Bagi para pecinta Aulia, keberadaan makam beliau ditengah laut, menjadi bukti tersendiri bahwa beliau adalah kekasih Allah yang luar biasa.
Lepas dari pesarean, rombongan bertolak ke arah Dieng untuk ber tadabbur alam.Â
Mobil melaju kencang, berjalan dalam kelokan gunung dengan panorama yang indah.Â
Tentu kami pun tak berhenti berdzikir sebagai wujud cinta yang tinggi kepada Allah atas karunia nya yang tak terhingga.Â
Jam 10.30 kami sampai di kaki gunung Dieng.Â
Driver mobil berkata bahwa dia tak mampu melakukan penanjakan lebih tinggi karena memang kondisi sangat ekstrim.
Kami pun memaklumi.Â
Menanjak di kaki gunung Dieng sajak, sudah sports jantung. Apalagi menanjak lebih jauh. Begitu pikiran kami.
Subhanallah.... subhanallah.... subhanallah.... Betapa maha kaya engkau wahai Tuhanku.... Aku sering lalai bersyukur kepada mu.
Terimakasih sudah mentakdirkan ku sampai disini, agar aku bisa terus mensyukuri nikmat mu yang maha luas ini.
Surabaya, 29 Desember 2024