Mohon tunggu...
Nadia Oktaviani
Nadia Oktaviani Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi

Menulis, Introvert, dan podcast

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Mencari Titik Pilar di Gunung Seulawah Agam

30 September 2024   22:12 Diperbarui: 1 Oktober 2024   00:07 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"saya Nadia, Ini pertama kalinya saya mendaki. Saya mendapatkan banyak pengalaman berharga," seorang mahasiswi STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, memiliki hobi menulis fiksi. Kesan mendalam juga dipapar oleh diri ku sendiri,  "Tim teman pendaki ku ini sangat menguatkan saya. Saya tidak tahu bagaimana jika saya berjalan dengan tim yang lain. Mereka sangat sabar dan terus menyemangati saya yang baru pertama kalinya mendaki gunung. Kebersamaan ini menjadi salah satu bukti tentang persaudaraan tanpa ikatan darah," ucapku.

Orientasi fisik ini bukan hanya sekadar melatih fisik para pendaki khususnya bagi pemula yang akan ditempatkan di desa-desa terpencil dengan berbagai jenis bentang alam, tapi melatih soft-skills dan hard-skills mereka misalnya kerjasama tim, kontrol diri, keyakinan untuk bisa mencapai apa yang diinginkan dan lain-lain.

Berbagai pengalaman berharga didapatkan oleh pendaki pemula seperti saya saat ini, di Gunung Seulawah Agam yang mereka tuangkan dalam berbagai cerita sepulang dari pendakian maupun dari postingan di media sosial mereka. Cerita-cerita mengesankan itu semoga memberi pelajaran hidup yang baik untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Perjalanan pulang menuju Aceh Barat, saya dan teman-teman langsung bergegas kembali ke rumah, untuk mengingat waktu agar tidak larut malam sampai dirumah, dikarenakan harus melanjutkan kegiatan yang akan di lakukan esok paginya. Dengan cuaca yang sangat tidak mendukung kami semua harus sangat berhati-hati mengendarai sepeda motor, keselamatan paling utama untuk dijaga disaat perjalanan jauh seperti kami para traveling. Kami pun tidak hanya fokus pada perjalanan pulang, sampainya di Lamno, kami singgah mencicipi mie Guritno untuk mengganjal kekosongan perut yang sudah mulai keroncongan.

Setelah beristirahat sejenak di Lamno, kami pun langsung bergegas berangkat tembak ke  Aceh Barat tanpa ada berhenti lagi, terkecuali jika urgent baru deh kami singgah di tempat yang kami merasa butuh.
Hampir beberapa jamm diperjalanan, akhirnya kami pun sampai di Aceh Barat, dan berpisah untuk menuju kerumah masing -masing. Alhamdulillah, akhirnya kami selamat sampai rumah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun