Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Pesona Biru Baluran Banyuwangi dan Magisnya Suramadu Bareng Kirana VII

2 November 2023   12:21 Diperbarui: 3 November 2023   11:25 937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua bangku ini, berada persis di depan pintu masuk ruang Gili Trawangan. Dua deret bunk bed, persis berada di sebaliknya. Dokpri

Alhamdulillah. Malam pertama yang nyenyak. Terutama karena saya tidak perlu merasa tidak enak, apakah suara dengkur kelelahan saya menggangu penghuni bed di sebelah saya persis. Bolak balik badan juga nyaman. Tendang jauh ke kiri, bebas. Tendang jauh ke kanan, eit, jangan terlalu kanan. Nanti bisa jatuh ke bawah. 

Ruang Gili Trawangan, berisi 4 bunkbed. Relatif tertutup, dengan akses masuk di tengah sendiri, juga jalur mentok kanan dan kiri. Dua televisi LED, tertempel di tengah-tengah, di dua bidang tembok kiri serta kanan. Dua bangku tertutup biru, berisi kotak-kotak jaket keselamatan.

 Satu tangga kayu, merapat ke sisi tembok, searah pintu masuk utama. Dua pintu geser di sisi kiri dan kanan, ditutup selama pelayaran. Dua bunk bed lain, sisi tangganya berada dekat tembok. Dua titik kamera CCTV, diletakkan di sudut siku tembok. Super aman. Ide untuk berlaku negatif sekalipun, seolah sudah terbaca dua kamera ini :D

Cafetaria ini, berada di sisi ujung lain dari ruang baca. Dua ruang toilet, berada di sisi kiri kanan. Bersih. Dokpri
Cafetaria ini, berada di sisi ujung lain dari ruang baca. Dua ruang toilet, berada di sisi kiri kanan. Bersih. Dokpri

Dua koran Minggu, 29 Oktober. Ada cerpan bagus di koran cetak Kompas. Dokpri
Dua koran Minggu, 29 Oktober. Ada cerpan bagus di koran cetak Kompas. Dokpri

Dua menu makan tertempel jelas juga. Sayangnya, dua kotak makan saya, bukan dua menu ini. Dokpri
Dua menu makan tertempel jelas juga. Sayangnya, dua kotak makan saya, bukan dua menu ini. Dokpri

Saya terbangun pagi buta. Masih 15 menit menuju pukul 4. Jam di hp, sekarang hanya satu. WIB. Saya memutuskan mau mandi dulu. Mumpung masih pagi. Selesai mandi, niat hendak berburu sunrise, gagal. 

Rasa kantuk, memaksa saya merangkak, kembali ke bed. Saat terbangun, sudah lewat jam sarapan. Hampir pukul 8 pagi. Tanya ke meja Informasi, kotak sarapan bisa langsung saya minta ke dapur saja. Untuk ini, wajib menunjukkan tiket fisik. Lalu tiket dirobek sekali. Penanda sudah dapat jatah makan pertama. Saya naik ke dek teratas untuk menikmati sarapan yang kesiangan. Enak. Rawon dengan resep aslinya, khas Surabaya atau Jawa Timur an. Tandas dong. Sepotong melon yang masih dingin efek tersimpan di lemari pendingin, juga tandas. 

Habis sarapan, tengok kiri dan kanan, terlihat satu daratan. Saya pikir, Gunung Batur Bali. Belakangan, dua cowok pendaki yang juga sedang naik ke dek atas, meyakinkan saya bahwa itu Baluran Banyuwangi. Praktis, hanya spot ini yang menjadi satu-satunya daratan yang berhasil saya foto. Yang lain, sudah kadung terlewatkan. Mungkin di perjalanan malam, saat saya terbuai di pulau kapuk.

Selewat Baluran Banyuwangi, aktivitas saya hanya makan, tidur, baca, berulang. Niat baik, hendak molor full sehari, ternyata tak sebaik di pikiran. Badan saya malah pegal tak jelas. 

Akhirnya ya itu tadi. Bolak balik ke sana, ke sini, membaca hampir semua koran di lapak koran, membaca novel yang sengaja saya bawa, makan, berulang. Dua penyanyi, Miss Susi, Miss Meisya dan Mr. Koko (pemain organ tunggal dan pengiring utama penyanyi), yang menghibur penumpang di dua jam jelang makan siang, dan setelah Ashar, hanya saya foto sebentar saja. Saya memilih membaca dan kembali ke bed saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun