Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kisahku Setahun Bersama Genpi Lombok Sumbawa

5 Oktober 2017   17:19 Diperbarui: 5 Oktober 2017   17:28 792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sunset dan drone pic hunting di Pantai Tunaq Lombok. Dokpri

Berkesempatan hadiri Soft Launching kemudian Grand Launching kelompok relawan Generasi Pesona Indonesia (GenPI) menjadi latar penting mengapa saya merasa begitu terikat dengan Genpi.

Soft Launching di halaman belakang Hotel Aruna Senggigi, berikutnyaGrand Launching di Hotel Lombok Raya Mataram yang dihadiri langsung Menteri Pariwisata Ir. Arief Yahya, Gubernur NTB Zainul Majdi, Kadispar Provinsi NTB L. M. Faozal serta pejabat tinggi dari Kementerian Pariwisata RI di rombongan Menpar.

Wefie Genpi LS Bareng Menpar Arief Yahya dan Gubernur NTB Zainul Majdi. Cred: Genpi Lombok Sumbawa
Wefie Genpi LS Bareng Menpar Arief Yahya dan Gubernur NTB Zainul Majdi. Cred: Genpi Lombok Sumbawa
Alasan utama lainnya, saya merasa begitu lekat dengan kepariwisataan di Lombok khususnya, NTB secara lebih luas. Beberapa kota kabupaten di Lombok sangat dekat dengan pantai, satu destinasi wisata favorit. Kota kelahiran saya misalnya. Kota Selong di Lombok Timur hanya berjarak sekitar tujuh kilometer dari pantai Labuhan Haji.

Pantai yang lekat dengan banyak sejarah. Pelabuhan yang pernah antarkan para jemaah haji berangkat ke Tanah Suci Mekkah Al Mukaromah, habiskan waktu sekitar enam bulan karena perjalanan laut yang ditempuh. Pernah pula menjadi hunian para pedagang keturunan Cina dengan bangunan atau rumah tinggal khas, meski kini hanya tersisa di kisah dari mulut ke mulut. Kini, selain menjadi pelabuhan untuk bongkar muat beberapa bahan mineral atau sekadar pasir, pantai ini lekat menjadi destinasi wisata keluarga di kabupaten Lombok Timur.

Beberapa caf kecil, banyak warung makanan, lapak-lapak sederhana penjual ikan laut segar bakar, memastikan setiap pengunjung bisa melakukan wisata alam serta kuliner.

Di beberapa sudut, tampak juga para hobiis mancing. Pemancing yang mencari ikan untuk kebutuhan keluarga atau yang hanya habiskan waktu pun mencoba teknik memancing baru. Sesekali, saya yang berkunjung bersama keluarga kecil, temui juga seorang penembak ikan. Spearfisher, dengan teknik memancing spearfishing.

Gambaran keseharian yang juga terjadi di kota Mataram dengan berbagai spot pantai terdekatnya, sepertipantai Ampenan,pantai Senggigi. Kota Praya di Lombok Tengah dengangaris pantai Teluk Kuta yang panjang, juga kota Tanjung di Lombok Utara dengan pantai Sire atau pantai Tebingnya.

Di samping spot-spot pantai, spot-spot air terjun juga relatif bisa dicapai di liburan akhir pekan. Demikian pula denganRinjani, satu magnet terbesar plus ikon pariwisata yang paling lekat dengan Lombok. Beberapa puncak bukit di sekeliling Rinjani kini menjadi destinasi one nite camp, hampir selalu penuh di setiap minggu.

Rinjani dari belakang Kantor Desa Sembalun, Lombok Timur. Dokpri
Rinjani dari belakang Kantor Desa Sembalun, Lombok Timur. Dokpri
Sunset dan drone pic hunting di Pantai Tunaq Lombok. Dokpri
Sunset dan drone pic hunting di Pantai Tunaq Lombok. Dokpri
Kondisi terkini yang membuat saya merasa (menyepakati) memang sudah tepat bagi lahirnya satu komunitas, organisasi, atau apa pun istilah yang paling tepat, seperti GenPIlahir.

Kondisi yang mengelindan dengan era teknologi serba digital, di mana gawai pintar yang sudah bisa menjelajah internet kini bisa terbawa sampai ke mana pun kita ingin pergi. Di sini, tentunya saat berwisata.

Lantas, di mana GenPI berperan dan untuk apa?

Mengutip bagian terbatas dari daftar pertanyaan umum tentang GenPIdi web GenPI Lombok Sumbawa;

...

Generasi Pesona Indonesia adalah komunitas volunteer yang dibentuk oleh Kementerian Pariwisata RI. Saat ini sudah ada 10 GenPI di 10 Provinsi. Semuanya official dibawah Kemenpar saling bersinergi dan berkolaborasi untuk pariwisata Indonesia

...

Detail lain bisa kamu semua baca ulang di web GenPI Lombok Sumbawa di menu FAQ.

Mbak Jhe Ipul, Koordinator Genpi LS Th Pertama dan Joko Lukito, Koordinator Genpi LS Tahun Kedua (2017-2018). Dokpri
Mbak Jhe Ipul, Koordinator Genpi LS Th Pertama dan Joko Lukito, Koordinator Genpi LS Tahun Kedua (2017-2018). Dokpri
Selasa, 3 Oktoberdua hari lalu, GenPI Lombok Sumbawa tepat berusia setahun. Mundur ke3 Oktober tahun lalu, pesan-pesan singkat dari Menpar Arief Yahya serta Gubernur NTB Zainul Majdi, diingatkan Miq Ozal (L. M. Faozal, Kadisparprov NTB) di helatan sederhana ulang tahun di Rock Gilis Coffee kota Mataram.

Bahwa, siapa pun kamu, bisa bergabung bersama GenPI. Memanfaatkan apa pun akun sosial media yang kamu punya untuk promosikan event-event atau destinasi-destinasi pariwisata di sekitarmu. Pemerintah benar telah berusaha memaksimalkan setiap cara mempromosikan pariwisata, dan akan lebih optimal lagi jika kamu yang muda mau bersinergi, manfaatkan pengetahuan digitalmu menyebar lebih jauh lagi informasi apa pun terkait pariwisata.

Salah satu twibbon dengan foto putri sulung saya, support event wisata Lombok Sumbawa. Dokpri
Salah satu twibbon dengan foto putri sulung saya, support event wisata Lombok Sumbawa. Dokpri
Kemasan-kemasan informasi, dengan nyawa serba positif, diharapkan mampu mencorongkan lebih jauh pun lebih luas lagi segala kegiatan positif terkait pariwisata.

GenPIkini sudah hadir di lebih dari sepuluh provinsi dan masih akan dikembangkan lagi. Mengapa? Karena pariwisata hadir dari ujung Sabang ke Merauke. Memiliki kekhasan masing-masing.

Seribu satu warna pariwisata. Seribu satu karakter dengan ragam latar profesi di GenPI. Bagaimana denganmu? GenPI? Gasss..

*Selong 5 Oktober

Tulisan yang sama tayang juga di blog personal saya www.muslifaaseani.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun