Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Pesona Biru Baluran Banyuwangi dan Magisnya Suramadu Bareng Kirana VII

2 November 2023   12:21 Diperbarui: 3 November 2023   11:25 937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sempat saya kira Gn. Batur, Bali, ternyata Baluran di Banyuwangi. Dokpri

Tiket fisik saya sudah terobek dua kali, artinya saya sudah ambil dua jatah makan di KM. Kirana VII. Dokpri
Tiket fisik saya sudah terobek dua kali, artinya saya sudah ambil dua jatah makan di KM. Kirana VII. Dokpri

Dua titik tempat wudhu, musholla berAC dingin dan ABK yang sigap membersihkan. Keren KM. Kirana VII. Dokpri
Dua titik tempat wudhu, musholla berAC dingin dan ABK yang sigap membersihkan. Keren KM. Kirana VII. Dokpri

Jelang pukul 10 malam, petugas akhirnya mengumumkan penumpang sudah boleh naik ke kapal. Sayang, suami saya tidak boleh mengantar sampai ke dek lokasi bed. Hanya boleh persis di depan plat besi tebal, penghubung semua yang hendak segera masuk ke lambung kapal. Demi tidak macet di perjalanan antar ruangan, petugas kapal berikutnya langsung mengarahkan semua penumpang sesuai nomor tiket mereka. Lalu, terjadilah 'drama' pertama saya.

Bed nomor 24, ternyata berada di bawah, persis di depan pintu toilet -- yang otomatis juga bersebelahan dengan tempat sampah hijau besar, berderet dengan sekitar 4 bed lainnya ke sisi kiri. Belakangan, saya semakin shock, karena 4 bed tersebut diisi bapak-bapak semua! Lah bu, kan solo traveller. Masa begitu doang shock?

Bed 244, spot pindah saya, berada paling kiri dari tangga kayu ini. 5 deret bed, praktis hanya ada saya saja. Dokpri
Bed 244, spot pindah saya, berada paling kiri dari tangga kayu ini. 5 deret bed, praktis hanya ada saya saja. Dokpri

Nganu. Sisi mengejutkan bagi saya adalah, ekspektasi saya, setidaknya ada sisi tubuh saya yang terasa aman. Misal, jika pun bersebelahan dengan lelaki, paling tidak saya memunggungi tembok. Ini, bagaimana pun posis tidur saya nanti, semuanya 'terbuka'. Bahkan jika terlentang sekali pun, tetap terasa tak nyaman. Huwwaaa.. Sekian detik, setelah curcol ke suami melalui WA, saya mulai memikirkan solusi. Tuhan, semoga petugas kapal membantu saya dan memudahkan jika saya meminta pindah bed. Saya juga siap jika harus membayar ekstra.

Sekian belas menit, puluhan penumpang tampaknya sudah mengatur posisi sesuai bed mereka. Ruang Ekonomi Tidur, dinamai Gili Air. Di momen yang sudah agak reda inilah, saya beranjak menghampiri dua petugas yang berjaga di pintu masuk. 

Langsung lugas menceritakan masalah saya, salah seorang petugas dengan ramah menawarkan pindah bed. Ya Allah, alhamdulillah, masya Allah tabarakallah. Tetap di nada sopan yang sama, petugas tersebut menutup dengan kalimat, "Ibu bisa menambah biaya ekstra. Tapi, tidak tambah biaya pun tidak apa-apa".

Dua bangku ini, berada persis di depan pintu masuk ruang Gili Trawangan. Dua deret bunk bed, persis berada di sebaliknya. Dokpri
Dua bangku ini, berada persis di depan pintu masuk ruang Gili Trawangan. Dua deret bunk bed, persis berada di sebaliknya. Dokpri

Hiasan dinding, tenun Lombok motif Bintang Empet, di satu bidang tembok ruang Gili Trawangan. Dokpri
Hiasan dinding, tenun Lombok motif Bintang Empet, di satu bidang tembok ruang Gili Trawangan. Dokpri

Nyesss. Hati dan tubuh saya mendadak terasa sejuk. Petugas lain, bergegas mengantarkan saya ke bed lokasi pindah. Ruangannya bernama Gili Trawangan. Bed atas, paling sudut, dan empat bed lain sederetan, kosong! Fabiayyi ala irobbikuma tukadziban. Sungguh layanan keren dari PT. DLU, wabil khusus para ABK KKM. Kirana VII. Matur agung tampiasih yaaa..

Baluran Banyuwangi, Suramadu nan Magis, Metropolis Surabaya Yang Menenangkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun