Mohon tunggu...
Nadia Oktaviani
Nadia Oktaviani Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi

Menulis, Introvert, dan podcast

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Mencari Titik Pilar di Gunung Seulawah Agam

30 September 2024   22:12 Diperbarui: 1 Oktober 2024   00:07 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebagai pendaki pemula perlu banyak persiapan mendaki sebuah gunung, seperti halnya mempersiapkan fisik dan peralatan. Namun, yang sangat penting ialah persiapkan keyakinan. Demikianlah yang dirasakan oleh para pendaki pemula yang melaksanakan pendakian gunung Seulawah Agam.


Pada hari Sabtu pagi (21/6), saya dan teman-teman berangkat dari Aceh Barat menuju Banda Aceh yang jarak waktu tempuhnya sekitar 237 kilometer atau sekitaran 5 jam perjalanan darat. Memulai pendakian di gunung berketinggian 1.800 mdpl. Kami juga kan ditemani oleh tim pemandu open trip senang muncak. Pendakian ini merupakan orientasi fisik sebelum pendakian.

* Rute Meulaboh ke Aceh Besar

Bukan lah sebuah secret lagi jika jarak Aceh Barat ke Aceh Besar itu dekat banget. Bahkan ada beberapa wilayah Aceh lainnya yang lebih jauh dan bahkan biaya yang diperlukan untuk keberangkatan darat ini mencukupi saat perjalanan pergi maupun pulang. Bagi para fil trip Aceh Barat liburan ke Aceh Besar menjadi kebiasaan pada hari weekend bersama keluarga. Apalagi ada beberapa para traveling yang berkunjung ke gunung Seulawah Agam.


Kalau hanya sekedar jalan-jalan tanpa niat kulineran. Ke Banda Aceh menjadi sebuah rutinitas kami yang kota nya praktis serba ada barang maupun makanan yang kita dapat inginkan.
Namun, menurut Mbah google jarak Meulaboh ke Aceh Besar hanya sekitar 225 kilometer 6 jam perjalanan darat. Seronok banget bukan?, karena perjalanan ini bisa traveling dengan motor, kedekatan jarak ini membuat para traveling turut mondar-mandir di hari weekendnya.

* Persiapan ke titik kumpul

Di hari pertama (22/6) kami ke 3 perempuan ini, hendak meyiapkan diri untuk dijemput ke titik pengumpulan dengan semua teman" ku yang akan mendaki, kami sarapan bersama disaat paginya agar tidak masuk angin dan merasa kelemasan ketika mendakinya.

* Belanja keperluan logistik
Namun disini juga kami membagi tugas, yang menunggu di tempat sarapan, dan sebagian belanja melengkapi bahan untuk kebutuhan logistik, seperti telur, minyak goreng, cabe rawit, cabe merah, bawang merah, bawang putih, dan bahan perbumbuan masak lainnya. Disini kita juga perlu teliti di tiap kebutuhannya, sehingga perlu banget dari kita membawa kebutuhan masing-masing agar mewaspadai ketika makanan logistik kita telah mencukupi.

* keberangkatan menuju Seulawah Agam
Setelah semua terkumpul bahan logistik dan lainnya, kami pun lanjutkan perjalanan ini untuk menemui tim pemandu senang muncak terlebih dahulu. Agar saat pendakian menjadi aman terpantau oleh mereka, karena juga ada beberapa dari pendaki yang masih pemula banget.

* Pertemuan dengan Guide (pemandu gunung).

Sesampainya pada tempat perkumpulan para pemandu, kami pun saling menyapa dan memperkenalkan diri, supaya menjadi teman baik ketika perjalanan selama mendaki. Kekompakan bersama juga penting untuk para pendaki, saling membantu ketika teman pendakinya terkena musibah saat perjalanan haiking. Harus ramah tamah agar semua menjadi satu keluarga untuk para pendakian Gunung Seulawah Agam.

* Tips perjalanan sebelum mendaki

1. Perlengkapan: Siapkan perlengkapan standar seperti tas gunung, sepatu safety, tenda, kompor, sleeping bag, survival kit, dan medical kit. Kamu juga bisa membawa tracking pole dan kompas sebagai perlengkapan tambahan.
 2. Fisik dan mental: Persiapkan fisik dan mental kamu sebelum mendaki gunung. Kamu bisa melakukan olahraga ringan minimal dua minggu sebelum pendakian.
 3. Pakaian: Gunakan pakaian yang sesuai.
Yang dimaksud dengan pakaian sesuai disini yaitu ada beberapa yang harus di perhatikan:  * Pakaian yang dapat menyerap keringat, akan menjaga kamu tetap kering dan menjaga kamu dari hipotermia.

* Pakaian yang berwarna terang, menggunakan pakaian ini agar tidak menyaru dengan alam sekitar.

* Menggunakan pakaian yang berbahan kuat dan tahan lama supaya melindungi kamu dari mudahnya robek saat terkena gesekan di hutan.

* Alas kaki yang tepat
Gunakan alas kaki yang sesuai dengan medan pendakian, misalnya hiking shoes untuk jalur curam dan berbatu.

* Lapisan tengah yang terbuat dari bulu domba
Lapisan tengah yang terbuat dari bulu domba dapat memberikan kehangatan maksimal.

 4. Makanan: Perhatikan asupan makanan sebelum mendaki gunung, karena hal ini penting untuk menjaga kesehatan dan performa selama pendakian.

 5. Cuaca: Cek lokasi dan cuaca sebelum mendaki.
Sebab, kondisi kering dapat meminimalisir risiko yang tidak diinginkan. Dengan memeriksa perkiraan cuaca, pendaki dapat mengantisipasi kondisi ekstrim seperti hujan deras, angin kencang, atau bahkan badai.

 6. Aturan dan rambu-rambu: Ikuti aturan dan rambu-rambu yang ada, karena hal ini dapat menjaga keselamatan dan keamanan selama pendakian.

 7. Kerja sama: Bekerja sama dengan tim. Agar dapat merangsang kreativitas dan keterampilan memecahkan masalah saat tim menentukan arah dunia nyata bersama-sama. Memupuk rasa persahabatan dan rasa memiliki melalui pengalaman yang menyenangkan dan bersama. Menghasilkan ikatan interpersonal yang lebih kuat dan lingkungan kerja yang lebih solid.

 8. Hormat alam: Hormati alam.
Prinsip hormat terhadap alam adalah merupakan tanggung jawab moral terhadap alam karena manusia adalah bagian integral bagian dari alam dan setiap makhluk hidup diciptakan oleh Allah dengan tujuannya masing-masing guna kepentingan manusia maka manusia tersebut bertanggung jawab pula untuk menjaganya.

* Perjalanan selama Trekking

Perjalanan selama trekking adalah perjalanan panjang yang dilakukan dengan berjalan kaki untuk menjelajahi alam melalui jalur yang jarang dilalui. Trekking merupakan kegiatan petualangan yang menantang dan menyenangkan.

* Berikut adalah beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mempersiapkan diri sebelum trekking:
* Latihan fisik setidaknya empat minggu sebelum trekking untuk mencegah cedera.
Jika menggunakan alas kaki baru, biasakan diri dengannya terlebih dahulu.
* Bebani ransel yang akan digunakan untuk trekking secara bertahap hingga mencapai berat yang akan dibawa.
Buatlah daftar semua yang dibutuhkan untuk trekking agar tidak lupa.

* Sampainya pada titik Pilar
Di titik Pilar ataupun disebut juga dengan puncak Gunung Seulawah Agam ini,  terdapat tugu atau pilar berbentuk tiang segi empat yang panjangnya sekitar 150 cm dan lebarnya 60 cm. Tugu ini sudah direnovasi oleh pencinta alam Aceh pada tahun 1995.
Gunung Seulawah Agam memiliki nama lain, seperti Solawa Agam, Solawaik Agam, Selawadjanten, dan Goldberg.
Gunung Seulawah Agam memiliki dua kawah, yaitu Kawah Heutsz di sisi utara dan Kawah Simpago di sisi selatan.
Di sekitar Gunung Seulawah Agam terdapat tujuh pohon beringin raksasa, namun saat ini hanya tinggal beberapa batang saja.
Di dalam hutan Gunung Seulawah Agam terdapat Batu Gajah, yaitu batu besar berlumut yang ditumbuhi pohon-pohon menjulang tinggi.
Sekitar 1 jam setelah Batu Gajah, terdapat tempat yang sedikit lapang dan dilengkapi dengan penampung air untuk berkemah.

* Tips Perjalanan turun mendaki
Berikut adalah beberapa tips yang bisa kamu lakukan hendak turun gunung:  
 

1. Kencangkan tali bahu dan sabuk pinggang untuk membantu meminimalkan pergerakan ransel yang dapat mengganggu keseimbangan kamu.
 
2. Pastikan sepatu bot tetap ketat saat hendak turun gunung, tetapi jangan terlalu ketat karena akan mengakibatkan penghambatan aliran darah.
 
3. Jika kamu membawa kayu penahan keseimbangan, kamu dapat setarakan panjang kayumu sesuai tinggi postur badanmu.
 
4. Saat turun gunung yang curam, kamu bisa tekuk lutut dan condongkan tubuh ke pantat, sedikit sambil menuntun dengan tumit kamu.
 
5. Jaga jarak aman dengan teman serombongan agar tak tertinggal, terutama saat kondisi kabut.
 
Setelah turun gunung, kamu bisa melakukan beberapa hal berikut: Lakukan pendinginan, Berendam di pemandian air panas dan merendam kaki pakai air garam, Bersihkan peralatan pendakian, Perawatan tubuh dan wajah, Tetap bergerak dan minum air putih yang cukup.
 
* Setelah 2 hari menjelajahi Gunung Seulawah Agam, akhirnya juga sampai dirumah
Di hari ke dua (23/6) hari dimana pendakian menuju puncak dimulai. Setelah berbenah di camping site yang dipilih yakni pada pukul 09.00, semuanya harus mulai gerak dengan tanjakan berbatu yang dilalui. Perjalanan ini ditempuh lebih tinggi dari sesudahnya, karena tim juga harus menyesuaikan dengan langkah beberapa orang yang baru pertama kalinya mendaki gunung. Ini bukan masalah karena sebuah pendakian bukanlah perlombaan untuk mencapai puncak. Hujan yang datang juga menjadi pelengkap keterlambatan langkah yang terseok. Akhirnya sekitar pukul 11.30, tim tiba di puncak dengan selamat. Meskipun disambut dengan rintikan hujan, mereka tetap ceria dan mengambil beberapa potretan bersama dengan para mapala yang disekitar. Akhirnya tim pun memutuskan mulai bergerak kembali ke tenda turun pukul 12.30. Kondisi jalanan yang licin, membuat semuanya bisa sampai kembali di pintu rimba sekitar pukul 15.00. Beberapa wajah Nampak lelah, tapi banyak pelajaran yang diperoleh.

"saya Nadia, Ini pertama kalinya saya mendaki. Saya mendapatkan banyak pengalaman berharga," seorang mahasiswi STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, memiliki hobi menulis fiksi. Kesan mendalam juga dipapar oleh diri ku sendiri,  "Tim teman pendaki ku ini sangat menguatkan saya. Saya tidak tahu bagaimana jika saya berjalan dengan tim yang lain. Mereka sangat sabar dan terus menyemangati saya yang baru pertama kalinya mendaki gunung. Kebersamaan ini menjadi salah satu bukti tentang persaudaraan tanpa ikatan darah," ucapku.

Orientasi fisik ini bukan hanya sekadar melatih fisik para pendaki khususnya bagi pemula yang akan ditempatkan di desa-desa terpencil dengan berbagai jenis bentang alam, tapi melatih soft-skills dan hard-skills mereka misalnya kerjasama tim, kontrol diri, keyakinan untuk bisa mencapai apa yang diinginkan dan lain-lain.

Berbagai pengalaman berharga didapatkan oleh pendaki pemula seperti saya saat ini, di Gunung Seulawah Agam yang mereka tuangkan dalam berbagai cerita sepulang dari pendakian maupun dari postingan di media sosial mereka. Cerita-cerita mengesankan itu semoga memberi pelajaran hidup yang baik untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Perjalanan pulang menuju Aceh Barat, saya dan teman-teman langsung bergegas kembali ke rumah, untuk mengingat waktu agar tidak larut malam sampai dirumah, dikarenakan harus melanjutkan kegiatan yang akan di lakukan esok paginya. Dengan cuaca yang sangat tidak mendukung kami semua harus sangat berhati-hati mengendarai sepeda motor, keselamatan paling utama untuk dijaga disaat perjalanan jauh seperti kami para traveling. Kami pun tidak hanya fokus pada perjalanan pulang, sampainya di Lamno, kami singgah mencicipi mie Guritno untuk mengganjal kekosongan perut yang sudah mulai keroncongan.

Setelah beristirahat sejenak di Lamno, kami pun langsung bergegas berangkat tembak ke  Aceh Barat tanpa ada berhenti lagi, terkecuali jika urgent baru deh kami singgah di tempat yang kami merasa butuh.
Hampir beberapa jamm diperjalanan, akhirnya kami pun sampai di Aceh Barat, dan berpisah untuk menuju kerumah masing -masing. Alhamdulillah, akhirnya kami selamat sampai rumah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun