Setiap ada masalah di kerajaan sang Raja selaluminta nasehat untuk masyarakatnya namun jawaban dari sang Ajudan “ PilihanAllah yang Terbaik”. Suatu ketika sang raja terkena musibah kaki kanannya putuskarena perang melawan kerajaan lain, lalu sang Raja merasa sedih, sang Raja punmeminta nasehat kepada Ajudannya. Ajudannya pun menjawab “ Pilihan Allah yangterbaik”. Mendengar jawaban sang Ajudan sang Raja marah, “Penjarakan Ajudangila ini!” Raja marah memerintahkan pasukannya. Namun sang ajudan tidak berbicara apa-apa dia hanya mengatakan pada Raja “ Pilihan Alah yang terbaik.” Lalumengulanginya kembali “ Pilihan Allah yang terbaik wahai Raja!” Ajudan teriak.
Hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun Sang Raja sudah lama tak di temani Ajudan, suatu hari ia dan pasukannya pergi untukmelakukan perjalanan, mereka memasuki hutan belantara, namun di tengah hutan ia dihadang oleh para pemuja Dewa. Mereka di tangkap begitu juga dengan Raja,mereka akan dijadikan sesembahan Dewa. Satu-persatu mereka di jadikan tumbal dengan disembelih, terakhir giliran sang Raja untuk disembelih. Perasaannya tidak karuan, campur aduk. Lalu ada salah satu dari pemuja Dewa mengatakan “Wahai Dewa bagaimana kami bisa mempersembahkan manusia yang cacat untukmu.”Karena Raja itu cacat, akhirnya dia dibatalkan dijadikan sesembahan Dewa.Setelah dilepaskan dari para pemuja Dewa, sang Raja lari terbirit-birit pulangke kerajaannya. Lalu ia segera menemui sang Ajudan yang selama ini ia penjarakan.“Wahai prajuritku, aku ingin menemui ajudanku, bebaskan dia.” Ajudan pun dibebaskan dan ia menemui Raja, Raja memeluk dan mencium sang Ajudan mengucapkan terima kasih. “ Wahai Ajudanku engkau benar, pilihan Allah yang terbaik. Jika saya tidak cacat saya pasti mati karena dijadikan sesembahan Dewa. “ Ungkap Raja. Lalu Raja kembali bertanya.” Lalu, kenapa engkau katakan "Pilihan Allah yang terbaik, ketika engkau dipenjarakan?” Tanya Raja “Wahai Rajaini benar pilihan Allah yang terbaik, jika aku tidak dipenjarakan mungkin akuikut dalam perjalanan denganmu dan pasukanmu, dan ikut menjadi sesembahan para Dewa itu.” “ Alhamdulilah, engakau benar Pilihan Allah yang terbaik.” PungkasRaja memeluk sang Ajudan.
Kita lihat cerita diatas saudara musibah sesuatuyang tidak menyenangkan, tapi karena Ajudan selalu optimis dan percaya bahwapilihan Allah yang terbaik. Allah terkadang memberikan sebuah anugerah dengansebuah musibah. So apapun masalahmu nikmatin ambil hikmahnya, syukuri intinyaapa yang terjadi dalam kehidupan kita adalah suatu proses kita untuk lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H