Mohon tunggu...
Muslihudin El Hasanudin
Muslihudin El Hasanudin Mohon Tunggu... jurnalis -

journalist and more

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Butuh Inspirasi dan Ketenangan? Coba Resort Ini

19 Oktober 2015   15:04 Diperbarui: 27 Oktober 2015   15:42 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Kolam renang mungil: airnya dari sumber air alam (foto dindin)"][/caption]Takberlebihan jika ada ungkapan Tuhan menciptakan Pulau Bali dengan tersenyum. Bali adalah salah satu dari  ribuan  Pesona Indonesia. Bali memang dikaruniai segalanya; pesona alam yang memikat, kultur masyarakat yang masih terjaga, dan banyak lagi lainnya. Wisata Bali selama ini hanya berpusat di Denpasar, Nusa Dua dan sekitarnya.  Bagi Anda para traveler antimainstream, sekali waktu cobalah mengunjungi  Bali pedalaman, pasti lebih banyak pengalaman menarik yang bisa didapat. Seperti yang saya rasakan saat menjelajah Klungkung, Karangasem, dan sekitarnya.

Beberapa hari berada di  Nusa Dua, saya berencana ke Lombok via Pelabuhan Padang Bai Karangasem. Pagi-pagi kami sudah meninggalkan Nusa Dua, Denpasar, melewati Ubud, Tegalang, Danau Batur, dan mampir di Pura Besakih. Hari beranjak petang saat kami memasuki wilayah Klungkung.

“Sudah hampir malam nih Pak. Cari penginapan saja ya. Ke Padang Bainya besok saja,” kata Made Aridianti guide kami.

“Boleh. Yang asyik dong tempatnya,” jawab saya.

“Baik. Coba Darmada Resort ya. Biasanya klien  saya orang-orang Eropa cocok sekali kalau  menginap di sana,” timpal Made.

“Deal” kami bersepakat.

[caption caption="Aha.. indahnya. Jalan penghubung antar bangunan ( foto dindin)"]

[/caption]

Menjual Suasana Alam

Perjalanan menuju Darmada Resort serasa pulang ke kampung halaman. Menyegarkan dan mengasyikkan. Melewati hamparan sawah, desa-desa, sungai-sungai kecil, dan benar-benar  jauh dari hiruk-pikuk perkotaan. 

Darmada Resort terletak di Banjar Tabola Kec. Sidemen, Kabupaten Karangasem. Kurang lebih 11 kilometer dari Klungkung.   Darmada Resort awal mulanya adalah sebuah rumah milik  Nyoman Suryada.

Nyoman memiliki usaha pembuatan keramik  yang lokasinya tidak jauh dari resort sekarang. Karena pembelinya kebanyakan datang dari luar negeri, maka ia kemudian membangun home stay atau tempat inap sementara bagi tamu-tamunya. Berawal dari situlah   bersama  Barbara istrinya ia kemudian mengembangkan  resort itu seperti sekarang.

[caption caption="Banyak juga buah-buahan khas desa (foto dindin)"]

[/caption]Manajer Darmada Resort  Ketut Sutrisna yang saya temuu mengatakan bahwa resortnya memang tidak memberikan fasilitas layaknya hotel-hotel  berbintang, namun  menyajikan keindahan  suasana alam. “Lihat saja Mas. Semua masih  alam perawan. Sawah, sungai, pohon-pohon, semuanya  ada semua disini  ” ungkap Ketut.

Resort ini  hanya memiliki 7 kamar  yang tersebar dalam beberapa bangunan. Jarak antara satu bangunan dengan bangunan lainnya terbilang cukup jauh  dan harus melalui  jalan setapak yang berkelok-kelok. Namun disinilah keindahannya, jalan penghubung dibuat sedemikian apik.  Terbuat dari batu-batu kali yang ditata rapi.  Sebelum sampai di ujung resort,   pengunjung harus melewati dua anak sungai yang airnya mengalir  deras dan sangat jernih. Itik-itik putih tampak berenang  dengan gembiranya di sana,
Saat malam menjelang suasana resort ini sangat sepi. Hanya  gemuruh aliran sungai dan suara-suara binatang malam yang memecah kesunyian. Sangat cocok bagi Anda yang ingin mencari inspirasi dan ketenangan.

[caption caption="Ada sungai mengalir di depan bangunan resort (foto dindin)"]

[/caption]

Hampir  Semua  Pelangganya Bule Eropa

Menurut cerita Pak Ketut, Nyoman (36) sang pemilik Resort menikah dengan istrinya Barbara (46). Kedua pasangan ini bertemu di Ubud, Bali. Lalu menikah tidak lama setelah itu. Barbara berkewarganegaraan Belanda. Mungkin karena itulah sebagian besar tamu yang menginap di Darmada orang-orang Eropa.

“Kebanyakan orang Perancis, Belanda, sebagian lagi Amerika, dan Australia. Kalau wisatawan domestic jarang.  Orang-orang Perancis dan Belanda pada umumnya suka menikmati  pesona keindahan alam pedesaan. Bisa jadi di negerinya sana sudah jarang ditemui.  Dan Pariwisata Bali tampaknya juga mulai  bergeser ke kawasan atas. Nusa Dua, Kuta dan Ubud, mulai ditinggalkan. Mungkin karena terlalu ramai” ungkap Ketut.

[caption caption="Bangunan rumah inap, sederhana dan ramah lingkungan (foto dindin)"]

[/caption]Dengan sewa  Rp 700.000-Rp 900.000 untuk satu malam okupasi resort ini terbilang tinggi. Saat saya menginap di sana hampir semua kamar terisi oleh orang-orang bule.

Tak terasa malam semakin larut. Pak Ketut akhirnya pamit menyudahi obrolan akrab kami.

“Jangan meninggalkan makan di kamar ya. Nanti semut-semut pada masuk” pesan Pak Ketut seraya beranjak dari kursi.

[caption caption="Ruang tidur; sederhana tapi nyaman (foto dindin)"]

[/caption]Kami mengangguk tanda paham. Semut adalah penginngat  alam untuk kita tetap menjaga kebersihan. Hmm.. sungguh dua malam yang memesona di Sidemen, Bali Timur.  Sebuah tempat istirahat bernuansa eco-resort  yang perlu Anda coba? Tertarik menikmatinya? Datangsaja ke Bali. Info selengkapnya bisa klik darmadabali.com. (Muslihudin el Hasanudin)

[caption caption="Suasana malam; hening dan menenangkan (foto dindin)"]

[/caption]

[caption caption="Saya dan Pak Ketut; obrolan hangat sampai penghujung malam (foto dindin)"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun