Pilihan judul sub-bag ini, karena mendadak saya ingat, ada satu konten di Tiktok. Seseorang menceritakan, temannya yang agama lain, terpaksa mengikuti caranya beribadah, karena temannya takut tinggal sendirian di kos. Menggelitik iya, lucu iya, prihatin iya. Buat yang menghargai rasa takut si teman, tentu ringan untuk menganggapnya sebagai satu kelucuan. Jauh berbeda, jika seseorang yang terlalu fanatik beragama, umumnya lebih sibuk menghakimi, melabeli dan meng-katai begini begitu.Â
Jadi, bagaimana? Yuk, bisa yuk, kita yang muslim, semoga selalu dimampukan untuk menghargai perbedaan-perbedaan. Kita yang bukan muslim, semoga juga dimampukan bersikap yang sama. Lalu, kita bisa sembari tersenyum, saat berdendang ringan, "And we live as one".
*Selong, 17 April 2022
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI