Mohon tunggu...
Ade Miko Pramudhito
Ade Miko Pramudhito Mohon Tunggu... wiraswasta -

blogger musim durian yang pada doanya terpanjat senja tertawan dan rembulan tak lekas pulang. bisa ditemui di instagram @adepramudhito

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Magelang: Jejak Peradaban dan Kepala-kepala yang Hilang

12 Desember 2014   06:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:28 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_340782" align="aligncenter" width="240" caption="satu-satunya arca yang berkepala di candi Selogriyo (dok. pribadi Ade Pramudhito)"]

1418313596611269296
1418313596611269296
[/caption]

Di sekitar candi terdapat jeroan candi yang ditata berjejer antara lain ada lingga-yoni dan fondasi candi yang bentuknya seperti cetakan wafel. Bagian dalam ini sejatinya ada di semua candi, tapi karena candi Selogriyo ditemukan longsor maka bagian ini dikeluarkan sebagai bagian dari edukasi kepada wisatawan. Sambil menikmati pemandangan sore dari atas bukit tempat candi berada, kami berbincang-bincang hangat sehangat cangkir teh di tangan kami masing-masing. Di situlah saya menyadari tanah ini pasti masih memiliki ribuan cerita terpendam bersamaan dengan candi dan prasastinya. Seperti tertulis di prasasti matesih, prasasti yang menjelaskan pembebasan wilayah Magelang menjadi wilayah yang merdeka setelah membantu raja membangun candi. Candi yang mana? Hingga kini pun belum ada jawabnya. Peninggalan demi peninggalan di Magelang adalah saksi bisu betapa besarnya bangsa ini di masa lampau. Betapa bangsa ini sesungguhnya bangsa yang beradab setua bekas-bekas peradaban yang ditemukan. Dan kepala-kepala yang hilang  dicuri menunjukan bahwa manusia-manusia modern tak lebih beradab dari masa jahiliyah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun