Bagaimana pun, jika memang ada yang menyelenggarakan momen bukber virtual, beberapa syarat mendasar perlu disepakati bersama. Satu, nggak boleh baperan. Resiko baper terancam tinggi. Gimana nggak baper, niat hati mau nyapa baik-baik, yang disapa sedang sibuk kunyah kurma dan sedang tidak lihat layar. Repot kan? Dua, siapkan banyak kamera yang menampakkan banyak sisi. Jadi, masing-masing peserta bukber virtual tersalurkan hasrat kepo maksimal mereka. Ya, juga demi menghindari fitnah, tampak depan spesial, jangan-jangan belakangnya bolong. Oh no! Tiga, perlu juga dipikirkan penggunaan kamera face detected. Jadi, bintang utama bukber virtual, disorot dan setiap pergerakan wajahnya auto diikuti oleh kamera. Jadi, yang mau nyapa baik-baik dan sekadar salurkan hasrat kepo maksimal, dua-duanya terpuaskan.
Referensi kutipan hadits:
https://megapolitan.kompas.com/
Glossaries:
Kahanan = Terpaksa karena keadaan, Semarangan Ngoko ^^
*Selong, 25 April 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H