Mohon tunggu...
Mushollih Abdul Gofar
Mushollih Abdul Gofar Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Alumnus Universitas Al-Azhar Kairo, program studi Syariah Islamiah, dan alumnus Pusat Kajian Ekonomi Islam (PAKEIS) Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) organisasi wilayah Kairo. Mahasiswa program magister ilmu Al-Qur’an dan tafsir di universitas Perguruan Tinggi Ilmu AlQur’an (PTIQ) yang tergabung dalam program pendidikan kaderisasi ulama masjid istiqlal (PKUMI)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jangan Anggap Allah Melupakanmu

30 Juli 2024   16:50 Diperbarui: 15 Agustus 2024   08:43 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selanjutnya, kita bisa memulai dengan hal-hal kecil namun konsisten. Seperti menanam benih, kita bisa memulai dengan dzikir sederhana dalam keseharian. Ucapkan "Subhanallah", "Alhamdulillah", atau "Astaghfirullah" sesering mungkin. Ini seperti menyiram benih iman yang kita tanam dengan air dzikir.

Membaca Al-Qur'an setiap hari, meski hanya beberapa ayat, juga bisa menjadi jembatan yang menghubungkan kita kembali dengan Allah. Ini seperti membuka jendela dan membiarkan cahaya Ilahi menerangi hati kita yang mungkin telah lama gelap.

Buah manis dari mengingat Allah akan segera terasa. Hati akan menjadi tenang, seperti danau yang tenang di pagi hari. Kita akan merasakan perlindungan Allah, bagaikan seorang anak yang merasa aman dalam pelukan ibunya. Hidup akan terasa lebih berkah, dan kita akan memiliki kekuatan untuk menghadapi berbagai tantangan, seperti pohon yang kokoh menghadapi badai.

Pada akhirnya, ungkapan "Jangan kau anggap Allah melupakanmu, tapi kaulah yang melupakanNya sehingga lupamu itu menjadikanmu terlupakan" adalah sebuah pengingat yang kuat. Ia mengajak kita untuk selalu menjaga hubungan dengan Sang Pencipta, agar kita tidak termasuk dalam golongan orang-orang yang terlupakan karena melupakan-Nya. Mari kita jadikan setiap detak jantung kita sebagai dzikir, setiap hembusan nafas kita sebagai tasbih, dan setiap langkah kita sebagai ibadah kepada Allah. Dengan demikian, kita akan merasakan kedekatan dengan-Nya dan mendapatkan kebahagiaan sejati di dunia dan akhirat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun