Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Tips dan Trik Nyaman Nonton MotoGP Mandalika 2024

24 September 2024   20:43 Diperbarui: 26 September 2024   14:44 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tribun B Weekend Pass dengan gelang tiket warna merah, area PT - Parkir Timur. (Dokumentasi Pribadi)

Mandalika, NTB. Wah, ndak terasa ya. Dua hari lagi jelang rangkaian MotoGP Mandalika. Selalu berlangsung selama akhir pekan dan tiga hari. Di mulai di Jumat, Sabtu dan final semua kelas di hari Minggu. 

Tahun ini, tepatnya di 27, 28 sampai 29 September 2024. Kembali saya berbagi pengalaman pribadi, menonton langsung di tahun lalu, agar siapapun yang menonton di tahun ini, mendapatkan kenangan nyaman yang sama.

Pertanyaan paling awal, sepertinya, masih di kisaran, "Masih mahal nggak si?"

Sedihnya, iya. Masih mahal. Kondisi yang membuat saya pribadi enggan menawarkan jasa. Baik guiding, perantara sewa motor atau mobil, atau jasa lainnya yang umum sebagai pramuwisata di Lombok. 

Ada harga murah. Masalahnya, jauh dari Lombok Tengah. Padahal sebagian besar yang hendak menonton acara balap dunia yang rutin setahun sekali ini, memprioritaskan untuk mendapatkan akomodasi sedekat mungkin dari area sirkuit. Manusiawi. Jadi, permasalahan mahalnya akomodasi ini, masih menjadi tantangan tersendiri di setiap MotoGP kembali hadir di Indonesia (Mandalika, Lombok).

Tapi, saya masih tetap mau nonton nich..

Ok. Untuk ini, ini dia tips dan trik ala saya, agar momen menonton Anda sama menyenangkannya seperti kenangan saya.

Bagaimana Kalau Saya Naik Mobil?

Masih seperti artikel saya di tahun lalu, saat ini, apapun jenis tranportasi yang Anda pilih, sudah sama nyamannya. Catatan ekstra untuk mobil, saya sarankan untuk berangkat lebih pagi saja. Risiko penumpukan arus, yang saya alami juga di tahun lalu, di bundaran persis di depan bandara. Sisanya, alhamdulillah lancar.

Patokan area parkir mobil/motor, di bundaran ini. Mobil, gerbang utama masuknya, searah menuju pantai Tj. Aan. (Dokumentasi Pribadi)
Patokan area parkir mobil/motor, di bundaran ini. Mobil, gerbang utama masuknya, searah menuju pantai Tj. Aan. (Dokumentasi Pribadi)

Manfaat lain jika Anda berangkat lebih awal, di antaranya;

Pertama, proses parkir Anda jadi lebih menyenangkan. 

Pengalaman tahun lalu, semakin awal kita sampai, lokasi parkir pun semakin lebih mudah dan gampang kita ingat. Area parkir tentu saja lebih lengang. 

Semua lapisan petugas jaga, wajah-wajah mereka masih super segar, murah senyum dan sangat ringan menolong siapa pun yang bertanya. Pendek kata, kehadiran kita seolah wisatawan yang hendak menikmati golden light pagi.

Kedua, proses Anda memasuki area sirkuit pun jadi lebih santai. 

Dua jenis feeder bus (bus yang bertugas menjemput dan mengantarkan penumpang dari dan ke area parkir menuju sirkuit serta sebaliknya, antriannya masih tertib. Feeder bus pertama, lebih kecil. Sekitar 20 sampai 25 kursi. 

Berikutnya, Anda akan berpindah lagi ke feeder bus lebih besar, sekitar 50 an kursi. Nah, bus besar ini yang akan kemudian mengantarkan Anda semua ke gerbang-gerbang sesuai zona tiket.

Feeder bus besar, anjem masuk dan keluar area sirkuit. (Dokumentasi Pribadi)
Feeder bus besar, anjem masuk dan keluar area sirkuit. (Dokumentasi Pribadi)

Naik Motor? Aman Juga Kah?

Aman! Saya menonton langsung MotoGP Mandalika, sudah 2 kali. Kali pertama, ingin membuktikan langsung fasilitas bus Damri (Kemenhub) yang gratis, juga hotel terapung yang sama gratisnya. Bedanya, momen pertama tersebut kacau balau sejak Sabtu siang. Fasilitas ini itu yang belum selesai, area parkir mobil dan motor bercampur. Aaarrghhhh. Kacau bet dah. Hujan deras pula. 

Eh, sungguh berbanding terbalik dengan pengalaman tahun lalu. Naik motor dengan teman yang menginap di kota Mataram, ya itu tadi. Cuma ketemu macet sebentar di bundaran depan bandara. Sisanya, lancar, lancaar dan lancaaarrr (agak seperti iklan pelancar datang bulan yak:D).

Tak berbeda jauh dengan transportasi mobil, tips dan trik motoran pun hampir mirip. Bedanya hanyalah;

Pertama, area parkir motor karena sudah dibedakan dengan mobil, relatif jadi paling jauh sendiri. Tapi ya, demi tidak ada macet pas di jam pulang, disabarin saja lha ya. 

Dari bundaran Songgong, Anda harus masih lurus lagi ke arah timur atau ke arah Teluk Awang (hanya sekadar penanda nama saja. Aslinya, Teluk Awang ini literally di ujung daratan banget :D). Maka dari itu, tetap saya sarankan berangkat lebih awal. Tidak kepanasan, juga menghindari macet alias antrean panjang. Risiko kepanasannya, ya sepanjang jalan by pass. Ternyata, kalau naik motor, baru terasa jarak jauhnya. Hehehe..

Tuh, Ada penanda area parkir motornya. Luaaassss pun. (Dokumentasi Pribadi)
Tuh, Ada penanda area parkir motornya. Luaaassss pun. (Dokumentasi Pribadi)

Kedua, agar tidak berdesakan, saya menyarankan Anda mengeluarkan stok sabar yang ekstra. Maksudnya, jika memaksa pulang lebih awal --misal, biasanya laga final MotoGP akan berakhir sekitar pukul 3 Wita, artinya Anda akan melakukan hal yang sama dengan ratusan penonton lainnya. 

Efek berikutnya, setiap proses perpindahan dari bus besar ke bus kecil, akan ada lautan manusia yang bertujuan secepat mungkin sampai ke motor atau mobil mereka. Nah, itulah pula sebabnya, banyak yang memilih untuk mulai bergerak sekitar pukul 5 sore. 

Khusus di tahun lalu, sangat menyenangkan melihat linimasa sosmed. Banyak penonton yang sudah bisa leyeh-leyeh di rumah mereka di kota Mataram. Penanda sederhana, proses bubarnya penonton lancar tanpa kemacetan parah seperti MotoGP pertama dulu.

Tips Trik Beli Makanan, Minuman, Anti Gabut

Bisa jadi belajar, lagi-lagi, dari MotoGP Mandalika yang pertama, kini lapak-lapak makanan sudah ada yang dikondisikan persis di belakang tribun penonton. Walau ya, tetap saja Anda butuh catatan khusus, agar jangan sampai kelaparan, atau terpaksa beli makanan juga minuman, eh kursi favorit hilang direbut penonton lain.

Untuk itu, ini dia contekannya;

View khusus kalau Anda berhasil mendapatkan kursi di baris teratas. Tampak deretan toilet, juga lapak-lapak penjual makanan. (Dokumentasi Pribadi)
View khusus kalau Anda berhasil mendapatkan kursi di baris teratas. Tampak deretan toilet, juga lapak-lapak penjual makanan. (Dokumentasi Pribadi)

1. Segera beli makanan atau minuman setelah Anda sampai di area dalam sirkuit. 

Sisa waktu berikutnya, Anda harus berusaha agar jangan sampai kursi Anda terebut penonton lain. Bawalah tas kain, kotak makanan kosong, sendok, tisu kering dan basah, juga tumbler air minum. Saya? Saya sampai membawa buku! Tentu buat berjaga-jaga kalau sampai terjebak macet bubaran penonton, atau juga jika mendadak harus menunggui kursi.

2. Ke toilet pun sebaiknya segera dituntaskan sebelum duduk di kursi penonton.

3. Semakin awal Anda sampai, Anda jadi punya kesempatan mendapatkan kursi baris paling atas di tribun. 

Artinya, Anda juga berkesempatan melihat track balap yang lebih panjang dibandingkan barisan kursi yang lebih bawah. Contohnya, tribun dengan zona penonton A sampai D, berhadapan langsung dengan track lurus. 

Track lurus lokasi dari titik start sekaligus finish, juga petak-petak ruang pit pembalap. Di ujung kanan (tribun relatif menghadap utara), terdapat Bukit Jokowi, atau spot penonton VVIP alias juga area steril. 

Toh, sekali pun duduk di barisan kursi yang berbatasan langsung dengan pagar pembatas ke jalur rider, deretan pebalapnya ndak terlihat jelas. Wush! Wush! Kecuali saat bersiap di garis start, kecepatan mereka serupa kilat..Sulit tertangkap mata awam.

Saya beruntung dapatkan kursi yang berhadapan dengan layar TV Led raksasa. Momen khusus saat di tikungan atau ada yang jatuh, terlihat jelas. (Dokumentasi Pribadi)
Saya beruntung dapatkan kursi yang berhadapan dengan layar TV Led raksasa. Momen khusus saat di tikungan atau ada yang jatuh, terlihat jelas. (Dokumentasi Pribadi)

4. Buat yang tidak mau kulitnya gosong, perlengkapan mulai dari sunblock, kaca mata, topi, syal lembut dan tipis, outfit nyaman, terhitung wajib. 

5. Bawalah uang cash yang banyak! Hahaha. Kan sudah saya mulai tulisan ini dengan polemik yang senada sejak awal. MotoGP Mandalika, memulai 'kesan' mahal sejak awal dan relatif seolah 'mempertahan'kannya sampai sekarang. Tapi, tentu makin banyak juga tempat belanja yang sediakan QRis atau cara pembayaran digital lainnya.

Catatan-catatan personal saya di atas, untuk batasan berikut ini;

Tunel atau terowongan. Akses jalan kaki, setelah kita di drop feeder bus besar dan masuk area parkir sirkuit. Jalan sekitar 25 menit. (Dokumentasi Pribadi)
Tunel atau terowongan. Akses jalan kaki, setelah kita di drop feeder bus besar dan masuk area parkir sirkuit. Jalan sekitar 25 menit. (Dokumentasi Pribadi)
Pertama, Anda yang menonton dengan jenis tiket duduk di kursi tribun ya. Untuk tiket termurah (saya membeli seharga 121 ribu di tahun 2022 dulu), kita hanya berhak menjadi penggembira event. Alias area yang bisa kita nikmati, area di luar tribun penonton dan di balik pagar. Tenang. Tetap ada layar TV raksasa. Jadi kita bisa menonton santuy melalui TV-TV ini. 

Kedua, usahakan Anda sudah menukar tiket menjadi gelang di hari Kamis saja. Jadi, momen menonton mulai dari Jumat, lalu Sabtu serta Minggu, energi Anda terpakai di setiap proses menuju sirkuit. 

Ketiga, cobalah untuk menghapal zona menonton Anda. Harusnya gampang dong, kan sudah jadi gelang ini. Kasus yang umum terjadi, karena berdesakan saat berpindah feeder bus, ada yang gelangnya putus tak sengaja lalu hilang. Nah, pastikan tetap menyimpan print out tiket Anda untuk menghindari diusir petugas jaga.

Keempat, zona menonton Anda juga dibantu dengan pembeda zona di stiker-stiker besar yang ditempel di setiap feeder bus. Jadi, jangan sampai tertukar. Cukup 'Putri Yang Tertukar' saja, Anda tidak perlu :D

Kelima, proses Anda berpindah feeder bus, berlaku untuk semua jenis tiket. Kecuali tiket termahal. Kabarnya, sampai disediakan satu mobil untuk satu penonton lho. Karena belum pernah bertemu jenis penonton sultan ini, jadilah saya memakai frase 'Kabar'nya.

Hari Jumat dan Sabtu, biasanya banyak kursi kosong begini. (Dokumentasi Pribadi)
Hari Jumat dan Sabtu, biasanya banyak kursi kosong begini. (Dokumentasi Pribadi)

Wah, saking asyiknya menulis, bablas seribu kata. Kalau misalnya, tips dan trik saya di atas ada yang masih kurang, jangan sungkan ditanyakan ya. Ada kolom komentar, juga tebaran sosmed saya. Atau, apa kita sudah di WA grup yang sama? WApri juga boleh ^_^

*Selong, 24 September 2024. -- Semua foto menggunakan gopro dan saya pribadi lupa selfie. Koleksi foto di atas dari bidikan suami saya, menggunakan gopro yang sama.

Tulisan ini khusus buat Wike tersayang, yang hendak menonton sekeluarga. Fighting kaliaaan...^^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun