Mohon tunggu...
Muslipah
Muslipah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa IAIN PALANGKARAYA

Nama : Muslipah Matkul : Analisis Investasi & Portofolio Dosen : Puput Iswandyah Raysharie, S.,ME Instansi : IAIN PALANGKA RAYA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Definisi Obligasi Secara umum & Manfaat Serta Kelemahannya

22 Mei 2023   09:58 Diperbarui: 22 Mei 2023   10:28 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

4. Berdasarkan Jaminannya.
a. Collateral
b. Debenture
c. Subording Debenture
d. Obligasi Pendapatan
e. Obligasi Hipotek.

Manfaat Obligasi

Obligasi memiliki beberapa manfaat, antara lain:
A. Suku bunga obligasi konsisten karena tidak dipengaruhi oleh harga pasar obligasi.
b. Pemegang obligasi dapat memperkirakan imbal hasil yang akan diterima karena hak yang telah ditetapkan secara kontrak yang akan diterima oleh pemegang obligasi adalah probabilitas inflasi.
C. Berinvestasi dalam obligasi juga melindungi pemegang obligasi dari 3333 risiko MAB
d. Obligasi dapat dijadikan jaminan atas pinjaman bank dan untuk membeli 333 instrumen aset lainnya.

Kelemahan Obligasi.
Berbagai bentuk pelemahan obligasi sangat bervariasi, tergantung pada stabilitas ekonomi suatu negara. Berikut adalah kelemahan obligasi:
A. suku bunga. Suku bunga pasar keuangan berkorelasi negatif dengan harga obligasi, artinya jika harga obligasi naik, suku bunga turun, dan sebaliknya.
b. Obligasi merupakan instrumen keuangan yang sangat konservatif, sehingga memiliki imbal hasil yang tinggi dan risiko yang rendah.
C. Tingkat likuidasi obligasi rendah. Ini karena olahraga. Obligasi, terutama saat harga obligasi turun.
d.Risiko penarikan. Jika perjanjian obligasi memuat syarat penarikan obligasi, maka perusahaan dapat mencairkan obligasi tersebut sebelum jatuh tempo dengan membayar premi.
e.Risiko Penipuan. Pemegang obligasi akan kehilangan uang jika perusahaan penerbit memiliki masalah likuiditas, gagal membayar utangnya atau bangkrut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun