Ayu Aminah. Dari pernikahan ini, KH. Sholeh Darat memiliki seorang putri bernama RA Siti Zahroh.
KH. Sholeh Darat menutup mata di Semarang pada hari Jum'at Wage tanggal 28 Ramadhan 1321 H atau 18 Desember 1903 M, dalam usianya yang telah mencapai 83 tahun. Kepulangannya ke rahmatullah disambut dengan kesedihan yang mendalam dari masyarakat, dan pemakamannya dikebumikan di pemakaman umum "Bergota" Semarang.Â
Meskipun perpisahan ini terjadi di bulan suci Ramadhan, tradisi Haul KH. Sholeh Darat tetap diadakan setiap tanggal 10 Syawal. Keputusan ini diambil agar masyarakat dapat dengan leluasa mengikuti peringatan tersebut, setelah melewati momen kegembiraan Lebaran dan Syawalan.
- PEMIKIRAN PENDIDIKAN KYAI SOLEH DARAT
Pola berpikir dan sikap hidup KH. Sholeh Darat tergambar sangat ramah dan tawadhu. Beliau menjaga akhlaknya dari kesombongan yang berlebihan. Dalam setiap karya tulisnya, KH. Sholeh Darat selalu menunjukkan sikap rendah hati dengan menyebut dirinya sebagai seorang awam Jawa yang tidak begitu memahami seluk-beluk Bahasa Arab. Pengaruh pendidikan Kyai Soleh Darat dalam perkembangan pendidikan Islam di Indonesia dapat dilihat dari beberapa aspek:
- Pengembangan Kurikulum
Pendidikan yang ditekankan oleh Kyai Soleh Darat sangat menekankan pentingnya untuk memperdalam berbagai disiplin ilmu, termasuk tafsir Al-Qur'an, fikih, nahwu dan sharaf, falak, dan tasawuf.
- Penyebaran Literatur Islam
Karya-karya tulis yang dihasilkan oleh Kyai Soleh Darat, seperti Majmu'ah Asy Syari'ah Al Kafiyah, Batha'if At Thaharah, dan kitab Faidhir Rahman, telah memberikan kontribusi yang sangat berharga dalam memperkaya pemahaman keagamaan di komunitasnya dan di Indonesia secara lebih luas.
- Pembaruan Pendidikan Islam
Pendidikan yang dipraktikkan oleh Kyai Soleh Darat turut berperan dalam menyumbangkan ide-ide segar dalam pembaharuan pendidikan Islam di Indonesia.
- Pengembangan Pesantren
Kyai Soleh Darat juga turut ambil bagian dalam pengembangan pesantren di Indonesia. Pesantren yang didirikannya, yaitu Pondok Pesantren Darat, telah menjadi pusat pembelajaran agama yang signifikan, menarik minat banyak santri dari berbagai wilayah.Prinsip-prinsip pemikiran pendidikan yang diperjuangkan oleh Kyai Soleh Darat bertumpu pada serangkaian nilai dasar yang menjadi fondasi kuat dalam pengembangan pendidikan Islam yang menyeluruh dan berkesinambungan. Beberapa prinsip fundamental yang menjadi pilar dalam pendidikan beliau meliputi:
- Pendidikan Berbasis Al-Qur'an
Kyai Soleh Darat memberikan prioritas yang tinggi terhadap proses pengajaran dan pemahaman Al-Qur'an sebagai landasan utama dalam pendidikan.
- Pendidikan Sufistik
Beliau sangat menekankan pentingnya pendidikan sufistik atau tasawuf, yang melibatkan pengembangan spiritualitas dan hubungan batiniah yang erat dengan Allah.
- Pendidikan Holistik
Kyai Soleh Darat memberikan pengajaran yang komprehensif, tidak hanya berkutat pada bidang pengetahuan agama semata, melainkan juga mencakup peningkatan aspek intelektual, emosional, dan sosial para murid.
- Pendidikan Nilai dan Etika
Beliau menyoroti urgensi pendidikan nilai dan moral dalam membentuk kepribadian yang positif.
- Pendidikan Lingkungan
Kyai Soleh Darat memberikan pengajaran akan urgensi menjaga ekosistem alam sebagai komponen integral dari proses pendidikan.
- Pendidikan Berkelanjutan
Beliau mendorong pendidikan yang berkelanjutan, di mana proses pembelajaran tidak hanya terjadi di dalam ruang kelas, tetapi juga melibatkan pengalaman langsung dan interaksi dengan masyarakat.
- Saat masih anak-anak, KH. Sholeh Darat tinggal di Jepara, seperti kebanyakan anak Kyailainnya, di mana ia memperdalam ilmu agama melalui bimbingan beberapa Kyaidi Jawa, termasuk:
- KH. Muhammad Syahid
Muhammad Syahid adalah seorang ulama yang menjadi kepala pesantren di Waturoyo, Margoyoso, Kajen, Pati. Beliau merupakan cucu dari KyaiMutamakkin yang hidup pada masa pemerintahan Paku Buwono II (1727-1749). KH. Muhammad Syahid, sebagai gurunya, memberi KH. Sholeh Darat pengajaran tentang beberapa kitab Fiqih, seperti "Fath al-Qarib", "Fath al-Mu'in", "Minhaj al-Qawwim", "Syarh al-Khatib", dan "Fath al-Wahhab".Â
Karena kitab-kitab tersebut termasuk dalam literatur fiqih yang cukup mendalam dan memerlukan waktu yang lama untuk dipelajari secara menyeluruh, maka KH. Sholeh Darat menghabiskan waktu yang cukup lama di pesantren Waturoyo. Ini merupakan awal dari perjalanan intelektualnya yang panjang.
- KH. Raden Muhammad Sholeh bin Asnawi Kudus
- Kepada KH. Sholeh Darat, dia belajar kitab "tafsir al-Jalalain" yang ditulis oleh Imam Suyuti.
- KyaiIshaq Damaran dari Semarang
- KH. Sholeh Darat mengambil pelajaran dalam bidang bahasa dari gurunya, termasuk di antaranya ilmu nahwu dan sharaf, serta kitab Fath al-Wahhab.
- .KH. Abu Abdillah Muhammad bin Hadi Baquni
- Kepada gurunya itu KH. Sholeh Darat menuntut ilmu bidang tasawuf yaitu kitab "Minhaju al-'Abidin karya al-Ghazali" dan kitab "Jauharah al-Tauhid karya SyekhIbrahim alLaqqani"
- Sayid Ahmad Bafaqih Ba'alawi dari Semarang
- Kepada gurunya itu KH. Sholeh Darat menuntut ilmu bidang tasawuf yaitu kitab "Minhaju al-'Abidin karya al-Ghazali" dan kitab "Jauharah al-Tauhid karya SyekhIbrahim alLaqqani"
- KH. Abdul Ghani Bima, di Semarang
- Kepadanya KH. Sholeh Darat belajar kitab al-Masa'ilu al-Sittin karya Abu Abbas Ahmad alMishri, yaitu sebuah kitab berisi ajaran-ajaran dasar Islam yang sangat popular di Jawa pada abad ke-19 M.
- Mbah Ahmad (Muhammad Alim, Bulus Gebang Purworejo)
- Kepadanya KH. Sholeh Darat mempelajari ilmu-ilmu yang berkaitan dengan tasawuf dan tafsir al-Qur'an. Oleh mbah Ahmad (Muhammad) Alim ini, KH. Sholeh Darat diperbantukan kepada Zainul Alim (putra Mbah Ahmad Alim) untuk mengasuh sebuah pesantren di Dukuh Salatiyang, Desa Maron, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo.
- Selama di Makkah, KH. Sholeh Darat juga belajar pada guru-gurunya yang ada di Mekah (Misbah, 2016) sebagai  berikut:
- Syekh Muhammad al-Muqri al-Mashri al-Makki
- Beliau memperdalam pengetahuan agamanya dengan guru-gurunya, khususnya dalam ilmu akidah, terutama melalui kitab "Ummu al-Barahin" karya Imam Sanusi (al-Sanusi).
- Syekh Muhammad bin Sulaiman Hasballah
- Seorang pengajar di Masjid al-Haram dan Masjid Nabawi, beliau menjadi sumber ilmu fikih dengan menggunakan kitab "Fath al-Wahhab" dan "Syarh Khatib", serta nahwu melalui kitab "Alfiyah Ibnu Malik".
- Al 'Allamah Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan
- Seorang mufti dari madzhab Syafi'i di Mekah, beliau menjadi guru dalam mempelajari "Ihya' 'Ulumuddin" karya Imam al-Ghazali.
- Al 'Allamah Ahmad an-Nahawi al-Mishri alMakki
- Guru yang mengajarkan "al-Hikam" karya Ibnu 'Atthaillah.
- Sayyid Muhammad Sholeh al-Zawawi al-Makki
- Seorang pendidik di Masjid Nabawi, beliau mengajar bagian pertama dan kedua dari "Ihya' 'Ulumuddin".
- Syekh 'Umar al-Syami dan KyaiZahid
- Beliau mendalami ilmu dari gurunya melalui kitab "Fath al-Wahhab".
- Syekh Yusuf al-Sunbulawi al-Mishri
- Mempelajari kitab "Syarh at-Tahrir" karya Zakariya al-Anshari.
- Syekh Jamal
- Seorang mufti dari madzhab Hanafi di Mekah, beliau mengajarkan "Tafsir al-Qur'an".
- Riwayat perkembangan intelektualnya menunjukkan ketekunan dan disiplin dalam mengejar ilmu, serta semangat tinggi dalam berguru kepada para ulama terkemuka. Dengan semangat dan kecerdasannya, KH. Sholeh Darat dihormati oleh kalangan ulama dan sahabat di berbagai tempat, mulai dari Haramain hingga Hijaz.
- SANTRI / MURID DARI KYAI SOLEH DARAT
Setelah mendirikan pondok pesantren Darat, para santri KH. Sholeh Darat datang dari berbagai daerah untuk menimba ilmu di sana. Pesantren ini, yang merupakan yang kedua tertua setelah pesantren Dondong, Mangkang Wetan, Semarang, didirikan oleh KyaiSyafi'i Piaranegoro, seorang prajurit Sultan Agung Mataram, sekitar tahun 1628 M.Â
- Meskipun pondok pesantren Darat memiliki bangunan yang sederhana, namun kemampuannya dalam mendidik santrinya sangat baik, dan banyak dari alumni pesantren ini yang kemudian menjadi tokoh penting baik di tingkat nasional maupun internasional (Komariah, 2017).
- KH. Mahfudh ibn Abdullah ibn Abdul Manan (1258 H/1866 M-1338 H/1919 M), keturunan Raja Brawijaya V, dikenal sebagai Syaikh Mahfud at-Tirmisi, seorang pakar Hadis yang mengajar di Saudi Arabia.
- KH. Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah (1868-1923 M), belajar di Makkah di bawah bimbingan Syaikh Khatib Minangkabau.
- KH. Hasyim Asy'ari, (1871-1947 M), pendiri Nahdlatul Ulama dan Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang.
- KH. R. Dahlan dari Termas, (1329 H/1919 M), seorang ahli falak yang kemudian menjadi menantu dari KyaiSholeh Darat.
- K. Amir dari Brebes (1357 H/1939 M), pendiri pondok pesantren di Simbang Kulon, juga menjadi menantu dari KyaiSholeh Darat.
- K. Idris dari Solo, nama aslinya Slamet (1341 H/1927 M), menghidupkan kembali Pondok Pesantren Jamsaren yang didirikan oleh Kyai Jamsari, prajurit Diponegoro yang ditawan oleh Belanda.
- KH. Abdul Hamid, Kendal (1348 H/1930 M), ayah dari KH. Ahmad Abdul Hamid yang menjadi Ketua Umum MUI tingkat I Jawa Tengah tahun 1935-1990 M.
- KH. Sya'ban ibn Sya'ban, Semarang (1364 H/1946 M).
- KH. Tahir, penerus Pondok Pesantren Mangkang Wetan, Semarang.
- KH. Sahli, seorang kyai di Kauman, Semarang.
- KH. Dimyati dari Termas (1934 M), adik dari Kyai Mahfudh at-Tirmisi, dan lain sebagainya.
- KARIYA DARI KYAI SOLEH DARAT
Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20, banyak ulama Indonesia yang menciptakan karya besar. Sebagian menggunakan bahasa Arab, sementara yang lain menggunakan bahasa daerah seperti Jawa, Bugis, Sunda, dan lainnya. Setelah wafatnya KyaiAhmad Rifa'i dari Kalisasak (1786-1875), banyak yang mengabadikan pemikirannya dalam karya yang ditulis dalam bahasa Jawa.Â
Pada abad ke-19, KH. Sholeh Darat termasuk dalam kelompok ulama yang mengikuti jejak KyaiRifa'i. Karya-karya tulis KH. Sholeh Darat masih dapat diakses dan dipelajari hingga kini. Banyak dari karyanya yang telah ditemukan dan beberapa di antaranya telah dicetak ulang. Di antara karya-karyanya adalah:
- Majmu'ah al-Syari'ah al-Kafiyah untuk Masyarakat Umum Kitab ini disusun dalam bahasa Jawa dengan menggunakan aksara Arab pegon dengan maksud mempermudah orang awam dalam memahami hukum Islam.
- Penyelamatan Diri dari Ihya' Ulumuddin Sebuah karya yang diambil dari jilid III dan IV dari kitab Ihya' 'Ulumuddin karya al-Ghazali, yang membahas tentang tasawuf, akhlak, dan isu-isu etika, serta tuntutan untuk mengendalikan hawa nafsu.
- Terjemahan Al-Hikam karya Ahmad bin 'Athaillah Meskipun hanya sepertiga dari ringkasan kitab al-Hikam karya Ahmad bin 'Athaillah yang diterjemahkan oleh KH. Sholeh Darat.
- Makna-makna Dalam Shalat dan Keutamaan Solusi Kitab ini membahas tentang esensi dan rahasia dalam melaksanakan shalat, puasa, serta kelebihan bulan-bulan Muharram, Rajab, dan Sya'ban.
- Rangkaian Ibadah Haji Seperti yang tercantum dalam judulnya, kitab ini memberikan panduan praktis dalam menjalankan ibadah haji.
- Petunjuk Shalat Kitab ini membahas berbagai aspek yang berkaitan dengan shalat wajib lima waktu, ditulis dalam Bahasa Jawa dengan menggunakan aksara Arab pegon.
- Jalan Menuju Penghambaan Terjemahan dari Jauhar al-Tauhid, karya Ibrahim Laqqani, yang membahas tentang konsep tauhid atau prinsip-prinsip dasar agama, diterjemahkan ke dalam Bahasa Jawa oleh KH. Sholeh Darat.
- Metode Orang-orang Bertakwa Kitab ini merupakan komentar atas karya "Nadhom Hidayatul Atqiya' ila Thoriqul Auliya'" karya Syekh Zainuddin alMaliban. KH. Sholeh Darat meminta izin terlebih dahulu sebelum memberikan komentar atas kitab tersebut.
- Ilmu-ilmu Al-Qur'an dan Tajwid Kitab ini membahas tentang berbagai aspek ilmu Al-Qur'an dan tajwid.
- Cerita Perjalanan Isra' Mi'raj Berisi tentang perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dalam menerima perintah shalat lima waktu dalam satu malam.
- Tafsir Faidl al-Rahman Tafsir Al-Qur'an yang merupakan tafsir pertama kali dalam bahasa Jawa di Nusantara, ditulis pada tanggal 5 Rajab 1309 H / 1891 M. Kitab ini terdiri dari 13 juz, mulai dari surat Al-Fatihah hingga surat Ibrahim.
- Komentar atas Maulid al-Burdah Salah satu cucu KH. Sholeh Darat, H. Utsman bin Kholil, menyatakan bahwa selain kitab ini, juga ditemukan "Manaqib Syekh Abdul Qadir Jailani" dan kitab Mujarrabat yang berisi kumpulan doa-doa. Beberapa kitab tersebut telah dicetak ulang di Surabaya, Cirebon, dan Semarang (PT Toha Putra). Keturunan KH. Sholeh Darat terus melakukan pencarian dan penelusuran atas karya-karya beliau di seluruh keluarga keturunan, mulai dari Jepara, Kendal, hingga ke negara-negara Timur Tengah. Hingga kini, karya-karya KH. Sholeh Darat masih menjadi bacaan wajib di pondok pesantren dan majelis taklim di Indonesia. Buku-bukunya yang lain terus dicetak ulang oleh Penerbit Toha Putra, Semarang.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, A. &. (2003). hazanah tafsir Nusantara: para tokoh dan karya-karyanya . jakarta: IRCISoD.
Agus. (2021). Sambutan pada acara penyerahan Surat Keputusan Profesor atas nama Dr. Budi Agus Riswandi. Jakarta: niversitas Islam Indonesia.
Akhmad.L.A. (2018). "Internalisasi Pemikiran KH. Muhammad Sholeh Darat Di Komunitas Pecintanya: Perspektif Sosiologi Pengetahuan,". Living Islam 1, no. 2, 320.
Arifin, M. (2018). Aspek Lokalitas Tafsir Fai Al-Rahman Karya Muhammad Sholeh Darat. Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir , 3 (1), 14.
Asmani. (2021). KH. MA. Sahal Mahfudh Sang Penegak Khittah NU. Yogyakarta: Diva.
Aufi. (2023). MENGULIK CARA SUFI MENDIDIK: Pendidikan Sufistik Kiai Sholeh Darat. Semarang: Lawwana.
Aufi, A. (2023). MENGULIK CARA SUFI MENDIDIK: Pendidikan Sufistik Kiai Sholeh Darat . Semarang: Lawwana.
Aziz, A. (2017). Relevansi Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Dalam Kitab Syarah Al-Hikam Karya KH Sholeh Darat (Dikaitkan Dengan Konteks Kekinian) . Palembang: UIN RADEN FATAH.
Aziz, A. L. (2018). Internalisasi Pemikiran KH. Muhammad Sholeh Darat Di Komunitas Pecintanya: Perspektif Sosiologi Pengetahuan. Journal of Islamic Discourses, 1(2), 317.
Aziz, M. (2013). "Produksi Wacana Syiar Islam Dalam Kitab Pegon Kiai Saleh Darat Semarang Dan Kiai Bisri Musthofa Rembang,". Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman 9, no. 2, 112.
Baharuddin. (2015). Pesantren dan Bahasa Arab. Jurnal ilmu-ilmu kependidikan & Bahasa Arab , 1 (01), 1.
Djamil. (2023). WARISAN TASAWUF AKHLAQI SYEKH SHOLEH DARAT DAN SYEKH IHSAN JAMPES: WARISAN TASAWUF AKHLAQI SYEKH SHOLEH DARAT DAN SYEKH IHSAN JAMPES. Pendidikan Agama Islam, 32.
Djamil, A. &. (2023). WARISAN TASAWUF AKHLAQI SYEKH SHOLEH DARAT DAN SYEKH IHSAN JAMPES: WARISAN TASAWUF AKHLAQI SYEKH SHOLEH DARAT DAN SYEKH IHSAN JAMPES. Jurnal Pendidikan Agama Islam , 1, 32.
Dzakir. (2012). Sejarah & Perjuangan Kiai Sholeh. Semarang: Panitia Haul Kyai Sholeh Darat.
Dzakir. (n.d.). Sejarah & Perjuangan Kiai Sholeh. 5.
Irfan, A. (2017). Kearifan Lokal dalam Pemikiran Kyai Sholeh Darat: Telaah Terhadap Kitab Fiqih Majmu'at al-Shari'ah al-Kafiyah li al-'Awam. Jurnal Studi dan Penelitian Hukum Islam , 1 (1), 88.
Jaeni, M. (2021). Sang Pecinta Ilmu : Simbah KH. Zainuddin Lasem (Pendiri Madrasah An-Nashriyyah). Pekalongan: NEM.
Komariah. (2017). kepemimpinan kewirausahaan Kepala sekolah dalam meningkatkan pembiayaan sekolah Kemandirian. Manajemen pendidikan Islam , 5 (1)., 1.
Luth, T. (2011). Syari'at Islam Mengapa Takut. Malang: Universitas Brawijaya.
Maharani, A. (2024). Peran Pendidikan Islam Dalam Pemberdayaan Perempuan. . Jurnal Ilmiah Multidisipin , 2 (2), 104.
Malikus, A. (2012). Sejarah & Perjuangan Kyai Sholeh Darat. Semarang: Panitia Haul Kyai Sholeh Darat.
Masrur. (2015). Model penulisan tafsir Al-Qur'an di Nusantara. Semarang: Universitas Walisongo.
Mawaddah, U. (2023). Nalar Isyari Irfani Kiai Sholeh Darat dalam Tafsir Faidl Al-Rahman QS Al-Baqarah Ayat 15. 2023: Disertasi Doktor, IAIN KUDUS.
Misbah. (2016). PEMIKIRAN KIAI LI DARAT TENTANG ETIKA BELAJAR (Studi Analisis Dalam Kitab Syar Minhj Al-AtqiyIl Ma'rifat Hidyat AlAkiy Il arq Al-Awliy). Kudus: STAIN Kudus.
Musbikin, I. (2021). Penguatan Karakter Gemar Membaca, Integritas dan Rasa Ingin Tahu . Bandung: Nusamedia.
Nisa. (2013). Zuhud Dalam Tasawuf KH. Sholeh Darat. Jakarta: Citra.
Riyadi, A. (2022). Dinamika Dakwah Sufistik Kiai Slih Darat . Semarang: NEM.
Rofiq, M. (2016). Tasawuf Shalat KH. Shaleh Darat (Studi Analisis Ayat-ayat Shalat dalam Tafsr Faidh Ar-Rahmn). Jakarta: Institut PTIQ Jakarta.
Rosyid, A. (2021). Pemikiran KH Sholeh Darat Tentang Pendidikan Islam di Jawa Pada Akhir Abad XIX dan Awal Abad XX. Jejak Pemikiran Pendidikan Ulama Nusantara. Genealogi, Historiografi, dan Kontekstualisasi Pendidikan Islam di Nusantara , 117.
Shokheh, M. (2011). Tradisi Intelektual Ulama Jawa: Sejarah Sosial Intelektual Pemikiran Keislaman Kiai Shaleh Darat. Jurnal Kajian Sejarah , 21 (2), 1.
Thoyyib, M. (2019). Peran Ulama Abad Xix Dalam Bercerita Pesantren Di Indonesia: Studi Atas Pemikiran Abdurrahman Mas'ud Tentang Pendidikan Pesantren. Jurnal Studi Keislaman , 9 (2), 134.
Uswatun. (2019). GENEOLOGI PEMIKIRAN KH. SHOLEH DARAT DAN RA KARTINI TENTANG PENDIDIKAN BAGI PEREMPUAN MENURUT PERSPEKTIF ISLAM. Semarang: Doktor Universitas Wahid Hasyim.
Yahya, I. (2006). jengan Cipasung: Biografi KH. Ilyas Ruhiat. Jakarta: Pesantren Pustaka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H