Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Tangkal Penyakit Pancaroba Dilezatnya Singang Berai Udang Sumbawa

14 September 2024   12:25 Diperbarui: 16 September 2024   15:19 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar deviasi suhu di Lombok dari mesin pencari Google. (Tangkapan layar Google)

Sungguh iri menyimak lini masa, di mana sebagian daerah di pulau Jawa akhirnya tersiram hujan. Di Lombok sendiri, hujan masih langka. Setelah sempat didera suhu super dingin di sebagian bulan Juli atau Agustus lalu, dua pekan pertama September ini sungguh panas.

Jika selama Juli dan Agustus, -- tak masalah keluar di jam berapa pun, keluar di atas pukul 11 selama September, sangat enggan. Rekor pribadi saya, pernah harus bersabar selama tiga bulan untuk menetralkan warna kulit yang gosong kembali ke warna asal. 

Padahal sudah menggunakan semua cara perawatan. Scrubbing, peeling, pelembab sepanjang waktu, bahkan sampai iseng berikan 'night cream' ke bagian kulit yang gosong tersebut. Gagal. Mungkin bisa kalau melakukan perawatan seperti kalangan artis, yang keluarkan puluhan juta sekali perawatan.

Tangkapan layar deviasi suhu di Lombok dari mesin pencari Google. (Tangkapan layar Google)
Tangkapan layar deviasi suhu di Lombok dari mesin pencari Google. (Tangkapan layar Google)

Kembali ke cuaca, ketidak-seragaman antara hujan versus cuaca kering, kerap disebut musim pancaroba. Nah, di musim ini pula, tepat jika rutinitas asupan harian merupakan makanan berkuah. Harapannya, dengan terjaganya kadar cairan tubuh, bisa lebih tangguh mengatasi cuaca tak tentu selama pancaroba ini. 

Untuk ini, salah satu kuliner favorit saya, berasal dari Sumbawa. Nama pulau sekaligus nama dari dua kabupaten di pulau ini. Pulau Sumbawa, dengan kabupaten Sumbawa dan kabupaten Sumbawa Barat. Nama kulinernya, Singang Berai Udang. Menurut kawan-kawan saya yang asli Sumbawa, nama kuliner ini berasal dari dua bahasa suku Sumbawa.

Singang berarti 'asam' dan Berai berarti 'kuah'.

Yummm..Sesuap Singang Berai Udang Sumbawa nan menyegarkan. (Dokumentasi Pribadi)
Yummm..Sesuap Singang Berai Udang Sumbawa nan menyegarkan. (Dokumentasi Pribadi)

Umumnya, nama kuliner ini bergantung bahan utama yang digunakan. Kebetulan, yang sedang saya tuliskan ini, berbahan utama udang dengan kuah yang banyak. Kekhususan berikutnya, tiga jenis daun bumbu khas Sumbawa yang ditambahkan pada kuliner ini, ---  sayangnya, seringkali hanya tersedia di dapur-dapur keluarga besar suku Sumbawa. Yakni, daun Ruku, Aru' dan Lomo'. Ketiga jenis daun ini mirip seperti kemangi, tapi bukan kemangi. 

Saya pribadi, akhirnya hanya menambahkan daun kemangi. Sekarang, karena tinggal serumah dengan kakak ipar yang berasal dari Sumbawa, akhirnya saya bisa menambahkan daun Ruku.

Daun Ruku khas Sumbawa. (Dokumentasi Pribadi)
Daun Ruku khas Sumbawa. (Dokumentasi Pribadi)

Lantas, kandungan apa di seporsi Singang Berai Udang yang ampuh cegah penyakit yang umum terjadi di musim pancaroba? 

Tentu saya akan mulai dari 'asam' dulu. Setelah memastikan detail kandungan dari asam (Tamarindus indica), saya kutipkan satu manfaat yang terhubung dengan 'bekal' tangkal risiko penyakit yang umum muncul di musim bercuaca tak tentu sekarang ini. 

Kaya Antioksidan dan Memiliki Sifat Antibakteri
Antioksidan memiliki peran penting dalam melindungi tubuh dari berbagai ancaman penyakit yang membahayakan, salah satunya penyakit jantung. Nah, kandungan antioksidan dalam asam jawa ternyata dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah sehingga bisa mengurangi risiko kamu terserang masalah kardiovaskular.

Tak hanya itu, ekstrak asam jawa juga diyakini mampu membasmi bakteri yang bisa menginfeksi tubuh, misalnya Salmonella typhi yang menjadi penyebab demam tifoid, Staphylococcus aureus yang bisa memicu infeksi pada kulit, dan Bacillus subtilis yang menjadi penyebab keracunan makanan. (ref - Web Halodoc)

Manfaat berikutnya, kombinasi dari deretan bumbu yang "bekerja sama" menghadirkan rasa lezat kuliner ini. Kita mulai dari jenis rimpang-rimpangan. Singang Berai Udang melibatkan kunyit, jahe, dan laos. 

Tiga jenis rimpang ini, kerap pula dijadikan jamu atau minuman herbal. Sugesti kesehatan baik dari tiga jenis rimpang ini yang umum kita pahami bersama, ampuh atasi masuk angin. "Penyakit khusus" khas Indonesia. 

Representasi dari rasa tubuh yang ndak karuan. Perut kembung, badan meriang, susah tidur, suara mulai serak, demam tidak jelas, sebagian dari keluhan kita ketika diminta bercerita untuk tenaga kesehatan tegakkan diagnosis. Sisi lain, kalau kita ceritakan ke keluarga, "diagnosis" mereka jadi, "Halah, masuk angin itu..."

Untuk 1 kg udang, tiga papan asam ini tepat sempurnakan rasa lezat Singang Berai Udang. (Dokumentasi Pribadi)
Untuk 1 kg udang, tiga papan asam ini tepat sempurnakan rasa lezat Singang Berai Udang. (Dokumentasi Pribadi)

Bumbu lain yang kandungannya tak kalah bermanfaatnya, vitamin C yang tinggi dari cabe rawit merah matang dan tomat segar. Vitamin C dipahami umum membantu menjaga kekebalan tubuh. 

Tubuh yang kebal, tanpa ampun menendang jauh serangan virus dan bakteri. Petrichor, yang memunculkan wangi tanah khas, ketika hujan baru saja turun, rentan pula menaikkan debu tanah yang berisiko menerbangkan virus atau bakteri ke udara. 

Sudah siap terjaga sehat dengan mencoba memasakkan keluarga tercinta, Singang Berai Udang Sumbawa nan lezat? Untuk resep tepat dan cara memasaknya, saya tawarkan Anda untuk berkunjung ke blog personal saya lainnya.

Salam sehat dari Mataram, NTB.

*Mataram, 14 September 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun