Lantas, kandungan apa di seporsi Singang Berai Udang yang ampuh cegah penyakit yang umum terjadi di musim pancaroba?Â
Tentu saya akan mulai dari 'asam' dulu. Setelah memastikan detail kandungan dari asam (Tamarindus indica), saya kutipkan satu manfaat yang terhubung dengan 'bekal' tangkal risiko penyakit yang umum muncul di musim bercuaca tak tentu sekarang ini.Â
Kaya Antioksidan dan Memiliki Sifat Antibakteri
Antioksidan memiliki peran penting dalam melindungi tubuh dari berbagai ancaman penyakit yang membahayakan, salah satunya penyakit jantung. Nah, kandungan antioksidan dalam asam jawa ternyata dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah sehingga bisa mengurangi risiko kamu terserang masalah kardiovaskular.
Tak hanya itu, ekstrak asam jawa juga diyakini mampu membasmi bakteri yang bisa menginfeksi tubuh, misalnya Salmonella typhi yang menjadi penyebab demam tifoid, Staphylococcus aureus yang bisa memicu infeksi pada kulit, dan Bacillus subtilis yang menjadi penyebab keracunan makanan. (ref - Web Halodoc)
Manfaat berikutnya, kombinasi dari deretan bumbu yang "bekerja sama" menghadirkan rasa lezat kuliner ini. Kita mulai dari jenis rimpang-rimpangan. Singang Berai Udang melibatkan kunyit, jahe, dan laos.Â
Tiga jenis rimpang ini, kerap pula dijadikan jamu atau minuman herbal. Sugesti kesehatan baik dari tiga jenis rimpang ini yang umum kita pahami bersama, ampuh atasi masuk angin. "Penyakit khusus" khas Indonesia.Â
Representasi dari rasa tubuh yang ndak karuan. Perut kembung, badan meriang, susah tidur, suara mulai serak, demam tidak jelas, sebagian dari keluhan kita ketika diminta bercerita untuk tenaga kesehatan tegakkan diagnosis. Sisi lain, kalau kita ceritakan ke keluarga, "diagnosis" mereka jadi, "Halah, masuk angin itu..."
Bumbu lain yang kandungannya tak kalah bermanfaatnya, vitamin C yang tinggi dari cabe rawit merah matang dan tomat segar. Vitamin C dipahami umum membantu menjaga kekebalan tubuh.Â
Tubuh yang kebal, tanpa ampun menendang jauh serangan virus dan bakteri. Petrichor, yang memunculkan wangi tanah khas, ketika hujan baru saja turun, rentan pula menaikkan debu tanah yang berisiko menerbangkan virus atau bakteri ke udara.Â