Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sinergi Jejaring dan Komunitas Penyelamat SDA Pesisir

15 September 2016   18:36 Diperbarui: 15 September 2016   18:43 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama, besarnya potensi ecowisata dari lahan hutan mangrove yang terdapat di Lombok Timur. Baik itu yang sudah tumbuh lama, pun lahan-lahan baru yang sedang dikembangkan komunitas setempat (Labuhan Haji atau kawasan pesisir lainnya di Lombok Timur). Hal ini sempat saya ulas (meski terasa jadi kurang mendalam selepas dapatkan dua materi di acara ini) di tulisan berbayar saya di satu travel blog.

Saya dan Owner Rumah Kreatif LINSI, 'pasukan' orange. Dokpri
Saya dan Owner Rumah Kreatif LINSI, 'pasukan' orange. Dokpri
Kedua, masih belum dimaksimalkannya kanal-kanal komunikasi dari badan-badan resmi pemerintah semacam BP PSKL, sehingga interaksi bisa tetap intens. Terutama untuk para jejaring atau komunitas yang kebetulan tidak berkesempatan hadir atau jauh dari informasi adanya acara-acara positif seperti pagi tadi.

Selain saya, lima penanya lain di sesi dialog saya coba rangkaikan informasi umumnya. Semoga sampai di niatan pelengkap dari materi-materi yang disampaikan Ibu Hanni dan Ibu Endah.

- Mewakili komunitas bank-bank sampah yang hadir, pentingnya menjaga inovasi, spesifikasi design produk demi nilai jual lebih tinggi serta target pasar yang lebih luas. Di mana, tingkat keterbelian tinggi dari produk-produk olahan sampah plastik ini, langsung atau pun tidak berikan efek mencegah semakin rusaknya lingkungan. Terutama kawasan pesisir.

Produk-produk bantuan bagi komunitas yang hadir, pupuk cair dan komposter. Dokpri
Produk-produk bantuan bagi komunitas yang hadir, pupuk cair dan komposter. Dokpri
- Perlunya sinergitas tinggi antar komunitas bentukan masyarakat pesisir dengan birokrasi desa serta dinas-dinas terkait di pemerintahan. Jangan sampai lahan hutan mangrove yang sudah dibuka, dikembangkan serta dijaga terkalahkan oleh kepentingan segelintir oknum birokrasi yang ‘kalah’ oleh pengaruh uang.

Sosok-sosok muda dari Org. Pemuda Creative j. Luar (OPEC'T). Kawasan pesisir lain di Lotim. Dokpri
Sosok-sosok muda dari Org. Pemuda Creative j. Luar (OPEC'T). Kawasan pesisir lain di Lotim. Dokpri
- Isu lingkungan sejatinya cukup dekat dengan aktifitas politik. Disarankan untuk meminta hal yang riil ketika ada ‘transaksi mahar’ politik saat satu proses pilkada berlangsung. Kebermanfaatannya jauh lebih luas, banyak serta lama. Dibanding ‘mahar’ politik yang langsung habis atau sekali pakai (uang amplopan atau selendang warna tertentu. Sekilo sabun cuci juga? *Eh ).

- Memaksimalkan akun-akun social media demi sinergitas kegiatan offline yang kemudian terbagi pula secara online. Era digital saat ini membuat semakin banyak pihak yang menjadi public netizen, dus membuat mereka mampu menyerap informasi-informasi secara lintas batas.

- Keterhubungan offline dan online ini lah yang nantinya diharapkan mampu meraih pencapaian ideal, terselamatkannya sumber daya alam (SDA) kawasan pesisir. Lebih jauh lagi, kemaslahatan tinggi dari sekian banyak potensi SDA kawasan pesisir bagi kesejahteraan masyarakatnya sendiri.

InshaAllah, aamiin.

*Selong 15 September

Mangrove Forest Gili Sulat dan Gili Lawang Lombok Timur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun