Beranjak sedikit dari sewindu selepas pertemuan pertama, kau dan jodohmu peroleh dua nyawa, nyata perpanjang bayang masing-masing kalian.
Hanya saja, dua nyawa yang kalian jaga --agar tak satu dari mereka lalui pahit yang pernah kalian cecap, tentu sesekali beroleh luka.
Di kepingan lain, masing-masing mereka memiliki kalian--ayah yang menjaga dari keterpisahan pun ibu yang hanya tertawai kadar lucu, di garis yang sama.
Semoga.Â
***
Pecinta Kata, Seliris Apa?
Jika kau baru saja dapati Petrichor, entaskah selaksa wangi yang kau endapkan sengaja dalam-dalam di noktah merah dan putih darah?
Jika kini kau berani sisipkan nyata kata pada kisah-kisah fiksi, mengapa mau kau sembunyikan mimpi?
Kau bukan muara luka, pembenarmu bunuh berjuta kata demi pikirmu yang buruk jadikan mereka bak belati.
Kau bukan pencipta kata, rangkai hanya yang baik, serba cantik nan manis, penenang murka yang kau cinta.
Jadilah saja liar, demimu tetap berasa hidup. Jadilah saja binal, demimu tetap gemulai takluk.Â
Sementara itu, turuti saja hentimu.
Kata-kata tak hanya ada di dunia.
Di sana, di sini, mereka menunggumu.
*Selong 30 Agustus
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI