1. Memohon akhir Husnul Khotimah
Allohumma inni as aluka husnul khatimah -- Ya Allah, aku meminta kepadamu mati dalam keadaan Husnul Khotimah. Â Umat Islam mana pun, saya yakini tentu berharap hal yang sama. Bahkan, sering saya tak mampu menahan haru, ketika membacai kisah seseorang yang meninggal dengan senyum di wajah atau wangi menguar saat di prosesi dari pemandian jenazah sampai penguburan. Ya Allah, jadikan banyak dari kami, menjadi hambaMu yang memiliki akhir indah ini. Aamiin.
2. Memohon disempatkan taubat selama sisa hidup
Allohummarzuqni taubatan nasuuha qoblal maut -- Ya Allah, berilah rezeki taubat nasuha sebelum wafat. Doa inipun, adalah seperti setiap hela nafas kita. Meski sebagai tempat khilaf dan dosa, namun ikhtiar untuk selalu bertaubat, semoga juga selalu menjadi 'jalan ninja' kita semua.
3. Memohon Keteguhan Iman Islam
Allohumma, ya muqallibsi quluun tsabit qalbi 'ala diinik -- Ya Allah, wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agamaMu. Khusus bagian ini, telah pula saya ikhtiarkan sebagai wasiat terbaik bagi anak-anak. Seringpula saya menggunakan kata 'Bunda Memohon', ketika mengingatkan anak-anak untuk teguh di jalan Islam. Ya itu, karena saya menyadari, pemilik mutlak dari bolak-baliknya hati adalah Allah SWT semata. Disamping berwasiat pada anak-anak, pada Allah SWT-lah saya tak bosan-bosan meminta. Diri saya dan keturunan saya, teguh hati di jalan Islam.
Enam contoh zikir dan doa di atas, bagi saya, semakin identik dengan Ramadan. Mengapa? Ramadan adalah tentang intensnya melafalkan dan memanjatkan zikir serta doa-doa di atas. Sebaliknya, zikir dan doa-doa di atas, jauh lebih khusyuk dan syahdu terpanjatkan, selama Ramadan nan mulia. Tentu, di bulan-bulan lain, ingin juga terus menerus memanjatkannya. Namun, keistimewaan Ramadan, semoga juga menjadi syarat istimewa, diijabah dan makbulnya zikir serta doa-doa ini. Aamiin.
Akhirul kalam, semoga ulasan sederhana dari sedikit contoh doa, zikir atau wirid di atas, semata jadi kebaikan saya dan teman-teman pembaca semuanya. Bahwa kita, adalah segolongan manusia yang tak bosan mengikhtiarkan kebaikan. Utamanya demi kebaikan kita sendiri. Semoga pula jadi kebaikan yang meluas, sejauh manapun tulisan ini terbaca. Aamiin. Wallohualam bissowab.
*Selong 28 Apri 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H