Dunia mereka yang bertolak belakang kini menjadi satu, saling melengkapi dengan cara yang paling indah. Perpustakaan bukan lagi sekadar tempat bagi Gadis atau sekadar ruang untuk Gagah mencari buku; perpustakaan menjadi saksi bisu dari sebuah cinta yang tumbuh di antara halaman-halaman yang terlipat.
*Selong, 25 September 2024
Cerpen ini untuk mengikuti Sayembara Cerpen Pulpen XX Â di Temu Kompasiana.
Hai, saya Muslifa Aseani. Pernah begitu candu di kisah-kisah fiksi. Kini, mencoba kembali, langsung dengan mencoba mengadu ide cerita dengan peserta lomba lainnya. Salam kenal dan salam hangat dari Lombok Timur.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!