Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Fasilitator Berdaya Bareng DAP 2024 NTB, Berdaya Digital Bersama

24 November 2024   19:37 Diperbarui: 24 November 2024   19:38 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mewakili peserta, sampaikan apresiasi kepada Asisten I Setda NTB. Ada pula kak Tiwi, Co Founder Berdaya Bareng. Dokpri

Tak hanya modul, selama 4 pekan ini pula, dihadirkan narasumber dengan salah satu tema khusus sesuai tema per pekan. Yang membuat saya bahagia, 4 narasumber yang dihadirkan Tim Berdaya Bareng, merupakan praktisi yang kesehariannya lekat dan melakukan langsung dari apa yang disampaikan di dalam slide presentasi mereka masing-masing. 

Tangkapan layar dari sebagian modul yang dipelajari online selama sebulan penuh. SS Web Setara Berdaya Grup
Tangkapan layar dari sebagian modul yang dipelajari online selama sebulan penuh. SS Web Setara Berdaya Grup

Urutan pembelajaran dari Senin sampai Sabtu malam, dimana narsum sharing melalui zooming bersama seluruh tim fasil dan peserta, terhitung intens. Namun, ternyata, jika jadwal belajar dibagikan ke orang terdekat agar bisa diingatkan, bisa juga dijalani tanpa tertinggal. Setidaknya demikian yang saya lakukan. Ketika jadwal pekan pertama diberikan kakak fasil di grup WA saya (NTB 1), saya langsung menitipkannya juga ke nomor WA suami. Akhirnya, saya tidak pernah terlewat satu pun tugas, karena suami membantu mengingatkan apakah saya sudah mengerjakan tugas atau belum.

Salah satu narsum pelatihan online. Insight sharing Ida Ruspita, kekhasan di akunnya justru copy writing yang tidak mematuhi kaidah PUEBI. Dokpri
Salah satu narsum pelatihan online. Insight sharing Ida Ruspita, kekhasan di akunnya justru copy writing yang tidak mematuhi kaidah PUEBI. Dokpri

Pembelajaran, bahwa, bagaimanapun proses belajar yang diikuti, ketika lingkungan terdekat kita mendukung dengan baik tentu akan bisa kita lalui sampai selesai.

Pilot Project Dayan Gunung Berdaya

Tadinya, saya pikir, pelatihan online sebulan penuh sudah melelahkan. Asumsi yang keliru besar. Bootcamp sepekan, tak kalah intens. Jangankan modul serba serius (namun penuh pandangan baru dan up to date), sekadar masuk ruangan pun dituntut bak mata-mata 07 ala negeri kerajaan Inggris Raya (hihihi).

Pernah, saya sampai mencoba 7X (TUJUH KALI), baru berhasil masuk ruangan. Ternyata, petunjuk utama kode rahasianya adalah abjad awal dan terakhir nama kita. Misal, saya Muslifa. Maka, dua barang yang saya bawa masuk ruangan adalah 'Mangga' dan 'Apel'. Belakangan, saya akhirnya berhasil di kali pertama. Kali ini, kode rahasianya, bahasa tubuh yang dilakukan kakak fasil. Misal, setelah kakak fasil menyebutkan petunjuk 'Lihat sekitar', lalu mengucapkan "Kak Muslifa masuk ruangan bawa apel, apa boleh ya?" , sembari menggaruk ujung hidung. Jawabannya, "Tentu boleh", tapi yang utama adalah meniru gerakan kakak fasil. Tapi nganu, yang kedua ini, karena saya dibisiki teman peserta yang lain ((( LOL )))

Antrian cek in masuk ruangan bootcamp. Padahal tanpa pindai retina atau sidik jari. Tetap saja sussaahhh :)). Dokpri
Antrian cek in masuk ruangan bootcamp. Padahal tanpa pindai retina atau sidik jari. Tetap saja sussaahhh :)). Dokpri

Lain check in ruangan, lain pula modul-modul selama bootcamp. Senin 11 Nopember misalnya. Ternyata, konsep Fasilitasi, Mentor, Guru, Trainer, umumnya berbeda. Baik secara proses, tujuan, atau juga karakteristiknya. Untuk ini, saya usahakan menulis di artikel terpisah. Lalu, modul lain yang sungguh mencerahkan, Disability Awareness di hari ke-3. Bagaimana bahwa sebenarnya dua frase yang sebaikya dibudayakan penggunaannya adalah Disabilitas dan Non Disabilitas. Ada pula, fakta di lapangan, betapa porsi lowongan pekerajan sebesar 2% di lembaga pemerintahan dan 1% di lembaga swasta, belum terbangun di negara kita tercinta. Kak Zain, rekan peserta DAP 2024 yang disabilitas, membagikan langsung kisah hidupnya. Sampai akhirnya, kesan personal saya, tertuang ke puisi ini.

Tim saya, Kelompok NTB Fantastic 6, buat konten Literasi Keuangan. Videonya terpasang di akun IG kami masing-masing. Dokpri
Tim saya, Kelompok NTB Fantastic 6, buat konten Literasi Keuangan. Videonya terpasang di akun IG kami masing-masing. Dokpri

Saya dan kak Zain. Di luar ekspektasi, menjadi peserta DAP 2024 Terbaik. Kak Zain sendiri, Peserta Paling Inspiratif. Dokpri
Saya dan kak Zain. Di luar ekspektasi, menjadi peserta DAP 2024 Terbaik. Kak Zain sendiri, Peserta Paling Inspiratif. Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun