Mohon tunggu...
Musiroh Talib
Musiroh Talib Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru di kota Surabaya. Aktivis organisai keagamaan, penulis lepas. alumni PPWS Jombang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Akrostik

3 Desember 2024   18:54 Diperbarui: 3 Desember 2024   19:00 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

PENGORBANAN DAN TANGIS

P eluh membasahi tubuhmu seperti air syurga yang sedang mengalir.

E ngkau tak pernah mengeluh, walau kadang sakit mengimpit dadamu, menghunjam dan mengukir.

N estapa, duka, bahagia rindu dan cinta, berbaur seperti manisnya bubur gula merah.

G enderang semangat terus kau tabuh menghempaskan segala berbau gundah

O rang-orang di sekitarmu heran, kenapa kau begitu tegar.

R acun kehidupan kau jadikan minuman di saat sarapan.

B angkai omongan kau jadikan santapan makan siang

A aaah....sebegitu kuatnya engkau, menahan dan membiarkan mereka meraja lela.

N nilai kebaikanmu, tak secuil pun mereka lihat.

A pakah hatinya terbuat dari besi yang tak bisa hancur, kecuali dibakar api.

N ista nian nasibmu, kau tak memiliki ruang kebaikan di mata para pembencimu

D iam....ya....kau selalu diam

A ku tak pernah melihat kau membenci musuh-musuhmu.

N anti mereka akan tahu, begitu katamu.

T abiatmu yang terlalu lembut. Sifatmu yang terlalu sabar

A llah jadikan tangga naiknya derajat kemuliaanmu.

N amun, aku sebagai bagian darimu, seperti...

G ak akan pernah rela, mereka menyakitimu.

I ngin sekali membalaskan sakit hati mu.

S upaya mereka tahu bahwa kamu bagian dari kehidupanku

Sambi Bulu, 3 Desember 2024

Musiroh Muki

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun