Mohon tunggu...
Aisyah Asafid Abd
Aisyah Asafid Abd Mohon Tunggu... -

Writer dan teacher, jatuh cinta bahasa Indonesia dan baca koran, suka akting Reza Rahardian. tulisannya dimuat di aisyahabdullahjournal.blogspot.com dan cerpeninspiratifindonesia.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kisah Mona, Bintang Kecil yang Mampu Menggugah Dunia

11 Mei 2010   14:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:16 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

setengah marah dan mengucapkan alhamdulilah..(warga)

******

Sudah seminggu aku di jakarta diantara stasiun dan terminal senen jakarta pusat,tapi aku belum juga mempunyai teman
aku kira mempunyai teman itu mudah seperti aku mepunyaibanyak teman di desaku tapi ternyata tak semudah yang ku bnayangkan
seminggu sendiri tidak ada yang menemani,tanpa bantuan siapa pun memang menyusahkan
aku berharap semoga ibu dan bapak mencariku dan membatalkan pernikahan ku dengan si darman yang di kenal pria yang sangat baik akhlaknya oleh kedua orang tuaku.kalau memang ibu dan bapak menjodohkanku ,aku rela tapi tidak dengan darman
tapi sepertinya mereka tidak peduli dengan keadaanku sekarang,buktinya mereka tidak menemukan mungkin mereka tidak mencariku.(perasaan yang selalu menyelimuti hati)

*****

Hari ini sangat panas sama seperti hari-hari sebelumnya tapi aku mulai terbiasa .
Dengan keadaan seperti ini.tapi apa aku bisa bertahan?
Sedangkan uangku 100.000 ku tinggal 2.000 perak,uangku sudah aku pakai untuk seminggu terakhir
ini.apa besok aku akan mendapatkan pekerjaan,sedangkan sudah seminggu aku mencari-cari pekerjaan tapi tidak ada yang mau menerima aku,dengan alasan masih kecil,tidak bisa apa-apa,jangan di percaya.yah,mereka selalu bilang seperti itu.ternyata mencari pekerjaan di jakarta begitu susah.tapi mereka tidak melunturkan semangatku untuk mencari lagi pekerjaan ,demi besok aku harus bertahan hidup,yah,walaupun perut ini menangis keroncongan ,hidung tersumbat karena asap metromini,seluruh tubuh terbakar matahari setiap harinya .namun keinginan untuk menjadi lebih baik selalu terpatri dalam hati

*****

Mencoba lagi (dengan penuh semangat)

WARKOP SENEN
permisi bu, mona menyapa.
Iya ,ibu itu menjawab
ibu saya mau bekerja ,mona mengajukan permintaan.
Bekerja dimana neng,jawab ibu warkop(pura-pura tidak tahu)
bekerja di warkop ibu,(mona dengan penuh berharap)
aduh neng
(ibu warkop itu menjawab)
(mona tersenyum), itu gampang bu,saya tidak di gaji juga tidak apa-apa,saya cuma di beri makan sehari sekali juga tidak apa-apa(penh berharap dan sumringah mona)

(tapi ibu warkop itu tidak peduli dan langsung masuk ke rumahnya begitu saja)

sungguh sangat miris perasaan ini, hati ini sangat pilu menahan kesedihan yang aku alami sekarang.

Sudah seminggu mona mondar-mandir untuk mencari pekerjaan namun usahanya sia-sia
hingga hari ke 8 namun pekerjaan belum ia dapatkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun