Kidung Surut Manik Karat Batin
Tak pernah ada akhir sebenar, karena bahkan mati hanya tentang jalan pembuka
Kemudian Arin, mari bicara dengan dan bersama jiwa
Gunakan bahasa-bahasa yang tak pernah kita dengar pun baca
Hanya, kuyakini, hadirkan hangat di kulit ari serta hati kita
Sunyi temaniku bicarakan apa saja, terang pun gelap
Sunyi istanaku, semayan kisah-kisah tak bernama
Sunyi kembali aku, menanti, mungkin tanpa pernah ada yang sungguh wewujud diri
*Selong 24 Desember
Glosaries:
Surut Manik Karat Batin: Manik (Perkataan Atau Perintah Sang Khalik), Batin (Jiwa, Hati Terdalam, Batiniyah) -- Paham-paham di luar logika, dipahami dan diterima dengan iman, bukan sekadar akal dan fikiran. Pandangan filosofis masyarkat Sasak. Sayangnya, belum ada ulasan spesifik lain yang bisa saya cantumkan sebagai referensi resmi - cmiiw.
Gendang Beleq: Kelompok musik khas Sasak Lombok. Dulunya sebagai pengiring perang, namun kini seringkali sebagai pengiring berbagai acara adat. Misal, Nyongkolan, salah satu proses menikah di adat Sasak Lombok.
Pembayun :Â
Angin Alus : Satu dari banyak lagu khas Sasak Lombok. Sering saya nyanyikan sebagai lagu nina bobo. Lagu dengan lirik penuh pengharapan, agar anak-anak tetap menjadi sosok-sosok terbaik, kemana pun dan dimana pun mereka berada.
Nyale: Sebutan cacing laut yang hanya muncul di bulan tertentu di pantai-pantai selatan Lombok. Erat dengan dongeng rakyat, Putri Mandalika.
Sendon: Seruling panjang, pengiring pada musik latar wayang Sasak Lombok.