Berbicara soal TNI AL, hal pertama yang terlintas adalah seruan "Jalesveva Jayamahe". Kalimat yang memiliki arti "Justru di Lautan Kita Menang" atau "Kejayaan Kita Ada di Laut" itu tak sebatas manis di mulut, kalimat sakral tersebut selalu dipraktikkan dalam tindakan oleh TNI AL sebagai benteng terdepan penjaga pertahanan dan keamanan laut NKRI tercinta.
Kita bisa melihat praktik baik tersebut dalam perhelatan akbar peringatan Hari Ulang Tahun ke-59 Provinsi Sulawesi Utara.
Pada Hari Ulang Tahun ke-59 Provinsi Sulawesi Utara, TNI AL menunjukkan kebolehannya dengan atraksi yang memukau dari para penerbang mahir TNI AL yang tergabung dalam Skuadron 200 Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal). Para penerbang yang sudah terlatih ini menampilkan aksi pesawat Bonanza G-36 dengan manuver yang mengagumkan di atas langit Kota Manado.
Masih berhubungan dengan atraksi di langit, puluhan penerjun dari Prajurit TNI AL dari Komando Pasukan Katak dan Batalyon Intai Amfibi Marinir ikut melayang-layang di udara persis seperti dalam adegan film laga.Â
Prajurit TNI AL tersebut menunjukkan kebolehannya dengan terjun free fall sambil membawa bendera TNI AL dan Bendera Merah Putih; sebuah atraksi yang tidak sembarangan orang bisa melakukannya.
Tak hanya atraksi di langit, Prajurit Marinir TNI AL juga menunjukkan keterampilan kolone senapan dengan gerak kombinasi kekompakkan, dan keindahan antara baris berbaris serta memainkan senjata dari Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) VIII Manado. Penampilan Drumband Genderang Suling Gita Jala Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) turut melengkapi kemeriahan Hari Ulang Tahun ke-59 Provinsi Sulawesi Utara.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali yang diwakilkan oleh Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono menyampaikan rasa bangga dan turut memberikan ucapan selamat atas suksesnya HUT Provinsi Sulawesi Utara yang ke-59. Wakasal mengakhiri sambutan dengan doa dan harapan supaya sinergitas antara TNI AL, TNI, dan Pemerintah Provinsi dapat tetap terjalin dengan baik.
Kasal Cup Sebagai Bentuk Sinergitas antara TNI AL dan Masyarakat
Sebagai negara maritim, lautan menjadi hal yang penting bagi masyarakat Indonesia di mana pulau-pulau disatukan dari Sabang sampai Merauke, pulau-pulau besar dan kecil menjadi satu kesatuan utuh membentuk NKRI.
Semangat maritim perlu digaungkan dengan memanfaatkan potensi lautan di depan kita. Menuju ke tahap itu, TNI AL mengadakan Kasal Cup Water Sport Competition, dan menjadi salah satu agenda penting dalam HUT Provinsi Sulawesi Utara yang ke-59.
Beberapa perlombaan yang berhubungan dengan air turut dihadirkan dan mendapatkan atensi yang besar dari masyarakat sekitar. Lomba-lomba itu di antaranya adalah lomba perahu layar, finswimming, stand up paddle, tarik tambang perahu, balap perahu karet, dan mancing mania.
Perlombaan dalam Kasal Cup Sport Water Competition ini diikuti oleh 2.582 peserta dan masyarakat dari berbagai lapisan memeriahkan acara yang diselenggarakan di Kota Manado. Beragam latar belakang usia, profesi, agama, dan suku menyatu dalam semangat maritim dengan mengikuti lomba maupun melihat peserta lomba.
Tak hanya perlombaan olahraga air, ada juga lomba memasak, festival band, dan lomba yang diminati banyak kalangan muda-mudi, yakni e-sport yang dilombakan  dalam Kasal Cup Sport Competition ini.
Kasal Cup Sport Water Competition menjadi ajang promosi wisata, apalagi Sulawesi Utara memiliki keindahan alam yang memikat dan pesona budaya yang masih terus dilestarikan.
Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey menyampaikan bahwa kerja sama pemerintah provinsi dengan TNI AL tersebut berjalan sangat baik, Gubernur Sulawesi Utara sangat mengapresiasi gelaran Kasal Cup yang meriah itu. Hal tersebut menandakan adanya sinergitas yang terjalin dengan baik antara TNI AL, pemerintah, dan masyarakat luas.
Sinergitas tersebut merupakan modal awal dalam menyatukan bangsa ini dalam balutan negara maritim.
Mengenal Operasi oleh TNI AL di Sulawesi Utara
Sebagai provinsi yang terletak paling ujung utara Indonesia, Sulawesi Utara memiliki perbatasan dengan Samudra Pasifik dan berbatasan langsung dengan negara tetangga Filipina. Letaknya yang strategis tersebut adalah sebuah amanah bagi TNI AL supaya pertahanan dan keamanan NKRI tercinta bebas dari ancaman militer maupun nonmiliter.
Sulawesi Utara sebagai gerbang masuk wilayah NKRI ke wilayah-wilayah Indonesia bagian timur ini juga terus dijaga ketat oleh TNI AL. TNI AL pun beberapa kali menorehkan prestasi seperti berhasil menangkap dan menenggelamkan kapal berbendera Filipina di Perairan Teluk Tahuna, Apeng Szembeka, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara pada tahun 2015.Â
Dalam operasi oleh TNI AL tersebut, Perairan Sangihe yang tadinya rawan pencurian ikan ilegal oleh WNA dan menyebabkan hasil tangkapan yang menurun akhirnya masalah tersebut bisa teratasi, dan para nelayan kita bisa menghirup napas lega.Â
Meski namanya angkatan laut, bukan berarti operasi oleh TNI AL hanya dilakukan dengan kapal. Operasi oleh TNI AL juga sering melakukan patroli udara untuk mengantisipasi adanya gangguan di perairan Indonesia khususnya di wilayah Timur.Â
Hal ini bisa dilihat pada patroli udara wilayah Timur dengan Pesawat Udara TNI AL U-616 pada tanggal 24 Januari 2017. Pada pelaksanaan patroli tersebut rute penerbangan mengitari dari Surabaya-Balikpapan-Tarakan-Manado-Ambon-Sorong-Biak dan kembali lagi ke Lanudal Manado Sulawesi Utara.Â
Operasi oleh TNI AL tersebut merupakan sebuah langkah preventif untuk mengantisipasi adanya gangguan dan ancaman yang sewaktu-waktu bisa datang tanpa permisi.Â
Jalesveva Jayamahe.