Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Fakta Kelabu dan Harapan Positif di Tiga Tahun Bank Tanah Nasional

26 Januari 2025   17:33 Diperbarui: 26 Januari 2025   17:33 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saya berharap, angle foto ini tetap miliki rimbun pohon, tinimbang 'rimbun' tembok bata. Satu sore di kaki Gunung Rinjani. Dokpri

Sahabat Badan Bank Tanah, masih penasaran tentang apa itu Badan Bank Tanah?
Yuk, tonton video penjelasannya langsung di sini!#KamuBertanyaKamiMenjawab#BadanBankTanah#IndonesiaLandBankAuthority#ReformaAgraria pic.twitter.com/vbNPYm0814--- BadanBankTanah RI (@BadanBankTanah) December 17, 2024

Khusus untuk Anda yang mungkin tidak aktif di sosmed X, garis besar dari cuitan Kak Mimin Bank Tanah di atas, saya kutipkan sebagai berikut;

  • Satu, Perencanaan
  • Dua, Perolehan Tanah
  • Tiga, Pengadaan Tanah
  • Empat, Pengelolaan Tanah
  • Lima, Pemanfaatan Tanah, serta
  • Enam, Pendistribusian Tanah

Apakah kemudian terpetik pemikiran yang sama? Dengan garis besar fungsi di atas, apa bedanya Bank Tanah dengan BPN?

Badan Bank Tanah hadir untuk melengkapi peran negara sebagai land manager. Sementara Kementerian ATR/BPN menjalankan fungsinya sebagai land administrator dan land regulator. Selengkapnya di web Bank Tanah.

Baiklah. Berkat referensi lengkap yang mudah kita temukan di ujung jemari, setidaknya dari sekian kutipan yang saya cantumkan di atas, kini saya bisa menuliskan harapan-harapan positif saya atas keberadaan Bank Tanah. Di antaranya;


Pertama, harapan pertama saya berdasarkan informasi yang saya simak dari obrolan Parman Nataatmadja, Kepala Badan Bank Tanah, di sosmed Youtube di atas.  Juga salah satu post di sosmed IG, terkait kerjasama dengan Universitas Diponegoro di Semarang, Jawa Tengah. Bahwa, di Lombok, akan ada lahan yang juga dimanfaatkan sebagai bentuk dukungan Pengembangan Studi di Luar Kampus Utama. Jauh lebih bersyukur lagi jika salah satu bentuk program ini bisa berlangsung di wilayah Pancor, kabupaten Lombok Timur. Di mana terdapat sekitar 15 ribu santri yang aktif menuntut ilmu di sekitar 22 lembaga kependidikan NWDI. Mulai dari tingkat PAUD sampai pendidikan tinggi.

Betapa membanggakan dan membahagikan, jika angle foto desa Sembalun ini, bisa kita nikmati di 25th ke depan. Dokpri
Betapa membanggakan dan membahagikan, jika angle foto desa Sembalun ini, bisa kita nikmati di 25th ke depan. Dokpri

Kedua, lagi-lagi di wilayah tanah kelahiran saya di Lombok, akan ada lahan-lahan yang peruntukannya khusus serta bisa dimanfaatkan oleh kelompok masyarakat adat. Dua yang kerap saya tuliskan di sini, desa Sembalun dan Senaru. Dua desa yang sekaligus pintu pendakian utama Gunung Rinjani. Eksisnya kelompok masyarakat adat di dua ini, secara langsung bisa menunjang kelestarian wilayah-wilayah di kawasan kaki gunung megah ini.

Hemat saya, cukup dua dulu saja. Namun, jika dua contoh yang saya kemukakan di atas, kemudian bisa terjadi setidaknya dalam waktu 3 sampai 5 tahun ke depan, tentu bisa sebagai indikator awal. Benar, keunikan lembaga ini sungguh presisi. Benar, fungsi-fungsi mulai dari Perencanaan, Perolehan, Pengadaan, Pengelolaan, Pemanfaatan serta Pendistribusian Tanah negara, berjalan demi ekonomi berkeadilan. 

Salah satu titik kedatangan kita di Gili Trawangan, jika menyeberang menggunakan perahu publik. Dokpri
Salah satu titik kedatangan kita di Gili Trawangan, jika menyeberang menggunakan perahu publik. Dokpri

Lombok sebagiannya telah maju berkat kehadiran beragam bentuk investor. ITDC dengan sirkuit Mandalika yang mendunia. Akomodasi berbintang yang tersebar mulai dari ibukota provinsi di kota Mataram, sampai dengan destinasi-destinasi wisata mainstream seperti Gili Trawangan atau Senggigi. Juga ragam investor yang mendukung berjalannya operasional sirkuit serta akomodasi tersebut. Tak berlebihan tentu, memiliki harapan positif, kehadiran Bank Tanah mengimbangi dengan program Pengembangan Studi di Luar Kampus Utama serta sebagian lahan di mana kita bisa mudah bersilaturahmi dengan kelompok masyarakat adat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun