Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Traveler Berkebiasaan Buruk, Yay or Nay?

27 Februari 2017   06:06 Diperbarui: 27 Februari 2017   16:00 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
View lembah cantik di Rumah Pohon Murmas Lombok. Dokpri

Pose cantik bersama traveler-mate berlatar air terjun Tiu Kelep Lombok. Dokpri
Pose cantik bersama traveler-mate berlatar air terjun Tiu Kelep Lombok. Dokpri
•          Day 4,City Tour di Mataram.

Foto trip di kompleks Islamic Center kota Mataram, pusat oleh-oleh serba lengkap di kawasan Senggigi serta tentu saja set mutiara air tawar dan laut cantik bekal buah tangan pribadi.

Contekan itinerary di atas bisa sekaligus menjadi momen traveling yang kedepankan sikap-sikap sesuai beberapa tips sederhana saya di atas. Siapkan kantung sampah terpisah di masing-masing trip dan pastikan kita membawa kembali sampah pribadi plus membuangnya ke tempat sampah yang umumnya tersedia di hotel. Tidak mengambil apa pun di masing-masing spot wisata. Tak tinggalkan apa pun kecuali jejak kita serta beragam foto cantik berbagai angle.

View Gunung Tambora NTB di tanjakan teluk Toti Mo'i. Dokpri
View Gunung Tambora NTB di tanjakan teluk Toti Mo'i. Dokpri
Sikap yang saya harapkan bisa kita jaga bersama di momen traveling berikutnya. Entah di negeri tercinta Indonesia, pun ke negara manca. Saya baru sebatas mampu menuliskan ini, mengingatkan Anda semua, traveler lintas usia, generasi dan profesi, dan mengajak bersama-sama menghindari kebiasaan-kebiasaan buruk saat traveling.

Semoga suatu hari ke depan, meningkat menjadi traveler yang jauh lebih peduli. Tak semata via tulisan, namun mampu menegur dengan sopan pada traveler yang kita temui di spot sama yang sedang kita kunjungi, jika ia membuang sampah sembarangan misalnya. Bagi saya sungguh tantangan tersendiri, mengingat saya pribadi juga masih berjuang konsisten lakukan hal sederhana tersebut. Semoga Anda, traveler yang telah komit, berani dan menjadi contoh hidup bagi banyak traveler lainnya.

Betapa pun, kisah-kisah traveling telah setua dunia yang kita ketahui bersama. Sungguh terasa wajar, jika berbagai keunggulan teknologi era digital bisa dimaksimalkan demi momen-momen traveling serba berkesan dengan semakin minimalkan kebiasaan-kebiasaan buruk.

Konsistensi yang semoga saja tak sebatas tertuang di banyak ragam tulisan fiksi pun non fiksi, ulasan traveling atau essai-essai foto, namun terbesar pada ejawantah laku. Sekian lapis generasi setelah kita sama berhaknya mendapatkan momen traveling terbaik versi mereka, kesadaran yang membuat komitmen yang kita lakukan sekarang sama berharganya.

Saatnya pegang kendali seperti yang kini tengah diusung Danamon, para Traveler tak hanya harus mampu menjauhi kebiasaan buruk, tapi juga berperan lebih aktif untuk menjaga tempat wisata yang dikunjungi. Jadi, sudah siap menjadi traveler minus kebiasaan buruk? Jangan lupa untuk selalu ajak saya di barisan terdepan bersama Anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun