Utamanya karena DSP (Daerah Super Prioritas) Likupang mengedepankan penggunaan energi bersih di semua lini. Isu terkait energi bersih, belakangan telah menjadi perhatian besar dunia. KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Likupang sebagai kawasan khusus dengan prioritas pariwisata, tentu jadi semakin beralasan untuk bisa menarik kunjungan wisatawan manca.
Pariwisata Likupang di North Sulawesi, sejatinya menambah panjang daftar destinasi wisata yang memikat wisatawan domestik. Jargon berwisata Di Indonesia Aja, bukti pembahasaan yang singkat, padat, bahwa wisata di banyak sudut nusantara tak kalah indah. Di Likupang, keindahan apa saja yang membuat Anda kemudian menyepakati jargon pariwisata kita berikutnya, yaitu tegas berucap  'Wonderful Indonesia'! Pastinya juga dengan bersegera memasukkan Likupang sebagai destinasi wisata impian.Â
Surga Wisata Air, Pantai Perawan dan Bukit-Bukit Cantik
Anda adalah penyuka pantai berpasir putih, laut dan langit biru yang sama seperti saya? Tiga suasana surgawi sederhana inilah yang bisa kita dapatkan, saat berkunjung ke Likupang. Bukannya sudah banyak di Lombok? Benar sudah banyak. Namun, menikmatinya sambil bertemu langsung dengan saudara-saudara Kawanua, adalah satu impian besar trip saya yang menjadikan surga Likupang akan semakin istimewa.
Referensi yang saya intip, terdapat lebih dari sepuluh pantai cantik yang siap dikunjungi. Tentu saja, bisa kunjungi setengahnya sudah terasa sangat beruntung. Pantai bernama sama, Likupang, ada pula Pantai Sampiran, Pantai Pulisan atau Pantai Paal.Â
Pemandangan indah lainnya, dari bukit-bukit cantik seperti Bukit Larata dan Bukit Pulisan. Well, mungkin pantai dan bukit Pulisan satu lokasi. Mari membuktikan dugaan ini dengan berkunjung langsung ke Likupang.
Sampai tulisan ini saya susun, Â saya tumbuh besar di Lombok dengan mengenang gadis Kawanua yang cantik. Gadis yang berkulit putih bersih, memiliki rambut hitam legam dan halus bak mayang mengurai. Lalu, lagu-lagu daerah di masa kecil, yang kadang masih suka saya tonton di televisi yang dulu berpelat merah. Si Patoka'an, Binde Biluhuta, juga beberapa teman komunitas online dengan nama keluarga yang unik. Lius Pongoh, Mikha Tambayong, Sondakh, Kaligis, Tengker dan masih banyak lagi yang lainnya. Eh, ini contoh nama marga Kawanua, bukan teman online saya ya ^^
Agar semakin mengenal Likupang, berikut beberapa referensi yang saya tuliskan ulang.
Skuy, Makin Tahu Sejarah KEK Likupang
Berada di sisi utara Pulau Sulawesi yang kerap secara mudah kita gambarkan sebagai 'Huruf K', Likupang adalah satu kecamatan seluas sekitar 200 hektar. Kita membutuhkan waktu sekitar dua jam berkendara dari kota Manado, untuk sampai di kawasan ini.Â
Jika mengutip dari syarat mendasar kepariwisataan di pakem 3A -- Akses, Atraksi dan Akomodasi, orientasi geografis Likupang menjadi salah satu yang membuat pengajuan PT MPRD (Minahasa Permai Resort Development) diterima Dewan KEK Nasional pada Agustus 2019. Penerimaan ini berlanjut dengan dikeluarkannya PP (Peraturan Pemerintah) Nomor 84 Tahun 2019 tentang KEK Likupang. Batasan wilayah seluas 197.4 hektar yang berada di kecamatan Likupang Timur, kabupaten Minahasa Utara, provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Akses menuju Likupang bisa melalui pintu masuk udara serta laut, yakni Bandara Internasional Sam Ratulangi dan Pelabuhan laut Bitung. Kedekatan ini ditunjang kondisi jalan yang cukup baik. Didukung pula keberadaan homestay yang sebelumnya sudah eksis, sebelum kemudian resmi menjadi satu KEK.
Destinasi Wisata Berpotensi Geoekonomi dan Geostrategis
Sekelumit ulasan terkait geostrategis sudah saya ulas di paragraf sebelum judul sub bagian di atas, bahwa akses menuju Likupang terbuka melalui jalur udara, laut dan daratan (utamanya wisatawan domestik di provinsi Sulut sendiri).
Tambahan lainnya, dua tema utama sektor pariwisata di DSP Likupang, yaitu Resor (resort) dan Budaya (culturalism). Makin menambah magnet, KEK Likupang dekat pula dengan kawasan Wallace Concervation Center.
Caption video: Kira-kira, di Likupang juga berkesempatan staycation di homestay juga ndak ya? Pengeeennnnn ...
Di sisi Geoekonomi, KEK ketiga dari total 6 KEK Parekraf, Likupang ditargetkan menciptakan lapangan kerja bagi sekitar 65 ribu orang dan menarik investasi sampai dengan 5 Triliun. Target yang masih terkendala, masih oleh objek yang sama, Covid-19.
Surga Budaya dan Adat Istiadat
Di negeri asal manapun, diaspora akan lebih merindui tanah kelahiran saat jauh di rantau. Masyarakat Likupang, bagian dari suku Minahasa secara umum, sampai memiliki nama khusus bagi diaspora mereka. Kawanua. Ya itu tadi, gadis-gadis Kawanua. Belakangan, beberapa teman pria berdarah Kawanua, juga banyak yang berkulit bening.Â
Gadis dan bujang dengan fisik terbaik ini, tentu akan semakin good looking ketika kenakan busana adat khas Sulut. Kulit putih si gadis, semakin mencolok dibalut Biliu berwarna hijau terang dan rambut halus serta hitam terikat Baya Lo Boute. Lalu Makuta bagi si bujang. Wah, saya sudah membayangkan selfie sembari mengenakan Biliu.
Atraksi lainnya, saya berharap dapat menyaksikan Tari Tumatenden. Rasanya, gambaran gadis Kawanua akan semakin lekat, usai menikmati tarian ini. Semoga juga, berkesempatan meniup langsung alat musik Bia. Bisa jadi tak cukup waktu belajar memainkan utuh satu lagi, setidaknya meniup sampai keluar suara dan pastinya merekam jadi video pendek. Unggah ke story sosial media.
Surga dan Potensi Gastronomis
Seumur hidup, saya belum pernah berkunjung ke satu pun daerah di pulau Sulawesi. Nyatanya, karena hobi membaca dan berjejaring lintas daerah, kuliner khas Manado (mungkin juga terdapat di banyak wilayah Sulut dengan suku Minahasa) telah diingat luar kepala. Bubur Tanutuan, Bubur Manado, Cakalang Fufu, sedikit dari banyak kuliner khas yang menjadi target utama jika akhirnya bisa datangi bumi Kawanua.
Khusus Panada, seorang teman yang merintis usaha kuliner, lebih menyukai nama ini dibanding yang umum disebut -- pastel. Di Lombok, cemilan ini kerap dinamai Pastel saja, apapun isiannya. Nah, pengalaman kuliner saya akan semakin kaya jika bisa menikmati Panada, saat menanti senja di Pantai Paal.
Sekarang, waktunya berharap. Ulasan sederhana saya di atas, bisa saya nikmati langsung. Lalu saya akan bisa menuliskannya ulang. Semoga dengan kesan dan kenangan personal, semakin lekat alasan Anda, untuk juga berkunjung ke Likupang. Juga untuk kemudian menyepakati, ketika pandemi telah bisa menjadi endemi, wisatawan manca juga akan membaca surga tersembunyi Likupang. Lalu, seperti saya, menjadikannya daftar teratas di destinasi wisata impian mereka. Semoga segera! Aamiin.
*Selong, Pebruari 2022
Referensi Utama:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H