Subhanallah... Betapa luas Masjidil haram ini. Begitu batinku berbisik . Kami terus berjalan dan berhenti sebentar untuk sholat isya' sebelum melaksanakan thowaf yang pertamakali.
Subhanallah, subhanallah, subhanallah....tiada henti bibirku berucap memuji kebesaran Allah sang maha tunggal.
Usai sholat isya', perjalanan berlanjut menuju Ka'bah. Subhanallah... Alhamdulillah.. Allahu Akbar.... airmata terus mengalir saat kaki ini berada didepan ka'bah yang agung. Airmata terus mengalir menyadari betapa Allah menyayangi ku.Â
Terimakasih ya.. Allah...meski aku masih tidak percaya atas kenyataan ini, saat ini aku bersimpuh menghaturkan terimakasih atas karunia mu kepadaku. Engkau telah berkenan mengundang ku untuk menjadi bagian dari tamu mu.Â
Jika tidak karena karunia mu, tentu segalanya tak akan pernah terjadi. Mohon ijin hamba memohon ampunan dosa-dosa yang sudah hamba lakukan. Dosa kedua orang tua ku, dosa suami dan anak-anak ku, dosa guru ku dan dosa semua taman seperjuangan ku.
Makkah, 20 Agustus 2024
Musiroh MukiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H