Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Dunia Bisu

8 Maret 2017   12:55 Diperbarui: 9 Maret 2017   04:00 868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana membukanya

Jika kata-kata tak lagi terbaca pun terdengar

Bahkan juga sorot mata dan sikap tubuh

Kau, selain aku, sibuk dengan semuanya, sendiri

            Bagaimana pula menutupnya

            Pada nyawa masih menyatu, menjadi badan dan bayangan

            Menjadi rasa

            Andai pintaku langsung berjawab, mematung kaku rasanya sungguh sempurna

Bagaimana caraku kisahkan

Cerabut hitam, jelaga masa lalu

Terjadi dan terlewati, selalu saja di batas aku perempuan, ia lelaki

Bahkan ketika akhirnya rahimku lahirkan mereka, si perempuan dan lelaki

            Bagaimana caraku lupa

            Ketika kisah sama masih berulang

            Tentang perempuan yang gagal sucikan diri

            Akan jamah lelaki di luar kuasanya

Bagaimana aku temukan kalimat lain

Jika selaksa cerita sublimkan satu kata

Entah di garis batas mana, perempuan lelaki, lelaki perempuan

Terjadi dan menjadi, pelecehan seksual?

            Bagaimana bisa abaikan

            Tentang kesejatian perempuan, lelaki

            Tentang mengapa ia perempuan, lelaki

            Tentang payudara, vagina, penis, nafsu? Kah?

Bagaimana Tuhan?

Bahwa kata-kataku kali ini

Hanya ikhtiar hitungan ke sejuta sekian

Bahwa luka tak pernah benar-benar mengering

            Bagaimana jika, kembali saja semua, bisu?

            Jika saja kemudian tak lagi ada kisah asbab cerabut hitam, jelaga masa lalu,

            Bagaimana jika, mari bersama bisu

*Selamat Hari Perempuan SeDunia, Katakan Tidak Pada Perundungan, Peduli Pada setiap Teriakan Perempuan – Anak Anak – Lelaki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun