Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[100 Hari Menulis Novel] #32 ALUY

22 April 2016   19:03 Diperbarui: 22 April 2016   19:07 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Aku tak tahu mas. Aku sungguh tak tahu,” sekian detik hanya bertatapan dalam diam, aku katakan apa yang kurasakan di dua minggu terakhir.

“Masih mau ikuti caraku? Kita akan tetap pulang di lebaran nanti. Kita akan undang Ranti dan keluarganya ke rumah. Tiwi juga mau ikut. Tiwi bisa temani anak-anak berenang sementara kita, Ranti dan suaminya sesap kopi favorit kita. Oia, akan ada Galih…”

“Galih? Ia juga akan datang? Ibu yang bilang ke mas?”

“Bukan. Bukan ibu. Aku menelpon Paman Muis. Lama. Kemudian aku dapatkan no Galih. Kami juga berbicara cukup lama.”

“Apa Galih membenciku? Ibu bilang…”

“Tidak. Galih percaya kematian bapaknya bukan karenamu.”

“Kenapa tak pernah mau temuiku?”

“Bukan Galih yang tak mau. Galih menghormati batasan yang diminta ibu…”

“See…Ibu membenci…”

“Tidak. Tak ada yang dibenci ibu. Ibu hanya kesulitan, mm belum temukan cara menyayangimu. Ya, aku yakin begitu.”

“Mas yakin?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun