Kedua, hindari barang bawaan yang banyak.Â
Khusus tips ini, terutama karena saya kurang nyaman nyetir motor dengan printilan tas nempel di badan.Â
Kalaupun terpaksa membawa tas kecil, wajib selempang panjang atau talinya bisa dimolorkan. Sampai bisa diselempangkan dengan posisi di depan tubuh (untuk driver), atau tidak terlalu membebani punggung saat jadi mboncenger.
Ketiga,pastikan selalu menyiapkan uang receh, mulai dari nominal dua ribu rupiah sekali pun. Uang receh ini sangat berguna saat ke toilet, membayar parkir atau memberikan uang pas untuk transaksi apapun.Â
Kesan unik, tarif motor 146 ribu di pelabuhan Lembar, jadi menggenap ke 150 ribu. Meski mungkin sebagai 'uang jasa' karena tiket kami dibelikan melalui kartu penyeberangan milik petugas loket, kalau misal membayar pas 146 ribu, petugasnya bisa jadi tidak meminta selisih 4 ribunya :D
Keempat, usahakan untuk memanfaatkan alat bantu seperti handphone holder di area stang motor.Â
Saya dan Eli sungguh sangat terbantu oleh alat ini. Kami motoran tetap aman, meski saya sangat tergantung dengan membaca GMaps, selama perjalanan di Bali.Â
Kalau di Lombok sih, sepanjang jalur utama area wisata di empat kabupaten di Lombok, saya sudah PEDE dan tidak mengandalkan GMaps. Saya justru suka nyasar, kalau masuk jalan-jalan kecil baru di antar kecamatan. wkwkwkw :D