Rizky dan Yusuf sedang menunduk memegangi Alan, bahasa tubuh mereka tak lagi menggambarkan kelucuan.
"Ada apa anak-anak?"
"Toloooonnggggg, kenapa jadi gelap? Rizky, Yusuf, mata aku. Tolongggggg..."
"Alan, ada apa?"..Kali ini  Pak Abu beranjak mendekat. "Matamu kenapa nak?"
"Pak Abu, saya tak bisa melihat..Kenapa ini," dua tangan Alan menggapai, menggosok dua matanya, bergerak-gerak di depan wajah. Mimiknya bingung sangat.
"Tak bisa melihat bagaimana nak? Ini bapak di depanmu persis.."
Dua tangan Alan mendarat di dada Pak Abu, "Pak Abu, tapi saya tak bisa lihat bapak. Tolong saya, mata saya kenapa..."
"Astagfirullah, kenapa ini. Anak-anak! Ayo, tolong panggilkan ibunya Alan. Sini nak, bapak bantu berdiri..."
Alih-alih mengangkat badan, Alan membalas dengan rintihan berikutnya, "Pak, punggung saya sakit. Mata saya....Ibuuuuuu..."
Rizky dan Yusuf pasi. Digamit teman-teman perempuan mereka, berlima mereka berlarian. Ibu Alan harus segera dikabari.
***