Oleh: Aisyah Asafid Abdullah
Manusia pasti selalu saja menemui kerikil dalam sebuah perjalanan dalam hidupnya. Tidak tahu kenapa kerikil dalam perjalanan hidupnya salah satunya dinamakan Musibah. Musibah adalah kata-kata yang berasal dari bahasa Arab dalam bentuktunggal sedang bentuk jamaknya Masho’ib.
Seorang ulama besar yang bernama ImamQurthubi dalam kitabnya Al-Jami' mengatakan: "Musibah adalah segala sesuatu yang menimpa orang Mukmin dan sifat musibah itu menyakiti atau menyulitkan"'. Dalam kesempatan lain, beliau mengatakan:"Musibah adalah bencana yang menimpa manusia walaupun kecil dan kata-kata musibah ini digunakan untuk menyatakan suatu hal yang mengandung keburukan atau yang tidak menyenangkan".
Al Imam Ibnu Mandzur dalam kamusnya Lisanul Arab menjabarkan secara panjang iebar dan detail asal-muasal (etimologi) kata-kata Musibah, artikata-kata Musibah itu sendiri menurut beliau adalah "Segala sesuatu yang bersifat tidakdisukai yang menimpa pada manusia".
Dari definisi yang diungkapkan oleh para ulama tersebut di atas maka dapat kita katakan bahwa,Musibah merupakan suatu kejadian yang tidak menyenangkan dan tidak dikehendaki karena membahayakan keselamatan, kesehatan, menyedihkan atau lainnya baik yang berkaitan dengan kesehatan tubuh, harta, keluarga, lingkungan dll.
Jika musibah laiknya musim, sama hal arti musibah seumpama hujan, kemarau dan musim yang lainnya. Sebenarnya simple ketika manusia tertimpa musibah. Coba saudara simakpercakapan Rasulullah dengan para sahabat. Suatu hari, ketika secara tiba-tiba lampu yang digunakan Rasulullah padam beliau mengucapkan: "Inna Iillaahi Wa Innaa ilaihirooji'uun" lalu para sahabat yang hadir saat itu bertanya;"Ya Rasul, apakah kejadian seperti ini tergolong musibah? Nabi Muhammad saw menjawab:"Benar, apa saja yang menimpa orang-orang Mukmin (yang sifatnya tidakmenyenangkan) termasuk musibah".
Perlu digaris bawahi “yang sifatnya tidakmenyenakan”. So, apapun yang memang terjadi pada manusia hal yang tidakmenyenangkan sebaiknya mengucapkan “Inna Iillaahi Wa Innaa ilaihirooji'uun". Kadang manusia tahu benarmengenai ucapan tersebut, mereka selalu ucapkan ketika dia mendapat musibah.Namun ada saja kala ia akan mengungkit apa yang mereka tidak senangi.
Saudara-saudaraku anggaplah sesuatu yang menyenangkan dan tidak menyenakan yang menimpamu adalah sebuah cobaan hidup. Sesuatu proses dimana saudara akan menjadi sesuatu yang indah,yang pantas di tempatkan dalam Surga-Nya. Jadikan sesuatu musibah adalah anugerah.Ketika sesuatu hal yang tidak kamu sukai itu dikatakan musibah coba saudara siapakaninner voice “ Terkadang Allah menganugrahkan sesuatu berupa dengan musibah” katakan pada diri sendiri atau“Allah sayang banget ya” ungkap dalam diri saudara. Ibaratnya Inner voiceitu seperti saudara penyanyi kamu punya backing vocal atau diumpamakan jika musibah itu adalah musim maka kamu harus siapakan payung sebelum musimhujan.
Kita harus punya rasa bersyukur sehingga kita akanlebih nerimo apa yang terjadi dalam kehidupan kita. Saudaraku ingat semua ituatas khendak Allah, daun yang jatuh dari pohonnya pun itu atas khendak Allah.So, kita tidak usah memikirkan perasaaan kita jika merasa disakiti karena sebuah tolakan, cacian, gunjingan atau rasabenci dari seseorang untuk kita. Itu semua sudah Allah khendaki. Tidak usah khawatir karena khawatir adalah kufur nikmat, itu termasuk salah satu perasaan tidak percaya sama Allah, Astagfirullahal’adzim.
Nikmatilah karena sebuah tolakan, nikatilah karenasebuah gunjingan (sesuatu ucapan yang tak berarti), bahkan nikmatilah sesuatu rasa benci dari seseorang. Karna sesorang yang menolak kita, seseorang yang mempunyai rasa benci dalam hatinya untuk kita itu sudah Allah khendaki.Bersyukur karena Allah anugerakan hati kita yang baik, hati yang sadar benar tentang sebuah perasaan yang baik dan buruk yang tidak sepatutnya menodai hatikita.
Dan benarsaja, Allah menganugerakan sesuatu bukan hanya yang kita sukai namun apa yangtidak kita sukai (Musibah). Suatu hari ada seorang Raja memiliki seorang Ajudanyang sangat setia. Setiap ada masyarakat yang mengeluh Raja selalu meminta nasehat dari Ajudannya tersebut. Suatu hari ada seorang suami yang mengeluhkarena sang Isteri sakit. Karena Raja sangat percaya terhadap Ajudan makadiutus untuk pergi ke Ajudan untuk meminta pendapat. Lalu sang Ajudan tidakmemberi solusi ia hanya mengatakan pada sang Suami “ Pilihan Allah yangterbaik.” Lalu ada seorang Ayah yang mengadu kesedihannya karena sang Anaktelah meninggal, serta rymahnya terbakar. Lalu sang Raja meminta pendapat darisang Ajudan. Ia hanya menjawab “ Pilihan Allah yang Terbaik”.
Setiap ada masalah di kerajaan sang Raja selaluminta nasehat untuk masyarakatnya namun jawaban dari sang Ajudan “ PilihanAllah yang Terbaik”. Suatu ketika sang raja terkena musibah kaki kanannya putuskarena perang melawan kerajaan lain, lalu sang Raja merasa sedih, sang Raja punmeminta nasehat kepada Ajudannya. Ajudannya pun menjawab “ Pilihan Allah yangterbaik”. Mendengar jawaban sang Ajudan sang Raja marah, “Penjarakan Ajudangila ini!” Raja marah memerintahkan pasukannya. Namun sang ajudan tidak berbicara apa-apa dia hanya mengatakan pada Raja “ Pilihan Alah yang terbaik.” Lalumengulanginya kembali “ Pilihan Allah yang terbaik wahai Raja!” Ajudan teriak.
Hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun Sang Raja sudah lama tak di temani Ajudan, suatu hari ia dan pasukannya pergi untukmelakukan perjalanan, mereka memasuki hutan belantara, namun di tengah hutan ia dihadang oleh para pemuja Dewa. Mereka di tangkap begitu juga dengan Raja,mereka akan dijadikan sesembahan Dewa. Satu-persatu mereka di jadikan tumbal dengan disembelih, terakhir giliran sang Raja untuk disembelih. Perasaannya tidak karuan, campur aduk. Lalu ada salah satu dari pemuja Dewa mengatakan “Wahai Dewa bagaimana kami bisa mempersembahkan manusia yang cacat untukmu.”Karena Raja itu cacat, akhirnya dia dibatalkan dijadikan sesembahan Dewa.Setelah dilepaskan dari para pemuja Dewa, sang Raja lari terbirit-birit pulangke kerajaannya. Lalu ia segera menemui sang Ajudan yang selama ini ia penjarakan.“Wahai prajuritku, aku ingin menemui ajudanku, bebaskan dia.” Ajudan pun dibebaskan dan ia menemui Raja, Raja memeluk dan mencium sang Ajudan mengucapkan terima kasih. “ Wahai Ajudanku engkau benar, pilihan Allah yang terbaik. Jika saya tidak cacat saya pasti mati karena dijadikan sesembahan Dewa. “ Ungkap Raja. Lalu Raja kembali bertanya.” Lalu, kenapa engkau katakan "Pilihan Allah yang terbaik, ketika engkau dipenjarakan?” Tanya Raja “Wahai Rajaini benar pilihan Allah yang terbaik, jika aku tidak dipenjarakan mungkin akuikut dalam perjalanan denganmu dan pasukanmu, dan ikut menjadi sesembahan para Dewa itu.” “ Alhamdulilah, engakau benar Pilihan Allah yang terbaik.” PungkasRaja memeluk sang Ajudan.
Kita lihat cerita diatas saudara musibah sesuatuyang tidak menyenangkan, tapi karena Ajudan selalu optimis dan percaya bahwapilihan Allah yang terbaik. Allah terkadang memberikan sebuah anugerah dengansebuah musibah. So apapun masalahmu nikmatin ambil hikmahnya, syukuri intinyaapa yang terjadi dalam kehidupan kita adalah suatu proses kita untuk lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H