[caption caption="Beberapa angle foto di kompleks Pelabuhan Labuhan Haji Lombok Timur-DokPri"][/caption]Menetap di kota Selong kabupaten Lombok Timur, satu dari empat kabupaten di pulau Lombok Nusa Tenggara Barat(NTB) masih selalu temukan senja indah di salah satu garis pantai sisi timur pulau. Tepatnya di kompleks pelabuhan Labuhan Haji, dengan nama desa nelayan yang sama.
Spot pantai wisata yang pas bagi keluarga, bahkan sejak kelahiran saya, pun kisah-kisah naik haji moyang saya menggunakan kapal laut. Ibadah dari satu rukun agama yang saya yakini, memisahkan yang berangkat tunaikan haji hampir setengah tahun dari keluarga besar tercinta.
Pun kisah desa pesisir yang sempat sisakan beberapa bangunan tua peninggalan jaman penjajahan Belanda serta bangunan toko-toko yang pernah ramai dijamannya kemudian kosong di tragedi kemanusiaan tahun 1965.
Berburu sunrise (matahari terbit) atau sunset (terbenam) selalu berikan tambahan memori foto-foto indah.Â
Sunrise berlatar bebukitan dari siluet pulau Sumbawa dan sunrise dengan siluet Rinjani nan biru. Perahu nelayan yang mengadu nasib menjala ikan bagi rezeki keluarga mereka menjadi penyempurna foto-foto indah. Bahkan di beberapa tahun terakhir, siluet dua menara lampu mercusuar di sisi kiri dan kanan kompleks pelabuhan juga menjadi penanda, sunrise Labuhan Haji semakin menjadi brandmark kota Selong, ujung timur pulau Lombok.
[caption caption="Sunset berlatar tower operator dan siluet Rinjani-DokPri"]

Lantunan ayat suci mulai terdengar seiring senja yang mulai menua. Selepas membilas badan di toilet mushola di jejeran berugaq pantai Labuhan Haji, saya mengajak anak-anak berjalan santai, menyusul ayah mereka di spot memancingnya. Di sela perjalanan itu, gadget berbekal fitur kamera HP 2 MP saya fungsikan, terbesar merekam kebersamaan putri dan putra saya. Selewat bangunan kantor utama, sang mentari mulai membiaskan warna senja favorit saya. Bias jingga, orange dan violet samar. Beberapa petak kolam berisi air dangkal dengan pepohonan rindang dipinggirannya menarik hati saya. Sesaat memantas-mantaskan angle shot terbaik, saya khusyuk mengabadikan proses beranjaknya sang mentari ke peraduan.
Tak sadar, beberapa shot sunset yang saya abadikan ternyata berujung pada beberapa spot Pareidolia.
[caption caption="Kumpulan awan sore yang membentuk wajah-DokPri"]

[caption caption="Kumpulan awan sore serupa wajah manusia-DokPri."]

[caption caption="Dua shot terakhir, posisi lingkar wajah semakin ke bawah-DokPri."]

Merujuk ke Wikipedia: ...Pareidolia (pengucapan bahasa Inggris: [pærɪˈdoʊliə] pa-ri-doe-lee-ə) ) adalah sebuah fenomena psikologis yang melibatkan stimulus samar-samar dan acak (seringkali sebuah gambar atau suara) yang dianggap penting. Contoh umum termasuk melihat gambar binatang atau wajah-wajah di awan...
Di lain waktu, saya terkesima dengan kipas raksasa di langit senja salah satu bendungan besar di Lombok Tengah, Dam Pandan Duri. Atau angkasa orange di sudut femes pantai Senggigi Lombok Barat.
[caption caption="Senja terpisah di Lombok Tengah dan Lombok Barat-DokPri"]

*Selong 12 Maret
Referensi:
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI