Kelima, dan jurus paling jitu buat saya pribadi sampai saat ini, mengaku-aku penulis dan jadi lebih suka sebagai pendengar saja. Alasannya, dengan mendengarkan, saya bisa lebih banyak menyerap informasi dan sewaktu-waktu bisa menjadi bahan tulisan. Hahaha. Eh tapi, boleh dong ya. Kan demi menghindari buat terkesan ujub, juga buat meminimalisir resiko prosentase yang besar sebagai bagian dari jemaah pengghibah. Lho, kan ikut mendengarkan! Ya, setidaknya, tidak memulai dan tidak memanas-manaskan materi ghibah. Eh..
Nah, semoga lima jurus di atas, apapun jenis topik obrolan saat silaturahmi di hari lebaran, kita terhindar dari jenis percakapan yang bermuatan ujub atau berghibah tentang orang lain. Atau, kalau misalnya ada kumpulan keluarga yang menyepakati topik metaverse, ajak-ajak dong. Di-zoom-kan sekalian ya. Tapi, tolong jangan tunjukkan toples nastar atau kastengel di layar zoom ya. Itu sungguh tidak sopan!
*Selong, 29 April 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H