Sebelas hari menuju 2018. Muhasabah apa yang bisa tertambahkan di awal setahun ketiga selepas empat puluh? Tak banyak. Mulai semakin menyederhanakan hitungan-hitungan. Meringankan yang memang sepantasnya tak harus berat. Tak mudah. Alhamdulillah, masih bisa dan semoga juga ke depan nanti, terlewatkan kembali.
Kenikmatan-kenikmatan di setengah tahun ini, justru semakin memaksa berdiam, mengapa bisa seberuntung ini? Banyak perjalanan berlibur yang tak memaksa mengeluarkan dana besar. Meski sayangnya memang liburan tanpa keluarga, ada kisah-kisah perjalanan yang terbagikan. Semoga di bagian endapan kenangan yang indah, pun membuat anak-anak saya menjadikan destinasi liburan tersebut sebagai destinasi liburan kami. Nanti. Semoga segera.
Di tiga pekan awal Desember, berikut trip dua hari saya. Trip ke gili-gili (gili berarti pulau kecil, Bahasa Sasak Lombok) cantik di Lombok. Pulau berjuluk seribu masjid dan kini lekat dengan brand Wisata Halal, pulau kelahiran dan sebagian besar dari hidup saya di empat puluh dua tahun terakhir.
Trip Sehari ke Gili Trawangan
Gili Trawangan berada di ujung barat laut pulau Lombok. Miliki spot yang berikan pemandangan menawan, matahari terbit berlatar siluet gunung Rinjani yang indah sekaligus matahari terbenam di batas horizon laut. Sayangnya, empat kali beruntung temukan dunia bawah laut nan indah, spot snorkeling di Gili Trawangan masih harus di daftar kunjung saya.
Trip Sehari ke Gili Kondo
Jika Trawangan telah saya kunjungi di hitungan yang mulai terlupa urutannya, saya akhirnya beruntung kunjungi juga Gili Kondo. Gili cantik Lombok lainnya. Selalu lekat sebagai pulau kecil berpasir putih, laut jernih biru tosca. Cemara laut berlatar biru langit di kadar yang paling saya cintai. Yang terbaik, puaskan pandangan pada lereng timur Rinjani yang gagah. Menjejak daratan terdekat dari lautan, lantas juga akrabi titik tertinggi di Lombok, 3726 mdpl.
Breathless? I do and still always do.
Meski kembali kunjungan pertama saya disambut mendung hitam tebal yang tutupi dua pertiga siluet Rinjani di sisi barat pandang (mengingatkan kunjungan pertama saya ke pantai Lakey Dompu dua tahun lalu), sekali ini dunia bawah laut sungguh benar semakin membuat saya jatuh hati.
Karang-karang serupa pelangi pada berbagai ikan cantik yang berenang diatasnya. Demi keindahan serba membius ini, saya abai pada biru gelap tak berdasar di sejarak lima sampai sepuluh meter diujung taman karang. Ini serupa surga. Tak ada yang harus dikhawatirkan, karena surga masih saja tentang segala yang serba indah.
Berbeda dengan Trawangan, Air dan Meno, empat gili yang terhitung sebagai trip Gili Kondo berada di sisi timur laut Lombok. Tepatnya di kecamatan Sambelia kabupaten Lombok Timur. Jika Trawangan bisa Anda capai dari kota Mataram sekira satu jam berkendara, Gili Kondo dan sekitarnya berjarak 2.5 sampai tiga jam, terutama jika kamu terpaksa harus melintas di persimpangan-persimpangan terpadat ibukota propinsi NTB ini (Mataram).
Kisah di atas terasa tak lengkap? Bagaimana dengan sempurnakannya sendiri? Datangi Lombok dan kontak saya untuk detail itinerary yang jadikan libur akhir tahun Anda menjadi penuh kesan. Dua trip indah akhir tahun saya di atas, tanggung jawab lain dari pekerjaan baru saya sebagai editor di web APW Tour dot com. Agen perjalanan yang awalnya sasar market khusus Korea Selatan, namun kini lebarkan sayap buka pelanggan bagi wisatawan manca lainnya juga domestik.
*Meninting 19 Desember
Tertuliskan juga di blog personal saya, hari ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H