Mohon tunggu...
Muslimah Imah
Muslimah Imah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

smaRt,, n' cute,, hmmmmm... apalagi yach???

Selanjutnya

Tutup

Nature

Berpikir Positif dan Optimis

17 Mei 2011   10:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:32 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3.            HUKUM BERTUNAS DAN BERTUMBUH

Dibutuhkan waktu untuk sebiji mangga menjadi sebuah mangga. Sebiji mangga, yang tidak dapat dimakan dan "tidak berarti", jika kemudian ditanam, akan tumbuh menjadi suatu pohon mangga. Dan jika pohon tersebut dirawat dengan baik dan sabar akan menjadi sebuah pohon mangga yang besar, yang dapat menghasilkan banyak buah mangga yang harum dan bahkan enak dimakan. Untuk menjadi seperti itu dibutuhkan sebuah proses dan waktu.

Jadi dari yang "bukan apa-apa" atau "bukan siapa-siapa" untuk menjadi "sesuatu" atau "seseorang" yang berhasil, dibutuhkan suatu proses, kesabaran dan waktu. Semua itu tidak dapat diperoleh secara mendadak atau muncul begitu saja secara tiba-tiba. Semakin berkualitas cara kita dalam melalui tahapan proses tersebut, maka hasil yang diperoleh juga akan semakin berkualitas.

4.            HUKUM FREKUENSI

Apabila kita ingin menonton saluran televisi "x", maka kita harus mencari tahu berapa frekuensi "x" tersebut, kemudian kita mulai melakukan pencarian gelombang atau frekuensinya. Dan apabila kita sudah berada di frekuensi ini, kita akan dapat menyaksikan siaran atau acara dari stasiun tv "x" tersebut.

Demikian juga dengan kehidupan kita, apabila kita ingin menjadi "seseorang yang kita inginkan", maka carilah tokoh atau orang yang memiliki figur serupa dan sesuai. Jadikan tokoh tersebut sebagai alat untuk benchmarking kita dalam berpikir dan bertindak. Jadi kita harus beradadi frekuensi tokoh kita tersebut, apabila kita ingin memiliki figur serupa. Jangan kita berada di frekuensi "y", jika kita ingin menjadi seseorang dengan frekuensi "x".

Jadi sekarang segera tetapkan, mau menjadi apakah kita nanti, mau seperti apa kita nanti. Jadikan itu sebagai visi di dalam hidup kita. Lalu susunlah strategi untuk mencapainya. Kemudian bertindaklah. Karena tujuan tanpa tindakan, sama dengan menjaring angin.

Pertanyaan berikutnya, sejauh mana atau setinggi apa kita harus menentukan sasaran atau goals kita?

Pada saat kita menetapkan target bagi diri kita, buatlah sedikit di atas kemapuan kita, dan target itu harus di set ulang setiap kali, agar pada akhirnya kita memiliki kemampuan yang selalu meningkat.

Goal akhir tetap harus ditentukan, walaupun untuk jangka panjang. Jadi buatlah target secara berjenjang dan bertahap. Lakukan review secara berkala, dan sesuaikan selalu dengan kemampuan kita. Dalam melakukan penyesuaian janganlah menggunakan "excuse" bagi diri sendiri, sehingga penyesuaian dilakukan secara menurun, tetapi sesuaikan selalu dengan cara menaikkan target secara periodik.

Dan jangan lupa, tetaplah kita bersandar pada Tuhan yang Maha Kuasa. Sebab kemampuan manusia tanpa didukung oleh Tuhan yang Maha Kuasa juga akan menjadi sia-sia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun